Kerangka Konseptual Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score, Grover, Springate, Dan Zmijewski Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia

Lanjutan Tabel 2.4 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Property Interest and Taxes to Total Asset 4. Market Value of Equity to Book Value of Debt 5. Sales to Total Assets 6. Net Profit Before Interest and Taxes to Total Assets 7. Net Profit Before Taxes to Current Liabilities Springate. Pengukuran kedua metode ini menitik beratkan pada kemampuan perusahaan menghasilkan laba rugi dengan menggunakan rasio profitabilitas. 9 Robert 2011 Financial Distress Models : How Pertinent Are Sampling Bias Criticisms 1. Return On Assets Net Income Total Assets 2. Debt Ratio Total Debt Total Assets 3. Current Ratio Current Assets Current Liabilities 4. LOGTA 5. TETA 6. EBITSALES 7. CFOSALES 8. CFOTA 9. EBITINTEX Multiple Discriminant Analysis MDA Model yang digunakan menunjukkan hasil yang sama untuk dua tahun sebelum kebangkrutan.

2.3 Kerangka Konseptual

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap perusahaan memiliki potensi mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan itu sendiri berkaitan erat dengan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan yang dapat dilihat di dalam laporan keuangan menggambarkan bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya. Universitas Sumatera Utara Analisis rasio keuangan juga merupakan salah satu informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan, termasuk prediksi kebangkrutan perusahaan. Altman 1968 memprediksi kebangkrutan dengan model Z-score menggunakan metode Multiple Discriminant Analysis MDA. Multiple Discriminat Analysis MDA dapat dipergunakan untuk mengetahui variabel- variabel penciri yang membedakan kelompok populasi yang ada, juga dapat dipergunakan sebagai kriteria pengelompokan. MDA secara umum adalah Z = V 1 X 1 + V 2 X 2 + …. + V n X n dimana V 1 , V 2 , … , V n adalah parameter weights sedangkan X 1 , X 2 , … , X n merupakan rasio-rasio keuangan yang berkontribusi pada model prediksi. Sederhananya, dalam metode MDA diperlukan lebih dari satu rasio keuangan yang berkaitan dengan kebangkrutan perusahaan untuk membentuk suatu model yang baik. Altman mengembangkan model kebangkrutan Z-score dengan menggunakan 22 rasio keuangan yang diklasifikasikan ke dalam lima kategori, yaitu : likuiditas, profitabilitas, leverage, rasio uji pasar, dan kinerja. Model ini mampu memprediksi kebangkrutan dengan tingkat akurasi mencapai 95 pada perusahaan selama 12 bulan. Model Altman Z-score yang pertama ini dikembangkan untuk digunakan sebagai prediktor kebangkrutan terhadap perusahan manufaktur. Dikarenakan keterbatasan penggunaan Z-score asli yang hanya dapat digunakan pada perusahaan publik dan manufaktur, Altman mengembangkan dua varian dari Z-score yaitu Z’-score dan Z”-score. Universitas Sumatera Utara Prediksi kebangkrutan dengan menggunakan model Altman Z”- Score: Z”-score: 6.56X 1 +3.26X 2 +6.72X 3 +1.05X 4 Bangkrut jika Z”-score 1.1 Daerah abu-abu grey area jika 1,1 Z”-score 2,60 Sehat jika Z”-score 2,60 Z’-score ditujukan untuk perusahaan non-publik dengan cara merumuskan kembali rasio yang digunakan, yaitu menggantikan market value of equity dengan book value of equity . Varian terakhir adalah Z”-score, dimana dalam model ini rasio sales to total assets dihilangkan dengan harapan efek industri, dalam pengertian ukuran perusahaan terkait dengan aset atau penjualan dapat dihilangkan. Z”-score merupakan rumusan yang paling fleksibel karena bisa digunakan untuk perusahaan publik maupun private. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Altman Z”-score Grover 2001 berhasil menciptakan model yang dapat digunakan untuk menganalisis potensi kebangkrutan perusahaan dengan melakukan pendesainan ulang terhadap model Altman Z-score yang pertama. Grover menggunakan sampel sebanyak 70 perusahaan, yakni 35 perusahaan yang bangkrut dan 35 perusahaan yang tidak bangkrut pada tahun 1982 sampai 1996. Grover menggunakan 35 rasio keuangan dan kemudian menggunakan 3 rasio keuangan yang dianggap paling mempengaruhi kebangkrutan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Prediksi kebangkrutan dengan menggunakan model Grover: Score= 1,650X 1 +3,404X 2 +0,016ROA+0,057 Bangkrut jika Score -0,02 Sehat jika Score 0,01 Prediksi kebangkrutan dengan menggunakan model Springate: S= 1,03A+3,07B+0,66C+0,4D Bangkrut jika S 0,862 Daerah abu-abu grey area jika 0,862 S 1,062 Sehat jika S 1,062 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Grover Springate 1978 juga melakukan penelitian yang menghasilkan model prediksi kebangkrutan yang disebut model Springate. Sampel yang digunakan sebanyak 40 perusahaan dengan menggunakan metode MDA. Springate menemukan 4 rasio keuangan yang dapat digunakan dalam memprediksi adanya potensi kebangkrutan terhadap perusahaan dengan tingkat akurasi 92,5. Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Springate Zmijewski 1983 berhasil menemukan model analisis kebangkrutan setelah melakukan studi kebangkrutan selama 20 tahun. Zmijewski menggunakan sampel 75 perusahaan yang bangkrut dan 3573 perusahaan yang sehat selama tahun 1970 sampai tahun 1978. Perbedaan yang signifikan antara perusahaan sehat dan tidak sehat ditunjukkan oleh indikator F-test terhadap rasio-rasio kelompok, fixed payment coverage, liquidity, trends, rate of return, firm size, stock return Universitas Sumatera Utara Prediksi kebangkrutan dengan menggunakan model Zmijewski: Z= -4.3-4.5X 1 +5.7X 2 -0.004X 3 Bangkrut jika Z 0 Sehat jika Z 0 volatility, leverage, dan turnover . Penelitian ini menghasilkan 3 rasio keuangan yang paling berpengaruh terhadap potensi kebangkrutan dengan tingkat akurasi mencapai 94,9. Berikut kerangka konseptual dalam penelitian ini: Gambar 2.4 Kerangka Konseptual Zmijewski

2.4 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN (Altman, Springate, Zmijewski, Grover)A

1 21 49

PENGGUNAAN MODEL ZMIJEWSKI, SPRINGATE, ALTMAN Z-SCORE DAN GROVER DALAM MEMPREDIKSI KEPAILITAN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 14 18

View of PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN DELISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 8

Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, Springate, dan Grover Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Perbankan

0 0 12

Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score, Grover, Springate, Dan Zmijewski Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan - Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score, Grover, Springate, Dan Zmijewski Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score, Grover, Springate, Dan Zmijewski Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia

0 6 8

ABSTRAK PREDIKSI KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN Z-SCORE, GROVER, SPRINGATE, DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MINING AND MINING SERVICE DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE MODIFIKASI, GROVER, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE, DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN YANG

0 0 18