49
wawancara peneliti dengan Mandor utama adalah 5 orang, yang terdiri dari mandor utama Mandor besar, mandor penanaman, Mandor
penyiraman, mandor pemupukan, dan mandor penyiangan. Sedangkan jumlah untuk BHL adalah kurang lebih ada 250 BHL yang mayoritas
diisi oleh para BHL perempuan. Menurut hasil wawancara, sangat sulit menentukan jumlah pasti BHL, karena statusnya yag tidak tetap sehingga
banyak BHL yang keluar masuk.
4.1.4 Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Perkebunan PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi
Kehidupan sosial ekonomi merupakan segala aspek yang berkaitan dengan keberadaan individu secara sosial hubungan dengan individu
lainnya dan ekonomi upaya pemenuhan kebutuhan seperti sandang, pangan dan papan yang dilakukan dengan bebrbagai cara dan memiliki
proses yang panjang dan berkelanjutan. PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi sebagai perusahaan BUMN yang
bergerak dalam kegiatan produksi Crude Palm Oil CPO dan inti sawit PK-Meal dalam lahan seluas 8.127,30 Ha tetntunya memerlukan tenaga
kerja dalam skala besar untuk menjalankan kegiatan. Sehingga masyarakat di Perkebunan Bah Jambi maupun disekitar daerah perkebunan
menggantungkan hidupnya terhadap PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi. Mayoritas masyarakat Bah Jambi bekerja sebagai karyawan PTPN
IV Unit Usaha Bah Jambi baik sebagai karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Jumlah penduduk yang memiliki jenis pekerjaan ini berjumlah
1.003 orang dari kesluruahan penduduk usia produktif yang berjumlah 4.184
Universitas Sumatera Utara
50
orang. Jenis pekerjaan ini merupakan yang paling baik disana karena memberikan kehidupan yang layak bagi para karyawan, terutama pada para
karyawan pimpinan. Selain upah, adanya fasilitas pemukiman, berbagai tunjangan dan jaminan kerja membuat para karyawan memiliki status sosial
yang lebih tinggi diantara kelompok jenis pekerjaan lainnya. Selain karyawan, jenis pekerjaan lain yang banyak digeluti oleh
penduduk Bah Jambi dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya adalah bekerja sebagai Buruh Harian Lepas BHL di perkebunan PTPN IV.
Pendapatan yang dihasilkan dari pekerjaan ini cenderung lebih rendah dari penghasilan karyawan dan tidak memiliki fasilitas maupun jaminan atau
tangungan. Pekerjaan ini banyak dikerjakan masyarakat Bah Jambi karena sangat minimnya rekrutmenpenerimaan tenaga karyawan dalam beberapa
tahun belakangan. Menurut pengamatan peneliti hal tersebut adalah dampak dari tidak seimbangnya jumlah angkatan kerja dengan kebutuhan
perusahaan untuk kuota karyawan PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi selain dari perampingan anggaran yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan
perusahaan. Jenis pekerjaan lainnya meliputi tenaga kerja pemerintahan, guru, pedagang, pemborong, dan lain-lain yang secara tidak langsung terkait
dengan PTPN IV Unit Usaha Bah Jambi. Mayarakat Bah Jambi merupakan masyarakat yang komplek yang selalu bekerja dapat dikategorikan sejahtera
karena rata-rata memiliki penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Universitas Sumatera Utara
51
4.1.5 Interaksi Sosial Masyarakat Perkebunan di Bah Jambi