Studi pendahuluan yang pernah dilakukan 1.

24

2.4.5. Gender dan kekerasan terhadap perempuan.

Kekerasan adalah tindakan merugikan yang dirasakan perempuan karena adanya perbedaan gender. Kekerasan yang terjadi dapat berupa kekerasan fisik maupun non fisik. Jika diperhatikan bahwa kekerasan yang terjadi pada perempuan adalah disebabkan oleh keyakinan gender. Perempuan menjadi rentan menerima kekerasan karena posisinya yang timpang di hadapan masyarakat baik secara sosial, ekonomi maupun politik. Posisi perempuan umumnya dilihat lebih rendah daripada laki-laki. Kekerasan terhadap perempuan sering terjadi karena dominasi laki-laki terhadap perempuan.

2.5 Studi pendahuluan yang pernah dilakukan 1.

Peran Ganda Pemetik Teh Penelitian ini dilakukan oleh Yunita Kusumawati yang dikutip dari jurnal Komunitas Volume 4 Nomor 2 tahun 2012. Dalam penelitian ini, Yunita bertujuan menggambarkan bagaimana pembagian waktu perempuan pemetik teh sebagai efek dari beban ganda dan bagaimana kondisi sosialnya. Objek pada penelitian ini adalah perempuan yang bekerja sebagai pemetik teh di PT Pagilaran yang terletak di Desa Keteleng, Batang, Jawa Tengah. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah kesamaan objek penelitan yang akan diteliti yaitu buruh perempuan perkebunan, selain itu dalam penelitian yang dilakukan Yunita Kusumawati lakukan dengan yang peneliti lakukan sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk melihat fenomena-fenomena yang terjadi. Sedangkan perbedaan pada penelitian kali ini dengan penelitian Yunita Kusumawati adalah tujuan penelitiannya, Universitas Sumatera Utara 25 tujuan penelitian dalam penelitian kali ini adalah untuk menjelaskan bentuk- bentuk ketidakadilan yang terjadi akibat perbedaan gender pada buruh perkebunan, sedangkan tujuan dalam peneltian Yunita Kusumawati adalah menggambarkan bagaimana pembagian waktu yang dilakukan para buruh perempuan perkebunan sebagai efek dari beban ganda yang mereka terima. Hasil penelitian dari Yunita Kusumawati menjelaskan bahwa perempuan dengan peran ganda, memiliki waktu domestik dan waktu publik yang berdampak dalam kehidupannya. Hal ini berpengaruh pada kondisi sosial, dimana perempuan pemetik teh tetap memiliki interaksi sosial yang baik dengan keluarga, bahkan memperluas pergaulan dalam masyarakat. dari segi ekonomi, profesi sebagai pemetik teh tidak menaikkan kesejahteraan secara signifikan karena rendahnya upah yang diterima. Namun dengan kemandirian ekonominya, perempuan ini memiliki peran yang aktif dalam pengambilan keputusan dikeluarga. Tuntutan sosial ekonomi debebankan kepada perempuan ini juga mendorong masyarakat untuk tidak bertindak diskriminatif. Hasil penelitian diatas peneliti jadikan sebagai bahan rujukan untuk melihat bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi akibat dari peran ganda yang dilakukan buruh perempuan perkebunan. Dalam penelitian peran ganda pemetik teh, peneliti melihat adanya beban ganda yang diterima buruh perempuan pemetik teh sebagai dampak dari peran ganda yang dilakukannya. Disamping harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tanggung jawab rumah tangga juga harus dipenuhinya dengan baik. Universitas Sumatera Utara 26

2. Peran Ganda Perempuan Sebuah Kajian Pada Karyawati Unit Kerja

Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora Penelitian ini adalah skripsi yang ditulis oleh Saputro Kurniawan 2013 di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Fokus dalam penelitian ini adalah menjelaskan dan menggambarkan kehidupan peran ganda perempuan, faktor-faktor pendorong munculnya peran ganda perempuan dan permasalahan beserta pemecahannya yang terjadi pada karyawati Unit Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora, Bawen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung observasi dilingkungan kerja dan lingkungan tempat subjek tinggal, wawancara mendalam, kajian pustaka, dan studi dokumen. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu sama-sama menjadikan buruh perempuan sebagai objek penelitian. Selain itu pendekatan yang digunakan juga sama, yaitu pendekatan kualitatif. Sedangkan perbedaan penelitian Saputro Kurniawan dengan penelitian peneliti kali ini terletak pada fokus penelitian dimana fokus penelitian pada penelitian Saputro Kurniawan adalah untuk menggambarkan kehidupan peran ganda buruh perempuan serta faktor- faktor yang mempengaruhi peran ganda perempuan. Hasil penelitian ini adalah kehidupan peran ganda perempuan unit kerja spinning 2 terdiri dari peran domestik dan peran publik. Peran domestik sebagai istri dan ibu yang bertugas melayani, mengasuh, mendidik, dan pengatur rumah tangga, sedangkan peran publik sebagai Universitas Sumatera Utara 27 perempuan yang mampu mengisi sektor publik dengan menghasilkan pendapatan dari kerja kerasnya sendiri. Begitu besar kewajiban yang harus diemban perempuan dalam menjalani peran gandan hingga memunculkan permasalahan prioritas antara mengutamakan kepentingan rumah tangga domestik dan kepentingan pekerjaan Publik. Munculnya peran ganda perempuan khususnya pada unit kerja spinning 2 karena dua faktor yaitu faktor eksternal yang disebabkan berubahnya lingkungan Bawen dari agraris menjadi kawasan industri dan faktor internal yaitu berupa dorongan diri perempuan serta dukungan suami untuk memasuki dunia publik tanpa melupakan kodrat. Hasil Penelitian di atas peneliti jadikan sebagai bahan rujukan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan melakukan peran ganda. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa faktor yang mendorong munculnya peran ganda adalah faktor lingkungan yang berubah menjadi kawasan industri serta adanya dukungan dari suami untuk memasuki dunia publik. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dokumen yang terkait

Budaya Politik Masyarakat Perkebunan (Studi Kasus PTPN IV Bah Jambi)

0 26 103

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 30 91

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 8

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 2

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep gender - Manifestasi Ketidakadilan Gender Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada buruh perempuan pembibitan kelapa sawit PTPN IV unit usaha Bah Jambi)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Manifestasi Ketidakadilan Gender Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada buruh perempuan pembibitan kelapa sawit PTPN IV unit usaha Bah Jambi)

0 0 12

Manifestasi Ketidakadilan Gender Pada Masyarakat Perkebunan (Studi deskriptif pada buruh perempuan pembibitan kelapa sawit PTPN IV unit usaha Bah Jambi)

0 0 12