Populasi Populasi dan Sampel

40

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dimaksud dalam penelitian adalah tempat peneliti menangkap keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti yaitu SMA Methodist 1 Medan. Alasan peneliti memilih lokasi sekolah tersebut, karena sekolah ini merupakan sekolah yang mendapat kegiatan penyuluhan hingga pembentukan kader kepada siswa-siswinya mengenai program pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba P4GN oleh Badan Narkotika Nasional Propinsi Sumatera Utara. Hingga sekolah ini membentuk Satgas sekolah untuk mengetahui apakah di lingkungannya ada hal-hal yang dapat dijadikan petunjuk awal penyalahgunaan narkoba ataupun peredaran narkoba.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa ataupun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian Siagian, 2011:155. Pengertian lain mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2007: 55. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perwakilan satgas sekolah Siswa Methodist 1 Anti Narkoba SMANK, perwakilan OSIS dan perwakilan Organisasi Sekolah siswa-siswi SMA Methodist 1 seperti pramuka, PMR, PKS, Paskib yang mengikuti kegiatan penyuluhan dan pembentukan kader oleh Badan Narkotika Nasional Propinsi Sumatera Utara yang berjumlah 120 orangsiswa. Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 3.1. Klasifikasi Populasi Tiap Kelas NO. KELAS JUMLAH SISWA 1. SMANK 60 2. OSIS 30 3. ORGANISASI SEKOLAH Pramuka 7 PMR 8 PKS 5 PASKIB 10 TOTAL 120 Sumber: Sekolah SMA Methodist 1 Medan 3.3.2. Sampel Dalam kaitannya dengan penelitian, Roscoe 1998 mendefenisikan sampel sebagai sebagian dari obyek, kejadian atau individu yang terpilih dari populasi yang akan diambil datanya atau yang akan diteliti. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa sampel adalah bagian yang bersifat representatif dari populasi yang diambil datanya secara langsung. Hal ini berarti bahwa sampel bukan sekadar bagian dari populasi melainkan bagian yang benar-benar mewakili populasi Siagian, 2011:156. Menurut pendapat Arikunto, untuk menentukan sampel penelitian yang menyatakan bahwa jika populasi lebih dari 100 orang maka disarankan untuk menentukan jumlah sampel adalah antara 10 – 15 dan 20 – 25 dari jumlah populasi dan dan ini dianggap representative Arikunto, 1993: 149. Dalam penelitian ini penulis mengambil 20 dari jumlah populasi untuk dijadikan sampel. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah: 20 x 120 = 24 siswa. Universitas Sumatera Utara 42 Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan teknik penarikan sampel proporsional stratified random sampling yang memungkinkan untuk memberi peluang kepada populasi yang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel. Oleh karena itu, digunakan rumus dalam menentukan jumlah sampel yang akan menjadi responden dalam penelitian ini adalah: nx = nl x n N Dimana: nx = jumlah sampel kelas x nl =jumlah siswa tiap kelas n = jumlah sampel N = jumlah populasi Tabel 3.2. Klasifikasi Sampel Responden Tiap Kelas NO. KELAS JUMLAH SISWA JUMLAH SAMPEL 1. SMANK 60 60120 x 24 = 12 2. OSIS 30 30120 x 24 = 6 3. ORGANISASI SEKOLAH Pramuka 7 7120 x 24 = 1 PMR 8 8120 x 24 = 2 PKS 5 5120 x 24 = 1 PASKIB 10 10120 x 24 = 2 TOTAL 120 24 Sumber: Sekolah SMA Methodist 1 Medan Universitas Sumatera Utara 43

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

EVALUASI PROGRAM PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN, PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) BNN KABUPATENLAMPUNG SELATAN

7 48 91

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) (Studi di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung)

2 29 88

UPAYA PENCEGAHAN PEREDARAN NARKOTIKA OLEH TIM P4GN (PENCEGAHAN PEMBERANTASAN Upaya Pencegahan Peredaran Narkotika Oleh Tim P4gn (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba)Kabupaten Sukoharjo Pada Anak Usia Sekolah.

0 2 17

PENDAHULUAN Upaya Pencegahan Peredaran Narkotika Oleh Tim P4gn (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba)Kabupaten Sukoharjo Pada Anak Usia Sekolah.

0 2 20

Efekivitas Pelaksanaan Program Pencegahan Dan Pemberantasan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Di SMA Methodist 1 Medan

0 0 13

Efekivitas Pelaksanaan Program Pencegahan Dan Pemberantasan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Di SMA Methodist 1 Medan

0 0 2

Efekivitas Pelaksanaan Program Pencegahan Dan Pemberantasan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Di SMA Methodist 1 Medan

0 0 12

Efekivitas Pelaksanaan Program Pencegahan Dan Pemberantasan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Di SMA Methodist 1 Medan

0 1 26

Efekivitas Pelaksanaan Program Pencegahan Dan Pemberantasan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Di SMA Methodist 1 Medan

0 0 3

Efekivitas Pelaksanaan Program Pencegahan Dan Pemberantasan, Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Di SMA Methodist 1 Medan

0 0 8