Time Window Pengolahan data Graph Rute Awal 1.

9. Menuju distributor Acindo Citra D11 dengan jarak 2.900 meter 10. Menuju distributor Asia Jaya Group D12 dengan jarak 4.700 meter 11. Menuju distributor KHS D13 dengan jarak 1.500 meter 12. Menuju distributor Sinar Electronic D14 dengan jarak 3.000 meter 13. Menuju distributor Gunung Sari D15 dengan jarak 6.900 meter 14. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 17.500 meter Dari 14 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Terminator adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Megah Rezeki dengan jarak 800 meter dan urutan sementara perjalanan D → D3→ D10→ D8 Gambar 5.4. Iterasi 3 d. Iterasi 4 Perjalanan dari distributor Megah Rezeki memiliki 13 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 6.900 meter 2. Menuju distributor Setia Baru D2 dengan jarak 2.000 meter 3. Menuju distributor Sinar Selatan D4 dengan jarak 1.500 meter 4. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 12.200 meter 5. Menuju distributor Erwin Makmur D6 dengan jarak 1.900 meter 6. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 16.700 meter 7. Menuju distributor Makro D9 dengan jarak 10.600 meter 8. Menuju distributor Acindo Citra D11 dengan jarak 2.100 meter 9. Menuju distributor Asia Jaya Group D12 dengan jarak 3.900 meter 10. Menuju distributor KHS D13 dengan jarak 650 meter 11. Menuju distributor Sinar Electronic D14 dengan jarak 2.200 meter 12. Menuju distributor Gunung Sari D15 dengan jarak 6.100 meter 13. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 18.100 meter Dari 13 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Megah Rezeki adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu KHS dengan jarak 650 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13 Gambar 5.5. Iterasi 4 e. Iterasi 5 Perjalanan dari distributor KHS memiliki 12 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 6.300 meter 2. Menuju distributor Setia Baru D2 dengan jarak 1.400 meter 3. Menuju distributor Sinar Selatan D4 dengan jarak 900 meter 4. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 10.100 meter 5. Menuju distributor Erwin Makmur D6 dengan jarak 1.300 meter 6. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 16.100 meter 7. Menuju distributor Makro D9 dengan jarak 11.100 meter 8. Menuju distributor Acindo Citra D11 dengan jarak 1.500 meter 9. Menuju distributor Asia Jaya Group D12 dengan jarak 4.300 meter 10. Menuju distributor Sinar Electronic D14 dengan jarak19.600 meter 11. Menuju distributor Gunung Sari D15 dengan jarak 5.700 meter 12. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 17.600 meter Dari 12 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari KHS adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Sinar Selatan dengan jarak 900 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4 Gambar 5.6. Iterasi 5 f. Iterasi 6 Perjalanan dari distributor Sinar Selatan memiliki 11 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 1.800 meter 2. Menuju distributor Setia Baru D2 dengan jarak 750 meter 3. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 10.800 meter 4. Menuju distributor Erwin Makmur D6 dengan jarak 850 meter 5. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 14.500 meter 6. Menuju distributor Makro D9 dengan jarak 9.600 meter 7. Menuju distributor Acindo Citra D11 dengan jarak 1.200 meter 8. Menuju distributor Asia Jaya Group D12 dengan jarak 3.300 meter 9. Menuju distributor Sinar Electronic D14 dengan jarak 1.000 meter 10. Menuju distributor Gunung Sari D15 dengan jarak 5.100 meter 11. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 20.200 meter Dari 11 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Sinar Selatan adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Setia Baru dengan jarak 850 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2 Gambar 5.7. Iterasi 6 g. Iterasi 7 Perjalanan dari distributor Setia Baru memiliki 10 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 5.400 meter 2. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 20.000 meter 3. Menuju distributor Erwin Makmur D6 dengan jarak 550 meter 4. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 14.100 meter 5. Menuju distributor Makro D9 dengan jarak 9.100 meter 6. Menuju distributor Acindo Citra D11 dengan jarak 1.800 meter 7. Menuju distributor Asia Jaya Group D12 dengan jarak 2.800 meter 8. Menuju distributor Sinar Electronic D14 dengan jarak 500 meter 9. Menuju distributor Gunung Sari D15 dengan jarak 9.400 meter 10. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 20.000 meter Dari 10 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Setia Baru adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Sinar Electronic dengan jarak 500 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2→ D14 Gambar 5.8. Iterasi 7 h. Iterasi 8 Perjalanan dari distributor Sinar Electronic memiliki 9 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 7.600 meter 2. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 1.064 meter 3. Menuju distributor Erwin Makmur D6 dengan jarak 180 meter 4. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 14.400 meter 5. Menuju distributor Makro D9 dengan jarak 10.200 meter 6. Menuju distributor Acindo Citra D11 dengan jarak 1.400 meter 7. Menuju distributor Asia Jaya Group D12 dengan jarak 3.300 meter 8. Menuju distributor Gunung Sari D15 dengan jarak 21.100 meter 9. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 7.000 meter Dari 9 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Sinar Electronic adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Erwin Makmur dengan jarak 180 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2→ D14→ D6 Gambar 5.9. Iterasi 8 i. Iterasi 9 Perjalanan dari distributor Erwin Makmur memiliki 8 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 7.400 meter 2. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 10.400 meter 3. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 13.700 meter 4. Menuju distributor Makro D9 dengan jarak 8.800 meter 5. Menuju distributor Acindo Citra D11 dengan jarak 1.200 meter 6. Menuju distributor Asia Jaya Group D12 dengan jarak 3.300 meter 7. Menuju distributor Gunung Sari D15 dengan jarak 4.300 meter 8. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 20.200 meter Dari 8 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Erwin Makmur adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Acindo Citra dengan jarak 1.200 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2→ D14→ D6 → D11 Gambar 5.10. Iterasi 9 j. Iterasi 10 Perjalanan dari distributor Acindo Citra memiliki 7 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 6.000 meter 2. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 13.000 meter 3. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 14.700 meter 4. Menuju distributor Makro D9 dengan jarak 11.200 meter 5. Menuju distributor Asia Jaya Group D12 dengan jarak 4.800 meter 6. Menuju distributor Gunung Sari D15 dengan jarak 4.100 meter 7. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 17.700 meter Dari 7 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Acindo Citra adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Gunung Sari dengan jarak 4.100 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2→ D14→ D6 → D11→ D15 Gambar 5.11. Iterasi 10 k. Iterasi 11 Perjalanan dari distributor Gunung Sari memiliki 6 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 10.200 meter 2. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 11.300 meter 3. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 9.600 meter 4. Menuju distributor Makro D9 dengan jarak 5.400 meter 5. Menuju distributor Asia Jaya Group D12 dengan jarak 2.800 meter 6. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 24.000 meter Dari 6 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Gunung Sari adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Asia Jaya Group dengan jarak 2.800 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2→ D14→ D6 → D11→ D15→ D12 Gambar 5.12. Iterasi 11 l. Iterasi 12 Perjalanan dari distributor Asia Jaya Group memiliki 5 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 10.000 meter 2. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 11.800 meter 3. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 12.600 meter 4. Menuju distributor Makro D9 dengan jarak 7.300 meter 5. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 19.900 meter Dari 5 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Asia Jaya Group adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Makro dengan jarak 7.300 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2→ D14→ D6→ D11 → D15→ D12→ D9 Gambar 5.13. Iterasi 12 m. Iterasi 13 Perjalanan dari distributor Makro memiliki 4 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 13.700 meter 2. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 9.700 meter 3. Menuju distributor Maju Mandiri D7 dengan jarak 5.300 meter 4. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 29.500 meter Dari 4 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Makro adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Maju Mandiri dengan jarak 5.300 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2→ D14→ D6→ D11 → D15→ D12→ D9→ D7 Gambar 5.14. Iterasi 13 n. Iterasi 14 Perjalanan dari distributor Maju Mandiri memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 16.900 meter 2. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 22.500 meter 3. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 35.000 meter Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Maju Mandiri adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Cemara Jaya dengan jarak 16.900 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2→ D14→ D6 → D11→ D15→ D12→ D9→ D7→ D1 Gambar 5.15. Iterasi 14 o. Iterasi 15 Perjalanan dari distributor Cemara Jaya memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu 1. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 7.000 meter 2. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 19.000 meter Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Makro adalah distributor yang memiliki jarak paling dekat menuju distributor yaitu Sun Kado dengan jarak 7.000 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Neo National → D3→ D10→ D8→ D13→ D4→ D2→ D14→ D6→ D11→ D15 → D12→ D9→ D7→ D1→ D5 Gambar 5.16. Iterasi 15 p. Iterasi 16 Perjalanan dari distributor Sun Kado hanya memiliki kemungkinan untuk kunjungan berikutnya, yaitu

1. Menuju distributor Mekar Jaya D16 dengan jarak 25.300 meter

kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan yang berikutnya dari Sun Kado adalah distributor terakhir di kunjungi yaitu Mekar Jaya dengan jarak 25.300 meter dan urutan sementara perjalanan adalah Depot → D3→ D10→ D8→ D13 → D4→ D2→ D14→ D6→ D11→ D15→ D12→ D9→ D7→ D1→ D5→ D16 Gambar 5.17. Iterasi 16

2. Penentuan Waktu Siklus Horizon Perencanaan

Horizon perencanaan menggambarkan waktu kerja untuk armada yang digunakan dan membatasi total waktu yang digunakan untuk waktu perjalanan, waktu Loading dan Unloading yang harus dipenuhi dalam perjalanan menyelesaikan tugasnya. Penentuan waktu siklus horizon perencanaan untuk graph awal menggunakan teori dari algoritma yang telah dijabarkan, yaitu horizon perencanaan sama dengan jarak atau selisih waktu jadwal pengiriman yang sama berulang. Dalam layanan pengiriman barang, proses pengiriman barang dari kantor Neo National ke setiap distributor dilakukan setiap satu hari, maka horizon perencanaan dapat ditentukan selama satu hari. 3. Waktu Total Distribusi Untuk perhitungan waktu total menggunakan persamaan berikut ini Waktu Perjalanan Total = Jarak tiap antar distributor Kecepatan Rata−Rata Waktu Loading = Volume permintaan x kecepatan loading Waktu Unloading = Volume permintaan x kecepatan Unloading Waktu total = Waktu perjalanan total + Waktu Loading + Waktu Unloading Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut: Perhitungan waktu total untuk horizon perencanaan I Tanggal 3 Juni : Waktu Perjalanan Total = 88.080 40 = 2.20 jam = 132 menit Waktu Loading = 62,52 � 3,39 ����� = 221,23 menit Waktu Unloading = 62,52 � 4,39 ����� = 286,49 menit Waktu total = 132 + 221,23 + 286,49 = 639,72 menit Perhitungan waktu total untuk horizon perencanaan II Tanggal 4 Juni : Waktu Perjalanan Total = 88.080 40 = 2.20 jam = 132 menit Waktu Loading = 54,3 � 3,39 ����� = 221,23 menit Waktu Unloading = 54,3 � 4,39 ����� = 238,37 menit Waktu total = 132 + 221,23 + 238,37 = 591,6 menit

4. Pembentukan Subrute

Penyusunan sub rute didasarkan oleh data masukan, yaitu: a. Jumlah pengiriman ke setiap distributor Jumlah pengiriman ke setiap distributor dapat dilihat pada 5.2 yang terdapat pada pengumpulan data. b. Jumlah dan kapasitas alat angkut kendaraan. Kendaraan yang digunakan untuk melakukan proses pengiriman berjumlah 6 unit dengan kapasitas armada alat angkut 12 m 3 . c. Waktu tersedia untuk distribusi pada PT Neo National dalam satu hari adalah: Waktu total kerja- waktu istirahat Untuk Senin sampai Kamis Waktu distribusi = 420 – 60 = 360 menit Untuk hari Jumat Waktu distribusi = 420 – 90 = 330 menit Untuk hari Sabtu Waktu distribusi = 360 – 60 = 300 menit d. Jarak antar lokasi adalah hasil perhitungan menggunakan googlemaps Jarak antar lokasi terdapat pada Tabel 5.5. Dalam pembentukan sub rute digunakan metode saving matriks. Metode saving matriks pada hakikatnya adalah metode untuk meminimumkan jarak atau waktu dan ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Berikut ini langkah- langkah pembentukan subrute distribusi dengan menggunakan metode saving matriks, yaitu: a. Identifikasi Matriks Jarak Pada langkah pertama ini diperlukan jarak antara PT Neo National dengan setiap distributor dan jarak antar distributor. Jarak riil yang akan digunakan untuk pembentukan sub rute dapat dilihat pada Tabel 5.8. b. Mengidentifikasi Matriks Penghematan saving matriks Pada langkah ini, diasumsikan bahwa setiap distributor akan dikunjungi oleh satu armada khusus yang akan menyebabkan adanya 16 rute yang berbeda dan masing masing satu tujuan.Saving Matriks mempresentasikan penghematan yang biasa direalisasikan dengan menggabungkan dua atau lebih distributor dalam satu rute.Untuk perhitungan penghematan jarak dapat menggunakan persamaan. Sx,y = J Depot, x + J Depot, y – J x,y Dimana: Sx,y = Penghematan Jarak J Depot, x = Jarak Depot ke distributor x J Depot, y = Jarak Depot ke distributor y J x, y = Jarak Distributor x ke distributor y Berikut contoh perhitungan penghematan jarak antar distributor Cemara Jaya D1 dan Setia Baru D2 dengan menggunakan formula diatas: SD1,D2 = J Depot,D1 + J Depot,D2 – JD1,D2 = 17.500 + 14.500 -5.400 = 26.600 meter Tabel 5.8. Matriks Penghematan Jarak Antar Distributor Dist D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D1 D2 26600 D3 13000 10400 D4 25200 23250 6200 D5 30200 14200 4300 18400 D6 20800 24650 6900 19350 20000 D7 12500 12300 -11000 6900 9100 8900 D8 21600 23500 8800 19000 18500 19800 6200 D9 22700 24300 1300 18800 28900 20800 25500 19300 D10 21600 22200 9100 17800 15500 18600 5000 20800 17000 D11 23100 24300 6800 19900 18300 21100 8800 20500 18300 19300 D12 18900 23100 5000 17600 19300 18800 10700 18500 23000 17300 18200 D13 22700 24600 8500 20100 21100 20900 7300 21850 19300 20600 21600 18600 D14 19900 24000 4400 18500 28636 20520 7500 18800 18700 17600 20200 18100 1900 D15 21900 19700 5000 19000 23000 21000 16900 19500 28100 18300 22100 23200 20400 3500 D16 9900 5900 3600 700 5800 1900 -11700 4300 800 4500 5300 2900 5300 22000 10600 6. Mengalokasikan distributor ke rute 1. Horizon perencanaan I 3 Juni Dengan menggunakan Tabel 5.8. dapat dilakukan alokasi distributor ke dalam rute. Pada tahap awal, setiap distributor dialokasikan ke rute yang berbeda. Keseluruhan rute dapat dilihat pada Tabel 5.9. Dari 16 rute yang terbentuk dapat dilakukan pengabungan sampai pada batas kapasitas armada yang digunakan. Dimana armada yang digunakan adalah mobil dengan kapasitas 12 m 3 . Penggabungan akan dilakukan dari nilai penghematan yang paling besar. Penghematan terbesar dimulai dari 30.200 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D1 dengan D5. Jumlah beban adalah 3,24 + 2,46 = 5,70 ≤ 12 sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan beban. Selanjutnya penghematan terbesar kedua adalah 28.900 meter yang merupakan penghematan dari D1 dengan D9. Karena sub rute D5 sudah bergabung dengan sub rute D1, maka D9 bergabung dengan rute tersebut dengan jumlah beban adalah 5.70 + 9.65 = 15,35 ≥ 12 sehingga rute yang dibentuk tidak layak begitu juga dengan nilai D7 maka cari nilai penghematan terbesar berikutnya yaitu 28.636 meter yang merupakan penghematan dari D5 dan D14 maka dengan D14 bergabung dengan rute tersebut jumlah beban adalah 5.70+2.02 = 7.72 ≤ 12 sehingga penggabungan layak dilakukan Selanjutnya penghematan terbesar selanjutnya adalah 26.600 meter yang merupakan penghematan dari D1 dengan D2, maka D2 bergabung dengan rute tersebut dengan jumlah beban adalah 7.72 + 2.46 = 10.18 ≤ 12. Tabel 5.9. Langkah Awal Semua Distributor Memilki Rute Terpisah Dist Rute D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D14 D15 D16 D1 Rute 1 D2 Rute 2 26600 D3 Rute 3 13000 10400 D4 Rute 4 25200 23250 6200 D5 Rute 5 30200 14200 4300 18400 D6 Rute 6 20800 24650 6900 19350 20000 D7 Rute 7 12500 12300 -11000 6900 9100 8900 D8 Rute 8 21600 23500 8800 19000 18500 19800 6200 D9 Rute 9 22700 24300 1300 18800 28900 20800 25500 19300 D10 Rute 10 21600 22200 9100 17800 15500 18600 5000 20800 17000 D11 Rute 11 23100 24300 6800 19900 18300 21100 8800 20500 18300 19300 D12 Rute 12 18900 23100 5000 17600 19300 18800 10700 18500 23000 17300 18200 D13 Rute 13 22700 24600 8500 20100 21100 20900 7300 21850 19300 20600 21600 18600 D14 Rute 14 19900 24000 4400 18500 28636 20520 7500 18800 18700 17600 20200 18100 1900 D15 Rute 15 21900 19700 5000 19000 23000 21000 16900 19500 28100 18300 22100 23200 20400 3500 D16 Rute 16 9900 5900 3600 700 5800 1900 -11700 4300 800 4500 5300 2900 5300 22000 10600 Permintaan 3.24

2.46 3.11

5.5 2.46

4.07 7.86

6.09 9.65

2.91 2.22

2.74 3.7

2.02 4.89

1.23 Kapasitas maksimal alat angkut adalah 12 m 3 , sedangkan beban dari keempat distributor yang digabungkan adalah 10.18, sehingga kapasitas mobil yang tersisa adalah 1,82 m 3 . Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 1 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor dengan dari melihat graph awal. Iterasi 1 Perjalanan dari Depot ke subrute yang terbentuk memiliki 4 kemungkinan untuk kunjungan pertama, yaitu: 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 17.500 meter 2. Menuju distributor Setia Baru D2 dengan jarak 14.500 meter 3. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 19.700 meter 4. Menuju distributor Sinar Baru D14 dengan jarak 10.000 meter Dari 4 kemungkinan untuk kunjungan pertama dari depot adalah distributor Sinar Baru D14 karena memiliki jarak paling dekat dengan depot dengan jarak 10.000 meter dan urutan sementara sub rute adalah depot → D14 Iterasi 2 Perjalanan dari Sinar Baru memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu: 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 7.600 meter 2. Menuju distributor Setia Baru D2 dengan jarak 500 meter 3. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 1.064 meter Dari 3 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya dari Sinar Baru adalah distributor Setia Baru D2 karena memiliki jarak paling dekat dengan Sinar Baru dengan jarak 500 meter dan urutan sementara sub rute adalah depot → D14→ D2 Iterasi 3 Perjalanan dari Setia Baru memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu: 1. Menuju distributor Cemara Jaya D1 dengan jarak 14.500 meter 2. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 20.000 meter Dari 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya dari Setia Baru adalah distributor Cemara Jaya D1 karena memiliki jarak paling dekat dengan Setia Baru dengan jarak 14.500 meter dan urutan sementara sub rute adalah Depot → D14→ D12→ D1 Iterasi 4 Perjalanan dari Cemara Jaya memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan berikutnya , yaitu: 1. Menuju distributor Sun Kado D5 dengan jarak 7.000 meter Maka untuk kunjungan berikutnya dari Cemara Jaya adalah distributor Sun Kado D5 karena memiliki jarak paling dekat dengan Sinar Baru dengan jarak 7000 meter dan urutan sementara sub rute adalah Depot → D14→ D2 → D1→ D5 Maka subrute 1 Depot → D14→ D2→ D1→ D5→ Depot Gambar 5.18 Subrute 1 Tabel 5.10. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 1 Dist Rute D3 D4 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D13 D15 D16 D3 Rute 3 D4 Rute 4 6200 D5 Rute 5 4300 18400 D6 Rute 6 6900 19350 D7 Rute 7 -11000 6900 8900 D8 Rute 8 8800 19000 19800 6200 D9 Rute 9 1300 18800 20800 25500 19300 D10 Rute 10 9100 17800 18600 5000 20800 17000 D11 Rute 11 6800 19900 21100 8800 20500 18300 19300 D12 Rute 12 5000 17600 18800 10700 18500 23000 17300 18200 D13 Rute 13 8500 20100 20900 7300 21850 19300 20600 21600 18600 D15 Rute 15 5000 19000 21000 16900 19500 28100 18300 22100 23200 20400 D16 Rute 16 3600 700 1900 -11700 4300 800 4500 5300 2900 5300 10600 Permintaan 3.11

5.5 4.07

7.86 6.09

9.65 2.91

2.22 2.74

3.7 4.89

1.23 Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D5 dan D14 dihapus dari matriks penghematan adalah 25.500 meter yang merupakan penghematan jarak dari D7 dengan D9. Jumlah beban adalah 7,86 + 9,65 = 17,51 ≥ 12 dan rute tersebut tidak layak maka dilihat lagi penghematan terbesar lainnya yaitu 23.200 meter yang merupakan D12 dan D15 dengan jumlah beban 2.74 + 4.89 = 7.63 ≤ 12 maka Subrute 1 D14 D2 layak untuk dapat ditambahkan beban lagi , penghematan selanjutnya D15 dan D11 dengan jumlah beban 7.63 + 2.22 = 9.85 ≤ 12. Kapasitas maksimal alat angkut adalah 12 m, sedangkan beban dari ketiga distributor yang digabungkan adalah 9.85, sehingga kapasitas mobil yang tersisa adalah 2,15 m . Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, sub rute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain. Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 2 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal. Sehingga didapatkan subrute 2 Depot -D12 -D11 - D15 - Depot Gambar 5.19 Subrute 2 Tabel 5.11. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 2 Dist Rute D3 D4 D6 D7 D8 D9 D10 D13 D16 D3 Rute 3 D4 Rute 4 6200 D5 Rute 5 4300 18400 D6 Rute 6 6900 19350 D7 Rute 7 -11000 6900 8900 D8 Rute 8 8800 19000 19800 6200 D9 Rute 9 1300 18800 20800 25500 19300 D10 Rute 10 9100 17800 18600 5000 20800 17000 Subrute 2 D13 Rute 13 8500 20100 20900 7300 21850 19300 20600 D16 Rute 16 3600 700 1900 -11700 4300 800 4500 5300 Permintaan

3.11 5.5

4.07 7.86

6.09 9.65

2.91 3.7

1.23 Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D5, D11, D12, D15 dan D14 dihapus dari matriks penghematan adalah 21.850 meter yang merupakan penghematan jarak dari D8 dengan D13. Jumlah beban adalah 6,09 + 3,7 = 9,79 ≥ 12. Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, sub rute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain. Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 3 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal. Sehingga didapatkan subrute 3 Depot -D8 - D13 - Depot Gambar 5.20 Subrute 3 Tabel 5.12. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 3 Dist Rute D3 D4 D6 D7 D9 D10 D16 D3 Rute 3 D4 Rute 4 6200 D6 Rute 6 6900 19350 D7 Rute 7 -11000 6900 8900 D9 Rute 9 1300 18800 20800 25500 D10 Rute 10 9100 17800 18600 5000 17000 D16 Rute 16 3600 700 1900 -11700 800 4500 Permintaan 3.11

5.5 4.07

7.86 9.65

2.91 1.23

Subrute 3 D8 D13 Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D5, D8, D11, D12, D13, D14 dan D15 dihapus dari matriks.adalah 19.350 meter yang merupakan penghematan jarak dari D4 dengan D6. Jumlah beban adalah 5,5 + 4,07 = 9.57 ≥ 12 Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, sub rute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain. Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 4 yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal. Sehingga didapatkan subrute 4 Depot-D4-D6-Depot Gambar 5.21 Subrute 4 Tabel 5.13. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 4 Dist Rute D3 D7 D9 D10 D16 D3 Rute 3 D7 Rute 7 -11000 D9 Rute 9 1300 25500 D10 Rute 10 9100 5000 17000 D16 Rute 16 3600 -11700 800 4500 Permintaan

3.11 7.86

9.65 2.91

1.23 Subrute 4 D4 D6 Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D4, D5, D6, D8, D11, D12, D13, D14 dan adalah 9.100 meter yang merupakan penghematan jarak D3 dan D10 dengan jumlah beban 3.11 + 1.23 = 4.34 ≤ 12 maka layak untuk dapat ditambahkan beban lagi ,penghematan selanjutnya D16 dan D10 yaitu dengan jarak 4.500 m dengan jumlah beban 4.34 + 2.91 = 7.25 ≤ 12 , maka Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui untuk pembentukan sub rute 5 terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau melihat graph awal yaitu Depot - D3 - D16-10-Depot Gambar 5.22 Subrute 5 Tabel 5.14. Matriks Penghematan Setelah Pembentukan Subrute 5 Dist Rute D7 D9 D7 Rute 7 D9 Rute 9 25500 Permintaan

7.86 9.65

Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D2, D3, D4, D5, D6, D8, D10, D11, D12, D13, D14, D15 dan D16 adalah 25.500 m yang merupakan penghematan jarak D7 dan D9 dengan jumlah beban 3.11 + 1.23 = 17.51 ≥12 maka tidak layak untuk digabung antar kedua distributor maka dipecah menjadi subrute 6 dan 7 yaitu: Subrute 6 Depot –D7 -Depot Subrute 5 D3 D16 D10 Gambar 5.23 Subrute 6 Subrute 7 Depot-D9-Depot Gambar 5.24 Subrute 7 2. Horizon perencanaan II 04 Juni Dengan mengikuti langkah langkah penggabungan rute pada penentuan sub rute pada Horizon I maka diperoleh Penghematan terbesar dimulai dari 30.200 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D1 dengan D5. Jumlah beban adalah 2,8 + 2,25 = 5,05 ≤ 12 sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan beban. Selanjutnya penghematan terbesar kedua adalah 28.900 meter yang merupakan penghematan dari D5 dengan D9. Karena sub rute D5 sudah bergabung dengan sub rute D1, maka D9 bergabung dengan rute tersebut dengan jumlah muatan 5.05+6.65= 11,7 ≥ 12. Dilihat dari banyaknya Subrute 6 D7 Subrute 7 D9 permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan permintaan dari distributor lain, sehingga subrute 1 Depot → D1→D5→D9→Depot. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 24.650 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D2 dengan D6. Jumlah muatan adalah 3,32 + 2,7 = 6,02 ≤ 12 , sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan muatan. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 24.600 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D2 dengan D13. Jumlah muatan adalah 6,02+ 1.26 = 7.28 m sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan muatan. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 24.300 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D2 dengan D11. Jumlah muatan adalah 7,26 + 3.36 = 10,62 m. Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan permintaan dari distributor lain, sehingga subrute 2 Depot →D6→D2→D13→Depot. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 23.200 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D12 dengan D15. Jumlah muatan adalah 3,92 + 2,77 = 6,69 ≤ 12 , sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan muatan. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 22.100 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D11 dengan D15. Jumlah muatan adalah 6.69+ 1.26 = 10.05 m. Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan permintaan dari distributor lain, sehingga subrute 3 Depot →D12→D15→D11→Depot. Penghematan terbesar selanjutnya adalah 23.200 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D14 dengan D16. Jumlah muatan adalah 2.88 + 2.12 = 5.0 ≤ 12 , sehingga penggabungan layak dilakukan penambahan