individu yang berani mengambil resiko, mengkoordinasi, mengelola penanaman modal atau sarana produksi serta mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau
yang mampu memberikan respon secara kreatif dan inovatif. Menurut Kuratko 2009:21 kewirausahaan adalah proses dinamis dari
visi, perubahan dan penciptaan yang mensyaratkan aplikasi energi dan semangat terhadap penciptaan dan implementasi dari ide baru dan solusi kreatif. Tidak
semua orang memiliki kapabilitas kewirausahaan.Hanya orang yang memiliki jiwa kewirausahaan dapat mendirikan dan mengelola usaha secara profesional
Echdar, 2013:19. Kewirausahaan merupakan suatu proses melakukan sesuatu yang baru dan
berbeda dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi individu dan memberi nilai tambah pada masyarakat Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak, dan
karakteristik yang melekat pada setiap indivu yang memilki kemauan keras untuk mewujudkan dan mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif dalam setiap
kegiatan yang produktif Mulyasa, 2011: 189. Pengertian ini memberikan arti bahwa setiap orang bisa memiliki karakter kewirausahaan asalkan ia mau bekerja
keras serta berpikir kreatif dan inovatif.
2.1.2 Kinerja Usaha
Kinerja merujuk pada tingkat pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Tujuan perusahaan yang terdiri dari: tetap berdiri
atau eksis survive, untuk memperoleh laba benefit dan dapat berkembang growth, dapat tercapai apabila perusahaan tersebut mempunyai performa yang
baik Suci, 2009. Kinerja performa perusahaan dapat dilihat dari tingkat
Universitas Sumatera Utara
penjualan, tingkat keuntungan, pengembalian modal, tingkat turn over serta pangsa pasar yang diraihnya dan strategi perusahaan selalu diarahkan untuk
menghasilkan kinerja pemasaran seperti volume penjualan dan tingkat pertumbuhan penjualan yang baik dan juga kinerja keuangan yang baik. Hal ini
menyebabkan beragam pengukuran kinerja dalam penelitian bidang bisnis terus berkembang dengan dasar indikasi yang bervariasi. Setiap organisasi atau usaha
yang dibentuk mempunyai tujuan yang harus dicapai untuk keberlangsungan hidup. Dalam mencapai tujuan tersebut maka usaha harus melalui proses yang
meliputi aktivitas-aktivitas positif demi tercapainya tujuan usaha yang diinginkan dimana kinerja usaha dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau
tidaknya langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Pengertian kinerja adalah sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi Moeheriono, 2012:32.Gibson et al dalam Julita, 2013:95 mengatakan bahwa kinerja merupakan serangkaian kegiatan manajemen
yang memberikan gambaran sejauh mana hasil yang sudah dicapai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam bentuk akuntabilitas publik baik
berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi.Pencapaian hasil serangkaian kegiatan yang dimaksud meliputi standar hasil kerja, target atau
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan sejak awal dimulainya usaha. Rue dan Byars dalam Riyanti, 2003:25 juga mengatakan bahwa kinerja
dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil ataupun tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja usaha merupakan serangkaian capaian hasil kerja seorang pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan usahanya, baik
dalam pengembangan produktivitas dan dalam hal pemasaran, dalam konteks wewenang dan tanggung jawabnya.
Gaskill dan Van Auken 1993 menyatakan kemudahan dalam berbisnis, pembuat kebijakan dan keterkaitan lainstakeholders untuk melayani sektor usaha
kecil dan menengah mempengaruhi kinerja usaha. Kinerja adalah indikatoryang paling utama untuk melihat kesuksesan dan ini terbukti secara nyata dan teoritis
Man et al, 2002.Peningkatan pendapatan, penerimaan penjualan dan pekerja juga adalah indikator dari kinerja.
Menurut Lumpkin dan Dess 1996 kinerja usaha dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah
orientasi strategi perusahaan. Penurunan kinerja usaha tentu menjadi masalah dan merupakan tantangan bagi orientasi strategi usaha untuk dapat terus
mempertahankan kinerja usaha dengan baik melalui satu orientasi strategi yang dipilih berdasarkan keputusan agar dapat bertahan dalam industri. Terdapat dua
dimensi dalam kinerja, yaitu internal kualitas produk, kepuasan pegawai, dan eksternal lingkungan dan masyarakat oleh Venkatraman Ramanujam 1986:
803-804.
2.1.3 Orientasi Kewirausahaan