3.4.1 Definisi Operasional Altman Z-Score
1. Working Capital to Total Asset X
1
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu dengan
membandingkan aktiva likuid bersih dengan total aktiva. Aktiva likuid bersih atau modal kerja didefinisikan sebagai total aktiva lancar dikurangi
total kewajiban lancar. Umumnya, bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan, modal kerja akan turun lebih cepat daripada total aktiva.
2. Retained Earnings to Total Assets X
2
mengukur kemampulabaan kumulatif perusahaan. Pada beberapa tingkat, rasio ini juga mencerminkan umur
perusahaan, karena semakin muda perusahaan, maka semakin sedikit waktu yang dimiliki untuk membangun laba kumulatif. Bias yang menguntungkan
perusahaan-perusahaan yang lebih berumur ini tidak mengherankan karena pemberian tingkat kegagalan yang tinggi kepada perusahaan yang lebih
muda merupakan hal yang wajar. Bila perusahaan sudah mulai merugi, tentu saja nilai dari total laba ditahan mulai menurun. Bagi banyak
perusahaan, nilai laba ditahan dan rasio X
2
menjadi negatif. 3.
Earnings Before Interest and Taxes to Total Asset X
3
mengukur kemampulabaan perusahaan memperoleh tingkat pengembalian dari aktiva,
yang dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak EBIT tahunan perusahaan dengan total aktiva pada neraca akhir tahun. Rasio ini
juga dapat digunakan sebagai ukuran seberapa besar produktivitas penggunaan dana yang dipinjam. Bila rasio ini lebih besar dari rata-rata
Universitas Sumatera Utara
tingkat bunga yang dibayar, maka perusahaan menghasilkan uang yang lebih banyak dari bunga pinjaman.
4. Book Value of Equity to Book Value of Debt
X
4
merupakan kebalikan dari rasio utang per modal. Nilai modal yang dimaksud adalah nilai pasar modal,
yaitu jumlah saham perusahaan dikalikan dengan harga pasar per lembar sahamnya.
5. Prediksi kebangkrutan yang digunakan adalah metode Z”-Score. Z”-Score
dinyatakan dengan rumus: Z”-Score = 6,56 X
1
+ 3,26 X
2
+ 6,72 X
3
+ 1,05 X
4
Perusahaan tekstil dan garmen dikategorikan bangkrut apabila nilai Z”-Score yang didapat 1.1. Perusahaan tekstil dan garmen dikategorikan berada
dalam zona abu-abu rawan apabila nilai Z-Score yang dihasilkan berada di antara 1.1 – 2.60. Perusahaan tekstil dan garmen dikategorikan sehat jika
nilai Z”-Score yang dihasilkan 2.60.
3.4.2 Definisi Operasional Grover