Interpretasi Data Jadwal Kegiatan No Kegiatan Keterbatasan Penelitian

31 yaitu buruh perempuan penyiram bibit kelapa sawit yang menerima berbagai bentuk ketidakadilan gender.

2. Wawancara MendalamDeep Interview

Wawancara mendalam Deep Interview atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti terhadap informan penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai permasalahan penelitian lebih mendalam, lebih lengkap dan rinci dari informan. Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada informan secara spesifik dengan panduan interview guide Bungin,2007.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua atau pihak lain terkait dengan permasalahan penelitian. Data ini diperoleh melalui sumber- sumber bacaan seperti buku, majalah, surat kabar, dokumen-dokumen serta laporan penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian yang dianggap relevan dan keabsahan dengan masalah yang diteliti.

3.5 Interpretasi Data

Dalam penelitian kualitatif, peneliti dapat mengumpulkan banyak data melalui berbagai instrumen penelitian, seperti wawancara, observasi maupun data dari dokumentasi. Data tersebut masih dalam catatan lapangan sehingga perlu diseleksi dan dibuat kategori-kategorinya. Sebelum menginterpretasikan data tersebut terlebih dahulu dievaluasi relevansinya terhadap fokus permaslahan dalam penelitian ini. Kemudian analisis data dapat dimulai dengan mengacu pada tinjauan pustaka. Sedangkan hasil observasi dinarasikan sebagai pelengkap data penelitian. Akhir dari semua proses ini adalah Universitas Sumatera Utara 32 penggambaran atau penuturan dalam bentuk kalimat-kalimat tentang apa yang telah diteliti sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan-kesimpulan Faisal,2007.

3.6 Jadwal Kegiatan No Kegiatan

Bulan Ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi √ 2 Acc Judul Penelitian √ 3 Penyusunan Proposal Penelitian √ √ 4 Seminar Proposal √ 5 Revisi Proposal Penelitan √ √ √ √ √ 6 Penelitian Lapangan dan Penulisan Laporan √ √

3.7 Keterbatasan Penelitian

“Tak ada manusia yang sempurna”, ungkapan itu layaknya tepat apabila ditujukan kepada peneliti yang dalam penulisan skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan. Dalam penelitian ini peneliti menyadari adanya keterbatasan yang berasal dalam diri peneliti yang mencakup kemampuan dan pengalaman yang masih sangat minimdalam melakukan penelitian ilmiah. Minimnya pengalaman dan kemampuan merupakan akibat dari masih buruknya manajemen diri maupun waktu yang disadari sendiri oleh peneliti. Tentunya hal ini menjadi sebuah penyesalan bagi peneliti karena sebenarnya peneliti mengharapkan isi skripsi yang berbobot. Universitas Sumatera Utara 33 Selain keterbatasan yang berasal dari dalam diri peneliti, peneliti juga menemukan keterbatasan yang berasal dari luar diri peneliti seperti keterbatasan waktu dan dana. Peneliti harus membagi waktu dengan aktifitas- aktifitas lain peneliti diluar skripsi seperti mata kuliah maupun organisasi membuat alokasi waktu peneliti untuk pengarjaan skripsi menjadi terbatas. Keterbatasan waktu juga mencakup desakan dari orang tua yang ingin peneliti agar segera menyelesaikan studi. Keterbatasan waktu juga menyebabkan kurang banyaknya peneliti berhubungan dengan objek penelitian karena lokasi penelitian yang jauh dari kota medan. Hal tersebut menyebabkan masih kurang mendalamnya data yang diperoleh peneliti untuk diinterpretasikan. Selain keterbatasan waktu, keterbatasan dana merupakan aspek penting yang sangat mengganggu pikiran peneliti dalam pengerjaan skripsi ini. Disamping keterbatasan waktu dan dana keterbatasan lain yang berasal dari luar diri peneliti adalah minimnya data skunder khususnya yang berkaitan dengan masyarakat perkebunan yang merupakan fokus dari skripsi ini. Dalam mensiasati hal tersebut, peneliti lebih banyak melakukan metode observasi maupun wawancara untuk menjelaskan kehidupan masyarakat perkebunan. Universitas Sumatera Utara 34 BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi singkat Nagori Bah Jambi

Dokumen yang terkait

Budaya Politik Masyarakat Perkebunan (Studi Kasus PTPN IV Bah Jambi)

0 26 103

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 30 91

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 8

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 2

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep gender - Manifestasi Ketidakadilan Gender Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada buruh perempuan pembibitan kelapa sawit PTPN IV unit usaha Bah Jambi)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Manifestasi Ketidakadilan Gender Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada buruh perempuan pembibitan kelapa sawit PTPN IV unit usaha Bah Jambi)

0 0 12

Manifestasi Ketidakadilan Gender Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada buruh perempuan pembibitan kelapa sawit PTPN IV unit usaha Bah Jambi)

0 0 12