Keterangan lebih lanjut dari Tabel 3.5 dapat dilihat dalam Lampiran 1. Berikut Tabel 3.6 disajikan daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini:
Tabel 3.6 Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Menjadi Sampel Penelitian
No. Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1 ARGO Argo
Pantes Tbk.
2 CNTX Centex
Tbk. 3
ERTX Eratex Djaya Tbk.
4 ESTI
Ever Shine Textile Industry Tbk. 5
HDTX Panasia Indo Resources Tbk.
6 MYTX
Apac Citra Centertex Tbk. 7
POLY Asia Pasific Fibers Tbk.
8 UNTX Unitex
Tbk.
Sumber: www.idx.co.id
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data perusahaan tekstil dan garmen di BEI dan data laporan keuangan
perusahaan tekstil dan garmen periode 2009-2013 serta buku-buku refrensi, jurnal-jurnal dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan variabel-variabel
dalam penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data di dalam penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data pendukung dari berbagai literatur,
jurnal, buku-buku referensi dan data dari penelitian terdahulu guna mendapatkan gambaran mengenai permasalahan yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan
data sekunder yakni laporan keuangan yang diterbitkan oleh BEI.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif dan Multiple Discriminant Analysis MDA sebagai
berikut:
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data dikumpulkan, diklarifikasikan, dikelompokkan, dianalisis dan diinterpretasikan
secara objektif sehingga dapat memberikan gambaran mengenai objek yang dibahas.
3.8.2 Multiple Discriminant Analysis MDA
Salah satu masalah dalam analisis rasio adalah ketika rasio yang satu “baik” dan rasio yg lain “tidak baik” sehingga sulit bagi perusahaan untuk mengambil
keputusan apakah menerima atau menolak melakukan peminjaman. Multiple Discriminant Analysis
MDA adalah salah satu model statistika yang dapat membantu untuk menginterpretasikan rasio keuangan dan menggunakannya
dalam pengambilan keputusan. Multiple Discriminant Analysis MDA digunakan untuk mengetahui variabel-variabel penciri yang membedakan kelompok populasi
yang ada, serta dapat dipergunakan sebagai kriteria pengelompokan. MDA dilakukan berdasarkan pada perhitungan statistik terhadap pengelompokan yang
terlebih dahulu diketahui secara jelas. Rumus MDA yang dikemukakan oleh Altman adalah Z”-score = 6,56X
1
+ 3,26X
2
+ 6,72X
3
+ 1,05X
4.
Dimana X
1
adalah modal kerja total aktiva, X
2
adalah laba ditahan total aktiva, X
3
adalah laba sebelum bunga dan pajak total aktiva,
Universitas Sumatera Utara
X
4
adalah nilai buku modal sendiri nilai buku hutang. Potensi kebangkrutan yang dilakukan Altman dibagi ke dalam tiga kategori yaitu jika nilai Z 1,1 maka
termasuk perusahaan yang bangkrut. Jika nilai 1,1 Z 2,60 maka termasuk grey area tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat atau akan mengalami
kebangkrutan. Dan jika nilai Z 2,60 maka termasuk perusahaan yang tidak bangkrut sehat.
Grover mengemukakan rumus MDA yang digunakannya yaitu Score = 1,650X
1
+ 3,404X
3
+ 0,016ROA + 0,057. Dimana X
1
adalah working capital total assets,
X
3
adalah EBIT total asset, dan ROA net income total asset. Nilai kebangkrutan perusahaan yang dikemukan Grover dibagi dua yaitu jika Score -
0,02 maka perusahaan dalam keadaan bangkrut. Sedangkan jika Score 0,01 maka perusahaan dalam keadaan sehat tidak bangkrut.
Menurut Springate rumus MDA yang digunakan untuk menganalisis potensi kebangkrutan adalah S = 1,03A + 3,07B + 0,66C + 0,4D. Dimana A adalah
working capital total assets, B adalah EBIT total asset, C adalah Earnings
before taxes current liabilities , dan D adalah total sales total assets. Kriteria
penilaian kebangkrutan Springate dibagi dalam tiga kategori yaitu jika nilai S 0,862 mengindikasikan perusahaan menghadapi ancaman kebangkrutan yang
serius bangkrut. Sedangkan jika nilai 0,862 S 1,062 maka mengindikasikan bahwa pihak manajemen harus hati-hati dalam mengelola aset-aset perusahaan
agar tidak terjadi kebangkrutan daerah rawan kebangkrutan. Dan jika nilai S 1,062 mengindikasikan perusahaan dalam kondisi keuangan yang sehat tidak
bangkrut.
Universitas Sumatera Utara
Zmijewksi mengemukakan rumus MDA yang digunakannya yaitu Z = -4,3 – 4,5X
1
+ 5,7X
2
– 0,004X
3.
Dimana X
1
adalah return on asset, X
2
adalah debt ratio,
dan X
3
adalah current ratio. Nilai cut-off yang digunakan Zmijewski adalah 0, dimana jika Z bernilai positif berarti perusahaan berpotensi mengalami
kebangkrutan. Sedangkan semakin negatif nilai Z perusahaan, maka semakin jauh perusahaan dari potensi mengalami kebangkrutan.
3.9 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan uji statitistik non- parametrik yakni K-Independent-Sample Test Uji K Sampel Independen. K-
Independent-Sample Test digunakan untuk membandingkan distribusi dua atau
lebih group independent dari suatu variabel. Dalam penelitian ini K-Independent- Sample Test
ini yang digunakan adalah Uji Kruskal-Wallis H. Uji Kruskal-Wallis H
merupakan perluasan pengembangan dari metode pengujian Mann-Whitney U Test. Metode ini digunakan untuk menguji
beberapa sampel yang sifatnya independent dan memiliki populasi yang sama. Apabila nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil SPSS menunjukkan nilai yang
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan diperoleh kesimpulan tidak terdapat perbedaan potensi kebangkrutan dengan model Altman Z”-score, Grover,
Springate, dan Zmijewski pada industri tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Namun apabila nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil
dari 0,05 maka Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan potensi kebangkrutan dengan model Altman Z”-score, Grover, Springate, dan Zmijewski.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Perusahaan 1. PT Argo Pantes Tbk ARGO
PT Argo Pantes Tbk ARGO didirikan tanggal 12 Juli 1977 dan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1977. ARGO memperoleh Pernyataan
Efektif BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ARGO IPO kepada masyarakat pada tanggal 27 November 1990 dan listing di
BEI pada 7 Januari 1991. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan meliputi bidang manufaktur produk tekstil.
2. PT Century Textile Industry Tbk CNTX
Century Textile Industry Tbk disingkat PT Centex CNTX didirikan tanggal 22 Mei 1970 dalam rangka Penanaman Modal Asing PMA dan memulai
kegiatan operasi komersialnya sejak 1972. CNTX memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CNTX
IPO pada tanggal 04 Mei 1979. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 22 Mei 1979. Berdasarkan anggaran dasar
perusahaan, ruang lingkup kegiatan CNTX beroperasi dalam industri tekstil terpadu.
Universitas Sumatera Utara
3. PT Eratex Djaja Tbk ERTX
Eratex Djaja Tbk ERTX didirikan tanggal 12 Oktober 1972 dalam rangka Penanaman Modal Asing PMA dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada
tahun 1974. ERTX memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ERTX IPO pada 14 Juli 1990.
Saham tersebut kemudian dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 21 Agustus 1990. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup
kegiatan ERTX adalah bergerak dalam bidang industri tekstil yang terpadu meliputi bidang-bidang pemintalan, penenunan, penyelesaian, pembuatan pakaian
jadi, falsetwisting dan knitting; serta menjual produknya di dalam maupun luar negeri.
4. PT Ever Shine Tex Tbk ESTI
PT Ever Shine Tex Tbk ESTI didirikan tanggal 11 Desember 1973 dengan nama PT Ever Shine Textile Industry dan memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tahun 1975. Pada 04 September 1992, ESTI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ESTI
IPO yang kemudian dicatatkan di Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 13 Oktober 1992. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan
ESTI meliputi industri dan perdagangan tekstil. Produk yang dihasilkan ESTI meliputi: kain tenun woven fabric, kain rajut knitted fabric, benang bertekstur
textured yarn , benang pilin twisted yarn dan benang nilon filamen nylon
fillament yarn.
Universitas Sumatera Utara
5. PT Panasia Indo Resources Tbk HDTX
PT Panasia Indo Resources Tbk dahulu PT Panasia Indosyntec Tbk HDTX didirikan tanggal 06 April 1973 dan mulai beroperasi secara komersil
pada tahun 1974. HDTX memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham HDTX
IPO pada 22 Maret 1990. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 06 Juni 1990. Berdasarkan anggaran dasar
perusahaan, ruang lingkup kegiatan HDTX meliputi usaha dalam bidang proses bahan baku serat polimerisasi, twisting, pemintalan, pertenunan, industri tekstil,
pertambangan, energi dan perdagangan umum.
6. PT Apac Citra Centertex Tbk MYTX
PT Apac Citra Centertex Tbk MYTX didirikan dengan nama PT Mayatexdian Industry pada 10 Februari 1987 dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1987. Pada tanggal 14 September 1989, MYTX memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham MYTX IPO. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 10 Oktober 1989. Berdasarkan anggaran
dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan MYTX terutama meliputi investasi, industri tekstil dan pakaian jadi. Saat ini, kegiatan utama MYTX adalah sebagai
perusahaan investasi di bidang industri tekstil terpadu.
Universitas Sumatera Utara
7. PT Asia Pacific Fibers Tbk POLY
PT Asia Pacific Fibers Tbk dahulu Polysindo Eka Perkasa Tbk POLY didirikan tanggal 15 Februari 1984 dan memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tahun 1986. POLY memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham POLY IPO pada tanggal 14
Desember 1990. Saham-saham tersebut kemudian dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 12 Maret 1991.
Induk usaha POLY adalah Damiano Investments BV., didirikan di Belanda. Sedangkan induk usaha utama adalah ADM Capital and Spinnaker Capital Group,
yang masing-masing didirikan dan berdomisili di Hongkong dan Inggris. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan POLY adalah
meliputi industri kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industri tekstil lainnya. Saat ini, produk yang dihasilkan POLY meliputi purified
terephthalic acid PTA, polyester chips, staple fiber, filament yarn dan
performance fabrics . Hasil produksi POLY dipasarkan baik di dalam negeri
maupun diekspor di pasar internasional.
8. PT Unitex Tbk UNTX
Unitex Tbk UNTX didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing tanggal 14 Mei 1971 dan memulai operasi komersialnya pada tahun 1972. Pada
tahun 1982, UNTX melakukan Penawaran Umum Saham Perdana IPO. UNTX tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 16 Juni 1989. Induk usaha Unitex adalah
Unitika Limited, berkedudukan di Jepang. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Unitex meliputi bidang pembuatan
Universitas Sumatera Utara
benang, tenunan dan kain berbahan baku campuran polyester dan kapas. Saat ini produk yang dihasilkan UNTX berupa yarn dyedpiece dyed, polyester cotton,
chief value cotton dan all cotton.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Hasil Penelitian Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data dikumpulkan, diklarifikasikan, dikelompokkan, dianalisis dan diinterpretasikan
secara objektif sehingga dapat memberikan gambaran mengenai objek yang dibahas. Analisis deskriptif dalam penelitian ini mencakup Working Capital to
Total Assets, Retained Earnings to Total Assets, EBIT to Total Assets, Book Value of Equity to Book Value of Debt, Return on Asset
ROA, Earnings Before Taxes to Current Liabilities
, Total Sales to Total Assets, Debt Ratio, dan Current Ratio.
4.2.2 Hasil Penelitian Multiple Discriminant Analysis MDA
Multiple Discriminant Analysis MDA adalah salah satu model statistika
yang dapat membantu untuk menginterpretasikan rasio keuangan dan menggunakannya dalam pengambilan keputusan. Multiple Discriminant Analysis
MDA digunakan untuk mengetahui variabel-variabel penciri yang membedakan kelompok populasi yang ada, serta dapat dipergunakan sebagai kriteria
pengelompokan. 4.2.2.1 Hasil Penelitian Model Altman Z”-Score
Nilai-nilai rasio keuangan yang telah diperoleh akan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan Altman guna mengetahui posisi perusahaan apakah
Universitas Sumatera Utara
di zona sehat, abu-abu, atau bangkrut. Rumusan MDA yang dikemukakan oleh Altman adalah:
Z”-score = 6,56X
1
+ 3,26X
2
+ 6,72X
3
+ 1,05X
4
Hasil perhitungan Altman Z”-score pada perusahaan tekstil dan garmen di BEI dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score pada
Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEI
Tahun Perusahaan
WCTA RETA EBITA BVEBVD Z-Score Kode Peringkat
2009 ARGO
-0.0740 0.0000 -0.0670 0.1178 -0.8120 1 3
CNTX -0.1791 0.0000 -0.1371 0.5292 -1.5405 1
3 ERTX
-0.6852 0.0000 -0.2340 0.1919 -5.8659 1 3
ESTI 0.1524 0.0251 0.0289 0.7690 2.0832
1 2
HDTX -0.1122 -0.2216 0.0009 1.4130 0.0313
1 3
MYTX -0.3185 -0.5616 -0.0129 0.4461 -3.5385 1
3 POLY -2.0749
-3.4480 0.2438
0.1827 -23.0217
1 3
UNTX -1.3609 0.0000 0.2092 0.0286 -7.4917
1 3
2010 ARGO
-0.0888 0.0000 0.0408 0.1379 -0.1636 1
3 CNTX
-0.1402 0.0000 -0.0333 0.5598 -0.5557 1 3
ERTX -0.8530 0.0000 -0.4280 0.1528 -8.3114 1
3 ESTI
0.0913 0.0213 0.0058 0.6161 1.3542 1
2 HDTX
-0.0457 -0.2369 0.0050 1.6454 0.6892 1
3 MYTX
-0.2680 -0.5916 -0.0987 0.4528 -3.8745 1 3
POLY -2.2807 -3.9588
0.0699 0.1919
-27.1959 1
3 UNTX -1.4198
0.0000 -0.1677
0.0254 -10.4142
1 3
2011 ARGO
-0.0719 0.0000 -0.1147 0.1243 -1.1119 1 3
CNTX 0.0240 0.0000 0.1036 0.6007 1.4844
1 2
ERTX -0.6877 -1.5361 0.5880 0.1528 -5.4072 1
3 ESTI
0.0664 0.0000 0.0148 0.5300 1.0915 1
3 HDTX
-0.0044 -0.2187 0.0200 1.7092 1.1872 1
2 MYTX
-0.2835 -0.6280 -0.0766 0.4302 -3.9701 1 3
POLY -1.9007 -3.6193
-0.0649 0.4772
-24.2026 1
3 UNTX
-1.3668 0.0000 -0.0445 0.2498 -9.0030 1 3
2012 ARGO
-0.0581 0.0000 -0.0801 0.1056 -0.8085 1 3
CNTX 0.0052 0.0000 -0.1169 0.6366 -0.0830 1
3 ERTX
0.0155 0.0143 0.0088 0.1418 0.3563 1
3 ESTI
-0.0004 0.0000 -0.0592 0.4748 0.0981 1
3 HDTX
-0.0237 -0.1583 0.0011 1.0541 0.4427 1
3 MYTX
-0.2317 -0.6729 -0.0865 0.4118 -3.8625 1 3
POLY -2.3101 -5.1031 -0.1036 0.5293
-31.9308 1 3
UNTX -1.5754 0.0000
-0.0718 0.2433
-10.5617 1
3 2013 ARGO
-0.1294 0.0000
0.0259 0.0831
-0.5876 1 3
CNTX -0.4541 0.0000 -0.0037 0.6365 -2.3354 1
3 ERTX
0.0029 0.0337 0.0197 0.2510 0.5248 1
3 ESTI
-0.0807 0.0000 -0.0901 0.3779 -0.7381 1 3
HDTX -0.2321 -0.1812 -0.1258 0.4620 -2.4736 1
3 MYTX
-0.2660 -0.5895 -0.0108 0.3491 -3.3728 1 3
POLY -2.5347 -5.9065 -0.1032 0.5381
-36.0113 1 3
UNTX -1.3666 0.0000 0.0904 0.2407 -8.1047
1 3
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.1 secara keseluruhan, dari tahun 2009-2013, tidak terdapat perusahaan yang masuk dalam kategori perusahaan sehat. Meskipun PT
Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI pada 2009-2010, PT Centex Tbk CNTX pada 2011 dan PT Pan Asia Indosyntec Tbk HDTX pada 2011 masuk dalam
kategori grey area, tetapi pada periode 2012-2013 perusahaan tersebut mengalami penurunan dan masuk dalam kategori perusahaan bangkrut. Jika dibandingkan
dengan data perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di BEI tahun 2015, ternyata seluruh perusahaan tersebut masih terdaftar di BEI.
4.2.2.2 Hasil Penelitian Model Grover
Grover menggunakan rumusan MDA sebagai berikut: Score = 1,650X
1
+ 3,404X
2
+ 0,016ROA + 0,057 Grover mengklasifikasikan nilai kebangkrutan perusahaan menjadi dua
bagian, yaitu jika nilai Score yang dihasilkan lebih kecil sama dengan -0,02 maka perusahaan dinyatakan bangkrut. Sedangkan jika nilai perusahaan lebih besar
sama dengan 0,01 maka perusahaan dinyatakan dalam keadaan sehat. Hasil perhitungan Grover dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Model Grover
pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEI
Tahun Perusahaan WCTA EBITA ROA Score Kode Peringkat
2009 ARGO -0.0740 -0.0670 -0.0518 -0.2940 2
3 CNTX
-0.1791 -0.1371 -0.1371 -0.7074 2 3
ERTX -0.6852 -0.2340 -0.2595 -1.8743 2
3 ESTI
0.1524 0.0289 0.0148 0.4071 2 1
HDTX -0.1122 0.0009 0.0005 -0.1251 2
3 MYTX
-0.3185 -0.0129 0.0073 -0.5123 2 3
POLY -2.0749 0.2438 0.2588 -2.5325 2
3 UNTX
-1.3609 0.2092 0.2136 -1.4730 2 3
2010 ARGO
-0.0888 0.0408 -0.0875 0.0480 2 1
CNTX -0.1402 -0.0333 -0.0333 -0.2882 2
3 ERTX -0.8530
-0.4280 -0.4205
-2.8141 2
3 ESTI
0.0913 0.0058 0.0025 0.2274 2 1
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.2 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Model Grover
pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEI
Tahun Perusahaan
WCTA EBITA ROA Score Kode Peringkat
2010 HDTX
-0.0457 0.0050 0.0012 -0.0014 2 3
MYTX -0.2680 -0.0987 -0.0537 -0.7220 2
3 POLY
-2.2807 0.0699 0.0840 -3.4669 2 3
UNTX -1.4198 -0.1677
-0.1643 -2.8591
2 3
2011 ARGO -0.0719 -0.1147 -0.0821 -0.4534 2
3 CNTX
0.0240 0.1036 0.1036 0.4509 2 1
ERTX -0.6877 0.5880 0.5714 0.9330 2
1 ESTI
0.0664 0.0148 0.0096 0.2171 2 1
HDTX -0.0044 0.0200 0.0171 0.1181 2
1 MYTX
-0.2835 -0.0766 -0.0652 -0.6726 2 3
POLY -1.9007 -0.0649 -0.0159 -3.3003 2
3 UNTX
-1.3668 -0.0445 -0.0413 -2.3504 2 3
2012 ARGO -0.0581 -0.0801 -0.0657 -0.3126 2
3 CNTX 0.0052
-0.1169 -0.1169
-0.3342 2
3 ERTX
0.0155 0.0088 0.0143 0.1128 2 1
ESTI -0.0004 -0.0592 -0.0580 -0.1461 2
3 HDTX
-0.0237 0.0011 0.0023 0.0217 2 1
MYTX -0.2317 -0.0865 -0.0700 -0.6209 2
3 POLY
-2.3101 -0.1036 -0.0796 -4.1086 2 3
UNTX -1.5754 -0.0718 -0.0736 -2.7880 2
3 2013
ARGO -0.1294 0.0259 0.0349 -0.0678 2
3 CNTX
-0.4541 -0.0037 -0.0037 -0.7049 2 3
ERTX 0.0029 0.0197 0.0153 0.1291 2
1 ESTI
-0.0807 -0.0901 -0.0906 -0.3843 2 3
HDTX -0.2321 -0.1258 -0.0919 -0.7557 2
3 MYTX -0.2660
-0.0108 -0.0238
-0.4190 2 3
POLY -2.5347 -0.1032 -0.0850 -4.4779 2
3 UNTX
-1.3666 0.0904 0.0906 -1.8887 2 3
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.2, model Grover mengkategorikan PT Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI dalam kategori perusahaan sehat pada
2009-2011, kemudian mengalami penurunan pada 20012-2013 dan masuk ke dalam kategori perusahaan bangkrut. Sedangkan PT Pan Asia Indosyntec Tbk
HDTX sempat dikategorikan perusahaan sehat pada 2011-2012 setelah dikategorikan bangkrut pada 2009-2010, dan kemudian kembali mengalami
penurunan dan termasuk dalam kategori perusahaan bangkrut pada 2013. PT Eratex Djaya Tbk ERTX juga dikategorikan ke dalam perusahaan sehat pada
2011, dan mengalami penurunan pada 2012, lalu kembali mengalami peningkatan dan hanya satu-satunya perusahaan yang dinyatakan sehat pada periode 2013.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.3 Hasil Penelitian Model Springate
Nilai cut-off
yang ditetapkan oleh Springate sebesar 0,862 yang artinya jika perusahaan memperoleh nilai kurang dari 0,862 maka perusahaan dinyatakan
bangkrut. Jika nilai Springate berada diantara 0,862 – 1,062 maka perusahaan dikategorikan ke dalam grey area rawan bangkrut. Dan jika nilai yang diperoleh
lebih besar dari 1,062 perusahaan dinyatakan sehat. Springate menggunakan rumus MDA sebagai berikut:
S = 1,03A + 3,07B + 0,66C + 0,4D Hasil perhitungan Springate pada perusahaan tekstil dan garmen di BEI
dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Model Springate pada Perusahaan
Tekstil dan Garmen di BEI
Tahun Perusahaan WCTA EBITA EBITCL TSTA S
Kode Peringkat
2009 ARGO -0.0740 -0.0670 -0.3435 0.5167 -0.3019 3
3 CNTX
-0.1791 -0.1371 -0.2812 0.7163 -0.5044 3 3
ERTX -0.6852 -0.2340
-0.1996 2.5273
-0.5450 3 3
ESTI 0.1524 0.0289 0.0728 1.0404 0.7099 3
3 HDTX
-0.1122 0.0009 0.0023 0.8603 0.2328 3 3
MYTX -0.3185 -0.0129 -0.0239 0.8251 -0.0534 3
3 POLY
-2.0749 0.2438 0.0951 0.7684 -1.0186 3 3
UNTX -1.3609 0.2092 0.1146 1.0134 -0.2785 3
3 2010
ARGO -0.0888 0.0408 0.1795 0.4651 0.3383 3
3 CNTX
-0.1402 -0.0333 -0.0708 0.7910 0.0230 3 3
ERTX -0.8530 -0.4280 -0.2908 2.0213 -1.5760 3
3 ESTI
0.0913 0.0058 0.0117 1.0545 0.5414 3 3
HDTX -0.0457 0.0050 0.0168 0.6527 0.2404 3
3 MYTX
-0.2680 -0.0987 -0.2085 0.9156 -0.3504 3 3
POLY -2.2807 0.0699 0.0248 1.1171 -1.6713 3
3 UNTX
-1.4198 -0.1677 -0.0870 1.0695 -1.6069 3 3
2011 ARGO -0.0719 -0.1147 -0.6049 0.4961 -0.6270 3
3 CNTX
0.0240 0.1036 0.2599 1.1424 0.9713 3 2
ERTX -0.6877 0.5880 0.4974 1.7933 2.1424 3
1 ESTI
0.0664 0.0148 0.0386 0.9748 0.5292 3 3
HDTX -0.0044 0.0200 0.0652 1.0033 0.5012 3
3 MYTX
-0.2835 -0.0766 -0.1446 1.0588 -0.1991 3 3
POLY -1.9007 -0.0649
-0.0290 1.1405
-1.7199 3 3
UNTX -1.3668 -0.0445 -0.0239 1.3252 -1.0301 3
3 2012 ARGO
-0.0581 -0.0801 -0.2911 0.5533 -0.2766 3 3
CNTX 0.0052 -0.1169 -0.2938 0.9138 -0.1819 3
3 ERTX
0.0155 0.0088 0.0218 1.0787 0.4888 3 3
ESTI -0.0004 -0.0592 -0.1085 0.8284 0.0776 3
3 HDTX
-0.0237 0.0011 0.0034 0.6320 0.2340 3 3
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.3 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Model Springate pada Perusahaan
Tekstil dan Garmen di BEI
Tahun Perusahaan WCTA EBITA EBITCL TSTA S
Kode Peringkat
2012 MYTX -0.2317 -0.0865 -0.1853 0.8424 -0.2895 3
3 POLY
-2.3101 -0.1036 -0.0357 1.4862 -2.1265 3 3
UNTX -1.5754 -0.0718 -0.0353 0.9130 -1.5012 3
3 2013
ARGO -0.1294 0.0259 0.0651 0.5660 0.2156 3
3 CNTX
-0.4541 -0.0037 -0.0041 1.0048 -0.0799 3 3
ERTX 0.0029 0.0197 0.0501 1.2507 0.5968 3
3 ESTI
-0.0807 -0.0901 -0.1530 0.6690 -0.1931 3 3
HDTX -0.2321 -0.1258 -0.2986 0.4445 -0.6445 3
3 MYTX
-0.2660 -0.0108 -0.0211 0.9069 0.0417 3 3
POLY -2.5347 -0.1032 -0.0322 1.5987 -2.3093 3
3 UNTX
-1.3666 0.0904 0.0492 1.0654 -0.6714 3 3
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.3 model Springate hanya terdapat satu perusahaan sehat selama periode 2009-2013 yakni PT Eratex Djaya
Tbk ERTX pada periode 2011. Sedangkan PT Centex Tbk CNTX dinyatakan dalam keadaan grey area rawan bangkrut pada periode 2011. Selain dua
perusahaan tersebut, perusahaan lain dinyatakan bangkrut pada periode 2009- 2013, namun pada kenyataannya, berdasarkan data BEI tahun 2015, seluruh
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini masih terdaftar.
4.2.2.4 Hasil Penelitian Model Zmijewski
Zmijewski menetapkan nilai cut-offnya adalah 0. Jika suatu perusahaan memiliki nilai lebih dari 0 maka perusahaan dinyatakan bangkrut. Dengan kata
lain, semakin positif nilai perusahaan semakin besar kemungkinan bangkrut. Zmijewski memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan rumus
MDA sebagai berikut: Z = -4,3 – 4,5X
1
+ 5,7X
2
– 0,004X
3
Hasil perhitungan Model Zmijewski pada perusahaan tekstil dan garmen di BEI dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Perhitungan Prediksi Kebangkrutan Model Zmijewski pada Perusahaan
Tekstil dan Garmen di BEI
Tahun Perusahaan ROA DR
CR Z
Kode Peringkat
2009 ARGO -0.0518 0.9749 0.6208 1.4875 4
3 CNTX
-0.1371 0.9115 0.6327 1.5100 4 3
ERTX -0.2595 2.6172 0.4156
11.7841 4 3
ESTI 0.0148 0.5051
1.3837 -1.4931
4 1
HDTX 0.0005 0.4977 0.7164 -1.4682 4
1 MYTX
0.0073 0.9543 0.4103 1.1050 4 3
POLY 0.2588 2.7354 0.1902
10.1264 4 3
UNTX 0.2136 1.9625 0.2542 5.9240 4
3 2010 ARGO
-0.0875 0.8516 0.6091 0.9454 4 3
CNTX -0.0333 0.9371 0.7019 1.1885 4
3 ERTX
-0.4205 2.7881 0.4204 13.4827 4
3 ESTI
0.0025 0.5608 1.1854 -1.1194 4 1
HDTX 0.0012 0.4591 0.8461 -1.6919 4
1 MYTX
-0.0537 0.9005 0.4339 1.0728 4 3
POLY 0.0840 2.9838 0.1893
12.3289 4 3
UNTX -0.1643 2.0628
0.2637 8.1963
4 3 2011 ARGO
-0.0821 0.7893 0.6207 0.5660 4 3
CNTX 0.1036 0.8597 1.0602 0.1298 4
3 ERTX
0.5714 2.2392 0.4182 5.8905 4 3
ESTI 0.0096 0.5029 1.1733 -1.4814 4
1 HDTX
0.0171 0.4423 0.9856 -1.8598 4 1
MYTX -0.0652 0.9655 0.4646 1.4949 4
3 POLY
-0.0159 2.3887 0.1514 9.3865 4 3
UNTX -0.0413 1.9914 0.2658 7.2358 4
3 2012 ARGO
-0.0657 0.8776 0.7888 0.9948 4 3
CNTX -0.1169 0.9276
1.0131 1.5093
4 3 ERTX
0.0143 0.7994 1.0385 0.1881 4 3
ESTI -0.0580 0.5455 0.9993 -0.9336 4
1 HDTX
0.0023 0.5335 0.9252 -1.2731 4 1
MYTX -0.0700 1.0338 0.5038 1.9056 4
3 POLY -0.0796
2.9785 0.2028
13.0348 4 3
UNTX -0.0736 2.1690 0.2253 8.3936 4
3 2013 ARGO
0.0349 0.8606 0.6744 0.4457 4 3
CNTX -0.0037 0.9310 0.4888 1.0214 4
3 ERTX
0.0153 0.7709 1.0074 0.0213 4 3
ESTI -0.0906 0.5941 0.8629 -0.5094 4
1 HDTX
-0.0919 0.6973 0.4491 0.0864 4 3
MYTX -0.0238 1.0494 0.4799 1.7868 4
3 POLY
-0.0850 3.3421 0.2083 15.1316 4
3 UNTX
0.0906 1.9484 0.2560 6.3972 4 3
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.4 bahwa PT Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI dikategorikan sebagai perusahaan sehat pada periode 2009-
2013. PT Pan Asia Indosyntec Tbk HDTX juga dikategorikan perusahaan sehat pada periode 2009-2012, kemudian mengalami penurunan dan dikategorikan
sebagai perusahaan bangkrut pada periode 2013.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Pengujian Hipotesis 4.2.3.1 Pengujian Hipotesis Pertama
Terdapat empat model analisis kebangkrutan yang digunakan dalam penelitian ini untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan tekstil dan
garmen di BEI periode 2009 – 2013. Model Altman Z”-score, Grover, Springate, dan Zmijewski menggunakan variable yang berbeda dalam memprediksi
kebangkrutan perusahaan. Berikut Tabel 4.5 disajikan untuk melihat perbedaan yang terdapat pada setiap model analisis kebangkrutan yang digunakan.
Tabel 4.5 Hasil Uji Kruskal-Wallis H pada Perusahaan Tekstil dan Garmen di BEI
Periode 2009-2013 Ranks
Metode N Mean
Rank Peringkat Altman
40 86.00
Grover 40 72.38
Springate 40 89.19
Zmijewski 40 74.44
Total 160
Test Statistics
a,b
Peringkat Chi-Square 9.777
df 3 Asymp. Sig.
.021 a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Uji Kruskal-Wallis H uji beda rata-rata peringkat prediksi kebangkrutan pada perusahaan tekstil dan garmen di BEI dilakukan untuk melihat perbedaan
model Altman Z”-Score, Grover, Springate, dan Zmijewski. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.5 diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,021. Tingkat
signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,005 dan menyebabkan H diterima
Universitas Sumatera Utara
dan Ha ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan potensi kebangkrutan dengan model Altman Z”-Score, Grover, Springate, dan Zmijewski pada
perusahaan tekstil dan garmen di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.
4.2.3.2 Pengujian Hipotesis Kedua Tabel 4.6
Rekap Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score, Grover, Springate, dan Zmijewski
Prediksi Altman Grover
Springate Zmijewski
Tidak Bangkrut 4
10 2
9 Bangkrut 36
30 38
31 Total 40
40 40
40 Akurasi
10 25
5 22.5
Tipe Error 90
75 95
77.5
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Dari total 40 sampel penelitian yang digunakan, model Grover memberikan tingkat akurasi yang paling tinggi yaitu sebesar 25. Meskipun pada
kenyataannya, dari seluruh sampel penelitian tidak terdapat perusahaan tekstil dan garmen di BEI yang mengalami kebangkrutan pada periode 2009-2013, tetapi
hasil perhitungan Grover menunjukkan terdapat 10 dari 40 total sampel penelitian yang tidak mengalami kebangkrutan.
Model Zmijewski juga memberikan hasil yang tidak jauh berbeda dengan model Grover. Berdasarkan perhitungan Zmijewski, terdapat 9 dari 40 total
sampel penelitian yang tidak mengalami kebangkrutan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Zmijewksi memberikan tingkat akurasi 22,5.
Jika dibandingkan dengan Tabel 4.5 hasil Uji Kruskal-Wallis H uji beda rata- rata, model Grover dan model Zmijewski memang menunjukkan rata-rata potensi
kebangkrutan yang tidak jauh berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan model Altman Z”-score dan Springate menunjukkan tingkat akurasi sebesar 10 dan 5. Dimana jika dibandingkan juga dengan Tabel 4.5
hasil Uji Kruskal-Wallis H uji beda rata-rata rata-rata potensi kebangkrutan yang dihasilkan tidak jauh berbeda, yakni sebesar 86,00 dan 89,19. Dengan demikian
dapat disimpulkan, bahwa model Grover merupakan prediktor kebangkrutan terbaik pada perusahaan tekstil dan garmen di BEI periode 2009-2013.
4.3 Pembahasan