Kendala Kendaraan Tipe Distribusi

kendala yang ada. Berikut ini langkah-langkah pembentukan sub-rute distribusi dengan menggunakan metode saving matriks, yaitu 9 : 1. Identifikasi Matriks Jarak Pada langkah ini, diperlukan jarak antara gudang dan ke masing-masing toko dan jarak antar toko. Untuk menyederhanakan permasalahan, lintasan terpendek digunakan sebagai jarak antar lokasi. Jadi, dengan mengetahui koordinat masing- masing lokasi maka jarak antar dua lokasi bisa dihitung dengan menggunakan rumus jarak standar. Apabila jarak riil antar lokasi diketahui, maka jarak tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan jarak teoritis dengan menggunakan rumus. Jarak dari gudang ke masing-masing toko dan jarak antar toko akan digunakan untuk menentukan matriks penghematan saving matriks yang akan dikerjakan pada langkah berikutnya. 2. Mengidentifikasi matriks penghematan saving matriks Pada langkah ini, diasumsikan bahwa setiap toko akan dikunjungi oleh satu armada secara eksklusif. Saving matriks merepresentasikan penghematan yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan dua pelanggan ke dalam satu rute. Untuk perhitungan penghematan jarak dapat mengunakan persamaan: Sx,y = J G, x + JG,y – Jx,y Dimana: Sx,y = Penghematan Jarak J G,x = Jarak gudang ke toko x J G,y = Jarak gudang ke toko y 9 Pujawan, Nyoman, Supply Chain Management 2005 3. Mengalokasikan Distributor ke rute Dengan menggunakan tabel penghematan jarak, dapat dilakukan pengalokasian toko ke kendaraan atau rute. Pada tahap awal, tiap toko alokasikanke rute yang berbeda, namun toko-toko tersebut bisa digabungkan sampai pada batas kapasitas truk yang ada. Penggabungan akan dimulai dari nilai penghematan terbesar karena diupayakan memaksimumkan penghematan

3.9. Pengembangan Algoritma Heuristik

Beberapa penelitian telah mencoba mencari solusi bagi permasalahan MTVRP Multi Trip Vehicle Routing Problem. Pada umumnya algoritma- algoritma ini menggunakan prosedur heuristik, mengingat kompleksitas permasalahan pada MTVRP. Taillard et.al. 1996 mengembangkan algoritma multi trip yang terdiri atas tiga bagian : 1. Pembangkitan sejumlah besar rute yang telah memenuhi pembatas VRP Vehicle Routing Problem. 2. Memilih subset dari sejumlah besar rute ini dengan menggunakan algoritma enumeratif. 3. Menyusun rute terpilih dalam sebuah horizon perencanaan yang feasible. Brandao dan Mercer 1998 mengusulkan metode yang terdiri atas prosedur konstruktif dan improvement. Metode ini terdiri atas 3 fasa yaitu: 1. Fasa inisial yang membangkitkan solusi yang feasible untuk permasalahan routing tetapi tidak harus feasible untuk permasalahan penjadwalan. 2. Fasa ini mencari solusi feasible dengan waktu perjalanan minimum. 3. Fase ini mencari solusi dengan biaya paling murah. Berikut ini akan disajikan beberapa defenisi yang terkait dengan MTVRP. a. Pelanggan dan depot Sebuah permasalahan MTVRP terdiri atas n pelanggan dituliskan sebagai 1,2,...,n dan sebuah depot tunggal dituliskan sebagai 0. Himpunan 0,1,...,n yang mewakili semua konsumen dan depot disebut site. Jarak antara site i dan j dituliskan sebagai dy. Tiap konsumen i memiliki permintaan demand q i ≥ 0 dan waktu pelayanan s i ≥ 0. Waktu pelayanan juga didefenisikan pada depot, s ≥ 0, yang menggambarkan waktu muat di depot. b. Alat angkut Permasalahan ini didefenisikan pada sejumlah tak hingga alat angkut. Masing-masing alat angkut memiliki kapasitas Q dan kecepatan V yang seragam. Bersama dengan jarak antar site, d ij , kecepatan V menentukan waktu tempuh antar site t ij . c. Time window Untuk site i, time window dispesifikasikan oleh sebuah interval [ei ,li], dimana ei menggambarkan waktu siap ready time dan l i menggambarkan waktu tenggat deadline time. Waktu mulai untuk pelayanan di site i, disimbolkan oleh αi didefenisikan sebagai : �� = max ��, � �−1 + � �−1,� 1 dimana δ i-1 merupakan waktu keberangkatan dari site sebelumnya dan ti i-1,i adalah waktu perjalanan menuju site i dari site sebelumnya.Waktu keberangkatan untuk alat angkut pada site i, disimbolkan oleh