WHO menunjukkan bahwa hanya 2-3 dari pestisida kimia terapan secara efektif digunakan untuk mencegah, mengendalikan dan membunuh hama,
sedangkan sisanya tetap di tanah. Sehingga, permukaan tanah yang mengandung residu pestisida menyebabkan toksisitas pada lingkungan sekitarnya, o
leh karena ituharus dicari cara untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan cemaran dari
kontaminasi residu pestisida sehingga tidak sampai menimbulkan berbagai macam kerugian baik dalam bidang kesehatan dan lingkungan. Salah satu cara yang
dianggap efektif untuk diterapkan adalah bioremediasi oleh agen-agen biologis yang mampu mendegradasi residu pestisida tersebut biodegradasi.
2.3. Insektisida Karbofuran
Insektisida karbofuran merupakan insektisida sistemik yang dikenal dengan nama dagang seperti Furadan 3G
©
, Curater 3G
©
, atau Gemafur
©
dengan kadar bahan aktif karbofuran sebesar 3-5. Aplikasinya biasanya dilakukan dengan
memasukkannya ke dalam tanah saat penanaman atau dengan cara menaburkan pada tanah Tamin et al. 1996. Karbofuran 2,3-dihydro-2,2-dimethyl-7-
benzofuranylmethylcarbamat berspektrum luas untuk pengendalian hama pada tanaman padi, jagung, jeruk, alfalfa dan tembakau Bonner et al. 2005; Tobin,
1970; Tejada et al. 1990; FAO, 1997.
Karbamat merupakan insektisida yang bersifat sistemik dan berspektrum luas sebagai nematosida dan akarisida. Golongan karbamat pertama kali disintesis
Gambar 1. Struktur Karbofuran Trotter et al.1991
6
Universitas Sumatera Utara
pada tahun 1967 di Amerika Serikat dengan nama dagang Furadan. Karbofuran bersifat sangat toksik pada unggas dengan kisaran nilai LD50 sebesar 0,37-6,0
mgkg BB tergantung pada masing-masing spesies unggas Iesce et al. 2006; Ipcsintox, 1985. Unggas umumnya sangat peka terhadap karbofuran melalui
kontak langsung baik melalui penyemprotan spraying, menelan granul karbofuran, minuman tercemar dan memakan serangga yang mati akibat
karbofuran Indraningsih, 2008. Karbofuran bersifat racun pada binatang menyusui dan dapat melindungi tanaman dari serangga selama 21 hari, dan yang
efektif terpakai hanya sekitar sepertiga dari jumlah yang diaplikasikan Tamin et al. 1996.
Karakteristik dari pestisida turunan karbamat adalah memiliki sifat polaritas yang tinggi, mudah larut di air dan tidak stabil terhadap panas thermal
instability. Karakteristik itulah yang menyebabkan pestisida turunan karbamat memiliki sifat toksik yang akut. Secara kimia, pestisida karbamat merupakan
kelompok ester dan karbamat serta senyawa organik turunan dari asam karbamat. Kelompok pestisida ini dapat dibagi ke dalam jenis benzimidazole, N-metil, N-
fenil dan thiokarbamat. Karbamat adalah inhibitor dari enzim AchE asetilkolinesterase dan merupakan senyawa yang menyebabkan kasus keracunan
di lingkungan masyarakat Porto et al. 2012. Sifat kimiawi dan fisik insektisida seperti kelarutan, polaritas, volatilitas
dan stabilitas merupakan faktor penentu jalur dan laju degradasi insektisida Fushiwaki Urano, 2001. Berbagai teknik reduksi residucemaran insektisida
dalam produk pangan dan lingkungan telah berkembang melalui berbagai metode. Umumnya metoda pengurangan residucemaran insektisida dibagi dalam tiga
kelompok yaitu secara fisik pemanasan dan penguapan, kimia dan biologi Indraningsih, 2008.
2.4. Bioremediasi