Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian 1. Persiapan Kultur Bakteri dan Pemeriksaan Kemurnian Kultur

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan April sampai dengan November 2016 di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan. Analisis residu karbofuran secara kuantitatif dilakukan di Balai Besar Proteksi dan Perbenihan Tanaman Perkebunan BBPPTP, Medan dan Pengamatan mikroskopis menggunakan SEM dilakukan di Pusat Penelitian Biologi, Bagian Zoologi, Lembaga Penelitian Indonesia, Cibinong, Jawa Barat.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain spektrofotometer, Hight Performance Liquid Chromatographi HPLC, vortex, sentrifuge, inkubator, pipet volume, cawan petri, erlenmeyer, gelas ukur, beaker glass, jarum ose bengkok, pipet mikro dan tip, magnetic stirrer, magnetic bar, laminar airflow, ion coater, vacum drier, orbital shaker, ultrasonic cleaner dan Scanning Electron Microscope SEM. Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain pestisida berbahan aktif karbofuran dengan merek dagang Gemafur © 3GR, Nutrient Agar NA, Plate Count Agar PCA, akuades, Phospat Buffered Saline PBS, N-heksan, alkohol 50, 70, 85, 95, absolut, tert butanol, desinfektan, larutan tri- sodium sitrat, larutan polyurethane A dan B, caccodylate buffer, Glutaraldehyde 2,5, tannic acid 2, OsO 4 Media yang digunakan pada penilitan ini adalah Nutrient Agar NA, Nutrient Broth NB, Plate Count Agar PCA dan Busnel Hass Broth BHB. Bakteri yang digunakan merupakan bakteri koleksi Laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU dengan spesies Pseudomonas aeruginosa dan Pseudonomonas aeruginosa Strain M111. . Universitas Sumatera Utara 3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1. Persiapan Kultur Bakteri dan Pemeriksaan Kemurnian Kultur Kedua bakteri diremajakan pada media NA selama 1 x 24 jam. Pemeriksaan kemurnian kultur dilakukan untuk memastikan kemurnian kultur yang didapatkan melalui pemeriksaan morfologi secara mikroskopis dengan metode pewarnaangram Fardiaz, 1992 dan uji biokimia Hadioetomo, 1990.Selanjutnya isolat ditumbuhkan kembali pada media NB sebagai kultur antara dalam pemanenan sel, inkubasi dilakukan dengan menggunakan orbitalshaker pada suhu ambient dengan kecepatan 120 rpm selama 2 x24 jam Lampiran 1. 3.3.2.Pembuatan Suspensi Sel Bakteri Isolat yang ditumbuhkan pada media NB Nutrient Broth sebagai kultur antara diendapkan dengan menggunakan centrifuge dengan kecepatan 6000xg selama 20 menit pada 4 o C. Akan terbentuk dua fase yaitu fase cair supernatan bagian atas dan fase padat pelet bagian bawah. Pelet bakteri dihomogenkan pada PBS pH 7 kemudian diendapkan dengan cara yang sama. Perlakuan ini diulangi sebanyak dua kali untuk membersihkan sel bakteri dari sisa media. Bagian pelet diambil kembali dan kemudian dicampur dengan PBS hingga homogen. Suspensi diatur kekeruhannya dengan nilai absorbansi 1 pada panjang gelombang 600 nm 10 9 CFU ml. 3.3.3.Imobilisasi Bakteri a. Imobilisasi dengan Mengunakan Polyurethane foam PUF PUF dibentuk dengan cara mencampur larutan polyurethane A dan B dengan perbandingan 1 : 1 secara aseptis pada sebuah wadah steril. Campuran dihomogenkan dengan cara diadur hingga membentuk busa. Busa dibiarkan hingga mengembang dan mengeras. Setelah busa mengeras selanjutnya dipotong hingga berukuran 50 mm x 50 mm x 50 mm. Selanjutnya dimasukkan 2 gr PUF ke dalam erlenmeyer 250 ml, disterilisasi pada autoclaft dengan suhu 121 o 16 C selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, suspensi bakteri dimasukkan Universitas Sumatera Utara sebanyak 100 ml ke dalam erlenmeyer yang berisi PUF secara aseptis, kemudian dihomogenkan pada orbital shaker selama 6 jam Quek et al., 2005 dimodifikasi.

b. Imobilisasi dengan Menggunakan Alginat