83
mampu membuat peserta yaitu siswa-siswi SMA Methodist 1 Medan responden mengerti tentang topik utama materi yaitu pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba P4GN. Dengan hasil memuaskan inilah peserta bisa memahami tentang narkoba dan bagaimana dampak dari narkoba tersebut ke dalam kehidupan dan
bagaimana mencegah peredaran narkoba tersebut di kalangan masyarakat khususnya di kalangan pelajar.
5.2.3. Keberhasilan Pelaksanaan Program A.
Lama Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan dan Pembentukan Kader Oleh Badan Narkotika Nasional BNN
Kegiatan Penyuluhan dan Pembentukan Kader dalam rangka pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba P4GN yang
dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional BNN di SMA Methodist 1 Medan hanya berlangsung selama 2 hari. Dimana hari pertama untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan
dalam rangka pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba P4GN dan hari kedua untuk pelaksanaan kegiatan pembentukan
kader dalam rangka pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba P4GN. Masing-masing kegiatan baik penyuluhan dan
pembentukan kader dilaksanakan selama
±
5 jam.
B. Kesungguhan Responden Selama Kegiatan Penyuluhan dan Pembentukan
Kader Dilaksanakan
Data tentang distribusi responden berdasarkan kesungguhan responden selama kegiatan penyuluhan dan pembentukan kader dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional
BNN di SMA Methodist 1 Medan diberikan ke dalam tabel 5.15 dan tabel 5.16.
Universitas Sumatera Utara
84
Tabel 5.15 Distribusi Kesungguhan Responden Selama Kegiatan Penyuluhan Dilaksanakan
No. Kategori Frekuensi
Persentase 1. Sungguh-sungguh
21 87.5,00
2. Kurang Sungguh-sungguh
3 12.5,00
Jumlah 24 100
Sumber: Hasil Kuesioner 2014
Berdasarkan tabel 5.15 dapat kita lihat bahwa kesungguhan responden selama kegiatan penyuluhan dalam rangka pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan,
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba P4GN, responden yang menjawab sungguh- sungguh ada sebanyak 21 orang 87.5, sedangkan responden yang menjawab kurang
sungguh-sungguh ada sebanyak 3 orang 12.5. Disini dapat kita lihat bahwa hampir seluruh para peserta yaitu siswa-siswi SMA Methodist 1 Medan responden bersungguh-
sungguh mengikuti kegiatan penyuluhan P4GN yang diberikan oleh BNN. Alasan responden bersungguh-sungguh adalah karena ingin mengetahui tentang narkoba itu, bagaimana efek
yang ditimbulkan oleh narkoba, bagaimana dampak negatif dari narkoba, bagaimana penyebaran dan penyalahgunaan dari narkoba. Jadi bisa dikatakan responden memiliki rasa
keingintahuan terhadap informasi narkoba dan menyadari bahwa informasi yang diberikan adalah informasi yang sangat bermanfaat sehingga menarik perhatian dari para peserta untuk
mendengarnya. Seperti tertulis di dalam angket seorang responden yaitu “alasan saya bersunggu-sungguh selama kegiatan penyuluhan program pencegahan dan pemberantasan,
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba P4GN dari BNN adalah ada informasi yang sangat bermanfaat, kenapa saya tidak bersungguh-sungguh?”. Sedangkan bagi responden
yang menjawab kurang sungguh-sungguh memiliki alasan seperti yang tertulis di dalam angket,”awalnya sungguh-sungguh sih tetapi lama kelamaan uda berkurang karena bosan
dan capek saja”.
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 5.16 Distribusi Kesungguhan Responden Selama Kegiatan Pembentukan Kader
Dilaksanakan
No. Kategori Frekuensi
Persentase 1. Sungguh-sungguh
18 75,00
2. Kurang Sungguh-sungguh
6 25,00
Jumlah 24 100
Sumber: Hasil Kuesioner 2014
Sedangkan berdasarkan tabel 5.16 di atas dapat kita lihat bahwa kesungguhan responden selama kegiatan pembentukan kader dalam rangka pelaksanaan program
pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba P4GN, responden yang menjawab sungguh-sungguh ada sebanyak 18 orang 75, responden yang
menjawab kurang sungguh-sungguh ada sebanyak 6 orang 25. Disini dapat kita lihat bahwa sebagian besar para peserta tetap bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan kader
P4GN oleh BNN di hari kedua. Walaupun sudah di hari yang kedua, para peserta yaitu siswa- siswi SMA Methodist 1 Medan masih bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan pembentukan
kader meskipun ada juga para peserta yang sudah kurang sungguh-sungguh karena sudah merasa bosan. Hal ini bisa dibuktikan dari jawaban responden yang menjawab sungguh-
sungguh memiliki alasan seperti tertulis di dalam angket “karena informasi pembentukan kader bisa membuat saya lebih dapat menghindari narkoba dari kehidupan saya sekarang
dan kalau nanti teman saya atau keluarga saya belum tahu tentang narkoba saya bisa membagi ilmu yang sudah saya dapatkan dari sini sehingga saya melaksankan tugas saya
sebagai salah satu kader anti narkoba dan belum tentu saya mendapat kesempatan mengikuti kegiatan P4GN seperti ini lagi”. Sedangkan responden yang menjawab kurang sungguh-
sungguh memiliki alasan yang sama seperti tertulis di dalam angket “informasi tentang narkoba sudah saya dapatkan dan saya rasa sudah cukup dengan diri saya tahu, tidak perlu
Universitas Sumatera Utara
86
lagi sampai menjadi seorang kader anti narkoba. Selain itu saya sudah mulai bosan dan capek di hari kedua kegiatan sehingga saya mulai kurang sungguh-sungguh ikut kegiatan
pembentukan kader”. Kegiatan pembentukan kader yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional
BNN haruslah tetap dapat menarik minat dan perhatian dari para peserta yaitu siswa-siswi SMA Methodist 1 Medan agar mereka dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh-
sungguh. Meskipun sebagian besar para peserta tetap bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan pembentukan kader, tetapi ada para peserta yang sudah mulai kurang sungguh-
sungguh karena para peserta sudah mulai bosan di hari kedua dan merasa hanya sekedar gabung duduk saja ketika kegiatan dilaksanakan.
C. Rasa Bosan Mengikuti Kegiatan Penyuluhan dan Pembentukan Kader Oleh