Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan adalah Kasmir, 2008:25:
1. pemilik, guna melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan serta dividen
yang diperoleh; 2.
manajemen, untuk menilai kinerjanya selama periode tertentu; 3.
kreditor, untuk menilai kelayakan perusahaan dalam memperoleh pinjaman dan kemampuan bayar pinjaman;
4. pemerintah, untuk menilai kepatuhan perusahaan dalam membayar
kewajibannya kepada pemerintah; 5.
investor, untuk menilai prospek usaha tersebut ke depan, apakah mampu memberikan dividen dan nilai saham seperti yang diinginkan.
2.1.2 Analisis Laporan Keuangan
Setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur akutansi dan penilaian yang benar, akan terlihat
kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti, sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai
pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Dengan analisis laporan keuangan akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah
direncanakan sebelumnya atau tidak. Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan.
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat, sehingga hasil yang
diharapkan benar-benar tepat pula. Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi
Universitas Sumatera Utara
berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan, yaitu Kasmir, 2008:68:
1. untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu, baik
harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode;
2. untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan; 3.
untuk mengetahui kekuatan perusahaan; 4.
untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan berkaitan dengan keuangan perusahaan saat ini;
5. untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan, apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal; 6.
dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai teknik analisis, yang salah satunya adalah analisis rasio keuangan. Pengertian rasio keuangan
menurut James C. Van Horne dalam Kasmir, 2008: 104 merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka
dengan angka lain. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat
dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan kedepan. Meskipun analisis rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan
kegunaan yang cukup banyak bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan,
Universitas Sumatera Utara
bukan berarti rasio keuangan yang dibuat sudah menjamin 100 kondisi dan posisi keuangan yang sesungguhnya. Hal ini karena rasio-rasio keuangan yang
digunakan masih memiliki banyak kelemahan. J. Fred Weston dalam Kasmir, 2008:117 menyebutkan kelemahan rasio keuangan sebagai berikut:
1. data keuangan disusun dari data akuntansi. Kemudian data tersebut
ditafsirkan dengan berbagai macam cara, misalnya masing-masing perusahaan menggunakan:
- metode penyusutan yang berbeda untuk menentukan nilai penyusutan
terhadap aktivanya sehingga menghasilkan nilai penyusutan setiap periode juga berbeda; atau
- penilaian sediaan yang berbeda;
2. prosedur pelaporan yang berbeda, mengakibatkan laba yang dilaporkan
berbeda pula, dapat naik atau turun, tergantung prosedur pelaporan keuangan tersebut;
3. adanya manipulasi data, artinya dalam menyusun data, pihak penyusun tidak
jujur dalam memasukkan angka-angka ke laporan keuangan yang mereka buat. Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak menunjukkan hasil
yang sesungguhnya; 4.
perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda;
5. penggunaan tahun fiskal yang berbeda, juga dapat menghasilkan perbedaan;
6. pengaruh musiman mengakibatkan rasio komperatif akan ikut berpengaruh;
Universitas Sumatera Utara
7. kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan standar industri belum
menjamin perusahaan berjalan normal dan telah dikelola dengan baik.
2.1.3 Kebangkrutan