yang tidak diketahui, melakukan sebagian besar sumber daya untuk usaha dengan hasil yang tidak pasti, atau meminjam berat. Ini adalah kemampuan untuk
mengurangi risiko yang melekat pada kesempatan mengejar dengan tindakan dihitung digunakan Becherer et al, 2012: 8. Ini berarti upaya terang-terangan
untuk faktor risiko identitas, dan kemudian untuk mengurangi atau berbagi faktor- faktor tersebut Morris et al, 2002:7.
Pengambilan risiko mengarah pada perilaku yang menyatu dan dapat menghasilkan keputusan yang merugikan atau berbahaya, pada saat yang sama
dapat menghasilkan kesempatan yang positif. Kuncinya adalah seberapa sempurna mendapatkan inormasi.Semakin sempurna informasi yang dikumpul dan semakin
akurat pula besar resiko yang diperoleh Hendro, 2011:258. Menurut Ali 2004 resiko berupa potensi terjadinya suatu peristiwa yang
memberikan pengaruh negatif, dapat menimpa siapa saja, apa saja, dimana saja, kapan saja, tak terkecuali terhadap UMKM. Risk Taking digambarkan seperti
seseorang yang mengemudi dalam kecepatan tinggi, mengemudi dengan kecepatan tinggi dapat memberikan waktu tempuh yang lebih singkat sehingga
seseorang dapat mencapai tujuan lebih cepat, namun potensi kecelakaan yang terjadi sangat tinggi ketika seseorang mengemudi dengan kecepatan tinggi.
2.1.4 Lingkungan Bisnis
Lingkungan eksternal merujuk pada faktor-faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi kinerja organisasi. Dalam konsep
ini bisnis sebagai suatu sistem organisasi yang menjadi satu kesatuan dengan sistem lain yaitu lingkungan yang melingkupinya. Lingkungan eksternal adalah
Universitas Sumatera Utara
segala sesuatu yang berasal dari luar organisasi itu sendiri yang mempunyai pengaruh terhadap organisasi Supriyono,2000. Lingkungan eksternal
didefenisikan oleh Duncan dalam Ronie Ferdianto 2000 sebagai keterkaitan faktor fisik dan sosial di luar organisasi yang menjadi pertimbangan sebuah
organisasi dalam mengambil keputusan.Lingkungan eksternal meliputi variabel- variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum di dalam lingkungan
sosial ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja industri organisasi. Lingkungan eksternal mempunyai dua komponen:
lingkungan spesifik dan lingkungan generik.
A. Lingkungan Spesifik
Lingkungan spesifik meliputi kekuatan eksternal secara langsung mempengaruhi keputusan dan tindakan para manajer, dan secara langsung relevan
dengan pencapaian sasaran organisasi.Lingkungan spesifik sebuah organisasi bersifat khas bagi organisasi itu sendiri. Kekuatan utama yang membentuk
lingkungan spesifik adalah pelanggan, pemasok, pesaing, dan kelompok kepentingan dalam masyarakat Supriyono,2000.
a. Pelanggan costumer
Pelanggan adalah masyarakat yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang
ditawarkan oleh organisasi. Sebuah organisasi ada untuk melayani kebutuhan para pelanggan yang menggunakan output organisasi tersebut.
Para pelanggan merupakan salah satu sumber ketidakpastiaan bagi
Universitas Sumatera Utara
organisasi, karena selera mereka dapat berubah atau dapat merasa tidak puas dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi.
b. Pemasok supplier
Pemasok adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan
produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku. Pemasok dalam hal ini akan menyiapkan bahan mentah maupun bahan baku yang akan
diolah oleh perusahaan menjadi barang-barang ekonomi. Karenanya perlu diperhatikan kualitas dan ketersediaan bahan mentah maupun
bahan baku agar produk yang dihasilkan juga berkualitas dan berdaya saing tinggi.
c. Pesaing competitor
Pesaing adalah organisasi bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan organisasi yang kita jalankan. Karena bisnis yang dijalankan
sama, maka pesaing merupakan tantangan sekaligus ancaman yang dihadapi organisasi dalam meraih pelanggan.
B. Lingkungan Umum atau Lingkungan Generik
Lingkungan generik adalah kondisi eksternal yang lebih luas yang dapat mempengaruhi kinerja sebuah organisasi.Lingkungan generik meliputi kondisi
ekonomi, politikhukum, sosial-budaya, demografis, teknologi, dan global secara luas. Lingkungan umum tidak hanya mempengaruhi kinerja perusahaan saja,
tetapi juga akan mempengaruhi berbagai unsur yang termasuk dalam lingkungan khusus.
Universitas Sumatera Utara
C. Dimensi Lingkungan
Dalam lingkungan eksternal banyak dipengaruhi oleh beberapa dimensi- dimensi yang mempengaruhinya. Menurut Ferdianto dan Zulaikha 2000
memberikan dimensi lingkungan eksternal ke dalam tiga bagian : a.
Kompleksitas lingkungan bisnis Dimensi ini mengacu pada banyaknya jumlah dan heterogenitas dari
elemen-elemen lingkungan yang harus dihadapi dan dipertimbangkan dalam proses pembuatan keputusan.
b. Dinamika lingkungan bisnis
Dimensi ini mengacu pada instabilitas dan volatilitas lingkungan dan menunjukkan perubahan lingkungan yang sulit diprediksi atau tidak
terduga. Menurut Clark, et al 2002 dinamika lingkungan eksternal dapat diartikan sebagai tingkatan perubahan sektor-sektor lingkungan eksternal
yang dapat mempengaruhi kinerja usaha sehingga harus dikenali oleh para pembuat keputusan.
c. Daya dukung lingkungan bisnis
Dimensi ini mengacu pada jumlah sumber daya yang disediakan oleh lingkungan eksternal dalam mendukung pertumbuhan eksternal dalam
mendukung pertumbuhan organisai dan memberikan “organizational slack”.Setiap organisasi, baik itu besar maupun kecil, senantiasa mencari
lingkungan yang mencari dukungan dan pertumbuhan dan stabilitas, karena pertumbuhan dan stabilitas memungkinkan organisasi
Universitas Sumatera Utara
menciptakan sumber daya yang berlebih menurut Dess dan Origer dalam Dicky 2002.
2.1.5 Kemampuan Manajemen