Imobilisasi Bakteri TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Imobilisasi Bakteri

Imobilisasiagenbiologis seperti misalnyamakromolekul, seldanmikroorganisme, bertujuan untuk meningkatkan teknis bio-efisiensi jangka panjang yang sukses. Teknik imobilisasi memungkinkan untuk dilakukannya pengontrolan denganpemeliharaanfungsi danselektivitasyang tepat untukbebanbiologis. Mungkin untukaplikasisecara luas,teknikimobilisasimemerlukanpenyesuaian yang harus diperhatikan, beberapa hal yang harus diperhatikan dan hendaknya dimiliki oleh bakteri terimobilisasi adalah: i kekakuanmekanikvsaduktegangan geser; ii inertnessvssubstratbiokonversi; iii stabilitasvsjangka panjangkebocoranproses yang berkesinambungan; iv biokompatibilitasdannon-toksisitas vsagen biologisaktif. Selain itu, materiharus menunjukkanporositasdisesuaikanuntuk difusibebas darisubstratdanproduk Callone et al. 2008 Dalam penelitiaan yang dilakukan oleh Asok et al. 2015, . jebakanfisikseldalammatriks polimeradalah salah satuteknik yang palingbanyak digunakandan mudahuntukimobilisasiselular, karenatidak tergantungsecara signifikanpadasifatseluler. Imobilisasimikrobatelahterbuktimenguntungkan dalampengolahan limbahkota dan industrikarena efisiensidegradasitinggi danstabilitas operasionalyang baik Telah banyak penelitian mengenai imobilisasi bakteri dalam aplikasi lingkungan, terutama sebagai pendegradasi cemaran residu pestisida, diantaranya : Sethunathan dan Yoshida 1973, Stormo dan Crawford 1992, Mansee et al.2000, Singh dan Walker 2006, Bazot dan Lebeau 2009, Porto et al. 2012, Farragher 2013, Fuentes et al. 2013, Hernandez et al. 2013. Dan hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa bakteri terimobilisasi memiliki banyak kelebihan dalam mendegradasi cemaran residu pestisida, ditinjau dari ketahanan terhadap kondisi lingkungan, terjalinya transduksi sinyal yang baik oleh koloni . Peningkatan degradasi oleh sel amobil mungkin disebabkan oleh laju reaksi yang cepat karena kepadatan sel lokal yang tinggi di dalam atau pada matriks amobil. Imobilisasi juga menyediakan jenis membran yang stabil, sehingga meningkatkan perlindungan sel dan tingkat degradasi yang lebih baik oleh sel amobil. Potensi biodegradasi alam ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bioteknologi untuk dekontaminasi lingkungan serta badan air yang tercemar. 12 Universitas Sumatera Utara bakteri, jumlah bakteri yang terkandung dalam jumlah besar. Sehingga imobilisasi bakteri merupakan salah satu pilihan yang tepat dalam cara pengaplikasian agen-agen bioremediasi pada lahan tercemar. Gentili et al. 2006 menggunakan kitin dan kitosan untuk mengimobilisasi Rhodococcus corynebacterioides QBTo. Bahan tersebut alami, tidak beracun, tidak mencemari dan biodegradable yang diperoleh dari udang dan kepiting. R. corynebacterioides QBT imobil pada kitin dan kitosan meningkat secara signifikan dalam mendegradasi minyak mentah. Xu danLu 2010, menunjukkan bahwa aplikasi degradasi minyak di tanah yang terkontaminasi minyak mentah meningkat setelah pengaplikasian bakteri pendegradasi hidrokarbon yang diimobilisasi mengunakan tepung pati kacang sebagai biocarrier. Biocarrier ini memberikan area permukaan besar dan kemampuan adsorpsi yang kuat, di samping meningkatkan difusi oksigen dan meningkatkan aktivitas dehidrogenase di dalam tanah Diaz et al. 2002 mengimobilisasi konsorsium bakteri MPD-M mengunakan serat polypropylene untuk mendegradasi minyak mentah dalam air dengan salinitas yang bervariasi yaitu 0 - 180 gL -1 . Mereka mendapati bahwa sel amobil secara signifikan meningkatkan biodegradasi minyak mentah dibandingkan dengan sel-sel yang hidup bebas, konsorsium bakteri MPD-M amobil sangat stabil dalam melakukan pergerakan dan itu sangat tidak dipengaruhi oleh penambahan salinitas.

2.7. Bahan Penyalut