penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan, sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
d. Barrel
Adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di panasi oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum
masuk ke nozzle.
e. Screw
Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle, ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang
selanjutnya di panasi lalu di dorong ke arah nozzle.
f. Nonreturn valve
Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali saat screw berhenti berputar.
g. Heater
Heater ini berfungsi sebagai pemanas material resin dan blues. Pemanasan dilakukan pada material yang dibawa screw dari hopper. Pemanasan yang dilakukan
pada resin berkisar 280 C.
h. Nozzle
Nozzle berfungsi sebagai pemindah bahan yang sudah dipanaskan dari injection unit ke clamping unit. Dengan kata laindari unit inilah di Injeksikan atau disuntikkan
ke dalam cetakan mold. Unit Injeksi akan melakukan proses Injeksi Plastik setelah ada konfirmasi dari unit mold clamp, kemudian Unit Injeksi akan menyentuhkan
nozzle ke sprue bush mold dengan tekanan minimum 100 kgcm². Tekanan ini untuk mencegah terjadinya kebocoran material plastik cair dari celah antara nozzle dan
sprue bush mold
2
2
Markus Hasto.Plastic injection molding.http:myplasticinjectionmolind.blogspot.co.id diakses 24 Mei 2016
. Untuk melihat komponen-komponen utama pada injection molding dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Bagian – bagian injection molding
2.1.3 Komponen Pendukung Mesin Injeksi
Pada bagian ini terdapat sebuah panel control yang bertugas mengatur tekanan injeksi saat menginjeksi bahan plastik. System control yang digunakan adalah sistem
penjamin bahwa urutan cara kerja mesin harus benar dan sesuai dengan program yang sudah dibuat oleh pembuat mesin. Sehingga setiap gerakan, setiap perubahan, sinyal-
sinyal sensor yang bisa ratusan jumlahnya bisa saling mengikat, saling berhubungan dan saling mengunci dan sehingga kinerja mesin tetap terjaga.
Gambar 2.6 Panel control
Universitas Sumatera Utara
Bagian tersebut berfungsi untuk:
Mengakomodasi tekanan yang diperlukan berdasarkan rancangan cetakan. Setiap cetakan yang dibuat memiliki sifat yang berbeda-beda. Karena itulah bagian ini
sangat membantu ketika harus berhadapan dengan rancangan cetakan yang membutuhkan tenaga yang berbeda-beda dalam memasukkan material plastik.
Mengatur waktu injeksi material. Material yang akan dimasukkan ke dalam
cetakan tidak bisa seragam untuk semua jenis cetakan. Pada bagian cetakan mungkin memerlukan 2-3 detik untuk memasukkan material, tetapi pada cetakan
yang lain mungkin memerlukan 4-5 detik.
Mengatur lamanya waktu pembekuan. Setelah plastik dimasukkan ke dalam cetakan, plastik tersebut tidak langsung beku. Diperlukan waktu tunggu beberapa
detik untuk kembali membeku. Bagian panel juga bertugas mengatur hal ini. Waktu penahanan inilah yang disebut dengan holding time pada proses costing
nantinya.
Waktu pembukaan. Bagian ini juga dapat dipergunakan untuk mengatur waktu pembukaan cetakaan terutama jika pengambilan hasil produksi sudah
menggunakan robot
3
2.1.4 Parameter-parameter Proses Injection Molding
Paramater yang mempengaruhi jalannya proses produksi tersebut. Parameter- parameter suatu proses tentu saja ada yang berperan sedikit dan adapula yang
mempunyai peran signifikan dalam hasil produksi yang diinginkan. Biasanya orang perlu melakukan beberapa kali percobaan hingga ditemukan parameter-parameter
apa saja yang cukup berpengaruh terhadap produk akhir benda cetak. Adapun parameter-parameter yang berpengaruh terhadap proses produksi
plastik melalui metode injection molding adalah:
a. Temperatur Leleh Melt Temperature
.
3
PT.Tirta Sibayakindo Berastagi
Universitas Sumatera Utara
Adalah batas temperatur dimana bahan plastik mulai meleleh kalau diberikan energi panas. Pada pelelehan plastik ini perlu diperhatikan jenis material plastik yang
dilelehkan, karakteristik mesin cetakan, shot size berat material dalam sekali injeksi yang akan diekstrusikan.
b. Batas Tekanan Pressure Limit
Adalah batas tekanan udara yang perlu diberikan untuk menggerakkan piston guna menekan bahan plastik yang telah dilelehkan. Terlalu rendah tekanan, maka
bahan plastik kemungkinan tidak akan keluar atau terinjeksi ke dalam cetakan. Akan tetapi jika tekanan udara terlalu tinggi dapat mengakibatkan tersemburnya bahan
plastik dari dalam cetakan dan hal ini akan berakibat proses produksi menjadi tidak efisien.
c. Waktu Tahan Holding Time
Adalah waktu yang diukur dari saat temperatur leleh yang di-set telah tercapai hingga keseluruhan bahan plastik yang ada dalam tabung pemanas benar-benar telah
meleleh semuanya.Hal ini dikarenakan sifat rambatan panas yang memerlukan waktu untuk merambat ke seluruh bagian yang ingin dipanaskan. Dikhawatirkan jika waktu
tahan ini terlalu cepat maka sebagian bahan plastik dalam tabung pemanas belum meleleh semuanya, sehingga akan mempersulit jalannya aliran bahan plastik dari
dalam nozzle.
d. Tekanan Tahan Holding Pressure