Stuktur Organisasi Sumber Daya Manusia Tabel 4.8 Pembibitan Kelapa Sawit PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi

43 - Meningkatkan tanggung jawab sosial lingkungan - Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusatdaerah.

4.1.3.5 Stuktur Organisasi

Struktur Organisasi PTPN IV Unit Bah Jambi dipimpin oleh seorang Manjer unit yang dibantu oleh 4 Kepala dinas yaitu; Kepala dinas tanaman rayon utara,Kepala dinas tanaman rayon selatan, Kepala dinas Teknikpengolahan dan Kepala dinas tata usaha serta 1 Asisten SDM Umum. Struktur organisasi PTPN IV Unit Bah Jambi secara utuh dapat dilihat dalam bagan di bawah ini : Universitas Sumatera Utara 44 Universitas Sumatera Utara 45

4.1.3.6 Sumber Daya Manusia Tabel 4.8

Formasi Karyawan Pelaksana Berdasarkan Golongan Golongan Laki-laki Perempuan Jumlah IA 53 1 54 IB 79 42 121 IC 416 78 494 ID 144 37 181 IIA 56 9 65 IIB 37 15 52 IIC 15 8 23 IID 9 4 13 Jumlah 809 194 1.003 Sumber Data : PTPN Unit Usaha Bah Jambi, 2015 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah karyawan Pelaksana PTPN IV unit Bah Jambi adalah sebanyak 1.003 orang yang terdiri dari 809 karyawan pelaksana laki-laki dan 194 karyawan pelaksana perempuan. Terjadi selisih yang signifikan antara jumlah karyawan pelaksana laki-laki dengan karyawan pelaksana perempuan.

4.1.3.7 Pembibitan Kelapa Sawit PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi

Pembibitan Kelapa Sawit adalah kegiatan penyemian bibit kelapa sawit mulai dari kecambah sampai dengan bibit siap tanam. Luas area pembibitan kelapa sawit kebun Bah Jambi adalah 38 Ha yang meliputi bangunan kantor, tempat penyemian bibit dan pemeliharaan bibit dengan jumlah blok sebanyak 28 yang dibagi dalam sub A, B, C dan D. Pembibitan PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bibit, baik untuk kebun sendiri maupun kebun lain yang seinduk mengadakan permajaan. Secara struktur kegiatan pembibitan kelapa sawit di kebun Bah jambi dipimpin oleh Asisten Pembibitan yang berkoordinasi dengan Mandor Utama di pembibitan. Universitas Sumatera Utara 46 Selanjutnya mandor akan mengarahkan Buruh Harian Lepas BHL untuk melakukan pekerjaan di pembibitan. Kegiatan yang dilakukan pada sektor pembibitan kelapa sawit meliputi 3 Tahap pembagian kerja, yaitu : 1. Tahap Persiapan Lapangan, yang meliputi : a. Pemilihan lokasi Pada Tahap ini tempat yang dipilih harus rata, dekat dengan sumber air, dekat dengan sumber tenaga kerja, dekat dengan rencana penanaman central dan drainase harus baik. b. Penyiapan Bedengan Bedengan terbuat dari papankayubambu dengan lebar ±20 cm. Ukuran bedengan adalah 10 meter × 1,2 meter dan jarak antar bedengan 0,5 meter. Dalam satu bedengan dapat ditempatkan 12 × 100 polybag = 1.200 polybag c. Penyiapan Naungan Naungan adalah semacam bangunan yang terdiri dari tiang- tiang dan atap berbahan jaring. Tujuan dari pembuatan naungan adalah mengurangi sinar matahari langsung kebibit yang baru tumbuh atau kecambah. d. pengisian polybag Ukuran Polybag kecil yang dipakai lay flat adalah 15 cm × 22 cm × tebal 0,07 mm atau 6”×9”, warna hitam atau putihbening dengan 2 baris lubang drainase yang berjumlah 12- 24 buah Universitas Sumatera Utara 47 e. Pengisian Tanah Media Tanagh yang akan digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan ayakan 10 mm sehingga bebas dari bekas akar, bekas ranting tanaman, gumpalan besar dan batu. Setelah diayak dicampur dengan pupuk Rock Phosphate RP sebagai pupuk dasar sebanyak 5 kg per-ton tanah ±6 grampolybag. Pemakaian pasir dilakukan apabila tanah yang digunakan mempunyai kandungan pasir yang rendah. f. Pengisian Polybag Polybag disusun kedalam petak pesemaian dengan posisi tegak dan saling menyokong dan dilakukan penyiraman sebelum penanaman kecambah 2. Tahap Penanaman dan Teknik Penanaman Sebelum penanaman, kecambah diseleksi dahulu dalam polybag diratakan dan disiram terlebih dahulu. Kecambah ditanam dengan akar radicula ke bawah dengan tahapan membuat lubang dengan ibu jari ditengah-tengah polybag sedalam ± 3 cm, memasukkan kecambah ke lubang, setelah posisi kecambah sudah benar maka ditutup dengan tanah halus. 3. Tahap Pemeliharaan a. Penyiraman Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore kecuali jika ada curah hujan lebih dari 8 mm, namun apabila curah hujan Universitas Sumatera Utara 48 8 mm tetapi polybag masih kering maka tetap dilakukan penyiraman. b. Penyiangan Penyiangan secara manual dilakukan untuk membuang rumput yang ada di dalam dan luar antar polybag. c. Pemupukan Bibit di pesemaian yang sudah berdaun satu lembar dapat dipupuk dengan cara menyiramkan cairan Urea 0,2 . Campuran air dengan Urea 0,2 setiap 1 liter dapat digunakan untuk memupuk 100 bibit. Setelah penyemprotan segera disiram kembali dengan air agar daun tidak terbakar. d. Hama dan penyakit Monitoring hamapenyakit dilakukan setiap hari dengan hand picking terhadap hama, hama dan penyakit. e. Seleksi bibit Seleksi atau thining out bertujuan untuk menyingkirkan memisahkan bibit yang tumbuh abnormal yang diakibatkan faktor genetis, kerusakan mekanis, serangan hama penyakit dan kesalahan kultur teknis dan lain-lain. Areal pembibitan yang luas tentunya memerlukan banyak tenaga kerja agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan efektif. Pada umumnya karyawan yang ada di sektor pembibitan adalah mandor atau pengawas lapangan, sedangkan yang mengerjakan lahan adalah para BHL. Jumlah Mandor yang bertugas pada pembibitan menurut hasil Universitas Sumatera Utara 49 wawancara peneliti dengan Mandor utama adalah 5 orang, yang terdiri dari mandor utama Mandor besar, mandor penanaman, Mandor penyiraman, mandor pemupukan, dan mandor penyiangan. Sedangkan jumlah untuk BHL adalah kurang lebih ada 250 BHL yang mayoritas diisi oleh para BHL perempuan. Menurut hasil wawancara, sangat sulit menentukan jumlah pasti BHL, karena statusnya yag tidak tetap sehingga banyak BHL yang keluar masuk.

4.1.4 Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Perkebunan PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi

Kehidupan sosial ekonomi merupakan segala aspek yang berkaitan dengan keberadaan individu secara sosial hubungan dengan individu lainnya dan ekonomi upaya pemenuhan kebutuhan seperti sandang, pangan dan papan yang dilakukan dengan bebrbagai cara dan memiliki proses yang panjang dan berkelanjutan. PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi sebagai perusahaan BUMN yang bergerak dalam kegiatan produksi Crude Palm Oil CPO dan inti sawit PK-Meal dalam lahan seluas 8.127,30 Ha tetntunya memerlukan tenaga kerja dalam skala besar untuk menjalankan kegiatan. Sehingga masyarakat di Perkebunan Bah Jambi maupun disekitar daerah perkebunan menggantungkan hidupnya terhadap PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi. Mayoritas masyarakat Bah Jambi bekerja sebagai karyawan PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi baik sebagai karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Jumlah penduduk yang memiliki jenis pekerjaan ini berjumlah 1.003 orang dari kesluruahan penduduk usia produktif yang berjumlah 4.184 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Budaya Politik Masyarakat Perkebunan (Studi Kasus PTPN IV Bah Jambi)

0 26 103

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 30 91

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 8

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 2

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep gender - Manifestasi Ketidakadilan Gender Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada buruh perempuan pembibitan kelapa sawit PTPN IV unit usaha Bah Jambi)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Manifestasi Ketidakadilan Gender Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada buruh perempuan pembibitan kelapa sawit PTPN IV unit usaha Bah Jambi)

0 0 12

Manifestasi Ketidakadilan Gender Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada buruh perempuan pembibitan kelapa sawit PTPN IV unit usaha Bah Jambi)

0 0 12