total kewajiban lancar. Umumnya, bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan, modal kerja akan turun lebih cepat daripada total aktiva.
2. Earnings Before Interest and Taxes to Total Asset B mengukur
kemampulabaan perusahaan untuk memperoleh tingkat pengembalian dari aktiva, yang dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak
EBIT tahunan perusahaan dengan total aktiva pada neraca akhir tahun. 3.
Earnings Before Taxes to Current Liabilities C mengukur produktivitas penggunaan dana yang dipinjam. Bila rasio ini lebih besar dari rata-rata
tingkat bunga yang dibayar, maka perusahaan menghasilkan uang yang lebih banyak dari bunga pinjaman.
4. Sales to Total Assets D mengukur efektivitas penggunaan dana yang
tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan. 5.
Prediksi kebangkrutan yang digunakan Springate dinyatakan dengan rumus: S = 1,03A + 3,07B + 0,66C + 0,4D
Perusahaan tekstil dan garmen dikategorikan bangkrut apabila nilai S yang dihasilkan 0,862. Perusahaan tekstil dan garmen dikategorikan dalam
keadaan rawan bangkrut apabila nilai S yang dihasilkan diantara 0,862 - 1,062. Perusahaan tekstil dan garmen dikategorikan sehat jika nilai S yang
dihasilkan 1,062.
3.4.4 Definisi Operasional Zmijewski
1. Return on Asset –
ROA X
1
mengukur kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
Universitas Sumatera Utara
manajemen suatu perusahaan. Return on Assets diukur dengan membandingkan net income terhadap total assets.
2. Debt Ratio
X
2
mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal yang berasal dari kreditur. Kreditur lebih senang apabila
debt ratio rendah, semakin rendah ratio semakin terlindungi kreditur dari kemungkinan kerugian likuidasi.
3. Current Ratio
X
3
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia. Current ratio
dihitung dengan membandingkan aktiva lancar current assets terhadap hutang lancar current liabilities. Aktiva lancar terdiri kas, sekuritas,
piutang, dan persediaan. Hutang lancar terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan ekuitas. Apabila hutang lancar lebih besar
daripada aktiva lancar, current ratio akan semakin rendah. 4.
Prediksi kebangkrutan dengan metode Zmijewski dinyatakan dengan rumus: Z = -4,3 – 4,5X
1
+ 5,7X
2
– 0,004X
3
Perusahaan tekstil dan garmen dikategorikan bangkrut apabila nilai Z yang dihasilkan bernilai positif. Sedangkan semakin negatif nilai Z perusahaan
tekstil dan garmen maka semakin jauh perusahaan dari potensi mengalami kebangkrutan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi, Indikator Variabel, dan Pengukuran Variabel
Altman Z”-Score
No Variabel Definisi
Indikator Skala
Ukur
1 Working Capital
to Total Asset mengukur likuiditas
perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di
BEI Rasio
2 Retained
Earnings to Total Assets
mengukur kemampulabaan
kumulatif perusahaan tekstil dan garmen yang
terdaftar di BEI Rasio
3 Earnings Before
Interest and Taxes to Total Asset
mengukur tingkat pengembalian aktiva
oleh perusahaan tekstil dan garmen.
Rasio
4 Book Value of
Equity to Book Value of Debt
mengukur kemampuan nilai buku modal untuk
memenuhi kewajibannya
Rasio
5 Prediksi kebangkrutan
Altman Z”-Score Perusahaan bangkrut
Z”-Score1.1 Perusahaan rawan
1.1Z-Score2.60 Perusahaan sehat
Z”-Score 2.60. Z”-Score = 6,56 X
1
+ 3,26 X
2
+ 6,72 X
3
+ 1,05 X
4
Rasio
Tabel 3.2 Definisi Operasionalisasi, Indikator Variabel, dan Pengukuran Variabel
Grover
No Variabel Definisi
Indikator Skala
Ukur
1 Working Capital
to Total Asset mengukur likuiditas
perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di
BEI Rasio
2 Earnings Before
Interest and Taxes to Total Asset
Mengukur tingkat pengembalian aktiva
oleh perusahaan tekstil dan garmen.
Rasio
3 Return on Asset
mengukur kemampuan perusahaan tekstil dan
garmen dalam memperoleh
keuntungan. Rasio
4 Prediksi kebangkrutan
Grover Perusahaan bangkrut
Z”-Score-0.02 Perusahaan sehat
Z”-Score 0.01 Score = 1,650X
1
+ 3,404X
2
+ 0,016ROA + 0,057
Rasio
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Definisi Operasionalisasi, Indikator Variabel, dan Pengukuran Variabel
Springate
No Variabel Definisi
Indikator Skala
Ukur
1 Working Capital
to Total Asset mengukur likuiditas
perusahaan tekstil dan garmen di BEI
Rasio 2
Earnings Before Interest and Taxes
to Total Asset mengukur tingkat
pengembalian aktiva oleh perusahaan tekstil
dan garmen. Rasio
3 Earnings Before
Taxes to Current Liabilities
mengukur seberapa besar produktivitas
penggunaan dana yang dipinjam oleh
perusahaan tekstil dan garmen..
Rasio
4 Prediksi kebangkrutan
Springate Perusahaan bangkrut
S0.862 Perusahaan rawan
0.862 S 1.062 Perusahaan sehat
S 1.062 S = 1,03A + 3,07B + 0,66C
+ 0,4D Rasio
Tabel 3.4 Definisi Operasionalisasi, Indikator Variabel, dan Pengukuran Variabel
Zmijewski
No Variabel Definisi
Indikator Skala
Ukur
1 Return on Asset
mengukur kemampuan perusahaan tekstil dan
garmen dalam memperoleh
keuntungan. Rasio
2 Debt Ratio
mengukur jumlah aktiva perusahaan yang
dibiayai oleh hutang atau modal yang berasal
dari kreditur Rasio
3 Current Ratio
mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan
aktiva lancar yang tersedia
Rasio
4 Prediksi kebangkrutan
Zmijewski Perusahaan bangkrut
Z 0 positif Perusahaan sehat
Z 0 negatif Z = -4,3 – 4,5X
1
+ 5,7X
2
– 0,004X
3
Rasio
Universitas Sumatera Utara
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian