Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov.Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-taileddiatas, nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2012:100 Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal : a. Pendekatan Histogram Sumber: Hasil Penilitan 2017 Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Universitas Sumatera Utara b. Pendekatan Grafik Sumber: Hasil Penelitian 2017 Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal.Hal ini menunjukkan bahwa residual peneliti normal.Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Universitas Sumatera Utara c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 45 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .99255170 Most Extreme Differences Absolute .049 Positive .048 Negative -.049 Kolmogorov-Smirnov Z .328 Asymp. Sig. 2-tailed 1.000 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penilitan 2017 Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 1,000 dan diatas nilai signifikan 0,05 atau 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel residua l berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value dan Varians Inflation factor VIF. Dengan kriteria sebagai berikut: 1. Apabila VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas. 2. Apabila VIF dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas. 3. Apabila tolerance 0,1 maka diduga terdapat multikolinearitas 4. Apabila tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.658 1.721 .963 .341 Orientasi Kewirausahaan .103 .041 .281 2.539 .015 .516 1.937 Lingkungan Bisnis .367 .159 .316 2.310 .026 .338 2.955 Kemampuan Manajemen .254 .107 .361 2.368 .023 .272 3.681 a. Dependent Variable: Kinerja Usaha Sumber:Hasil Penilitan 2017 Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas orientasi kewirausahaan,lingkungan bisnis, dan kemampuan manajemen adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas orientasi kewirausahaan,lingkungan bisnis, dan kemampuan manajemen adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas