ESTERIFIKASI Proses Etanolisis Sludge Palm Oil (SPO) Dalam Sistem Pelarut Choline Chloride (ChCl) : Gliserol Pada Produksi Biodiesel

13

2.3 ESTERIFIKASI

Esterifikasi merupakan suatu reaksi yang digunakan secara luas dalam proses industri organik. Ester dikelompokkan dalam range yang cukup luas, mulai dari kelompok alifatik hingga aromatik dengan berbagai gugus substitusi dan multifungsional. Pada umumnya, ester digunakan dalam memproduksi monomer- monomer dalam bidang farmasi, serta digunakan pula sebagai pengemulsi dalam industri makanan dan kosmetik. Langkah paling sederhana dalam menghasilkan ester dengan yield yang tinggi adalah dengan esterfikasi langsung antara asam dengan alkohol dengan bantuan katalis asam. Reaksi esterifikasi biasanya berlangsung lambat dan katalis asam diperlukan untuk mempercepat reaksi tersebut. Kedua jenis katalis asam, baik katalis asam yang homogen misalnya asam sulfat maupun katalis asam yang heterogen misalnya zeolit pun dipilih untuk mempercepat reaksi tersebut. Katalis asam yang homogen memiliki beberapa kelemahan, diantaranya dapat menyebabkan tingginya volume limbah yang dihasilkan, adanya reaksi samping, dan sulit dipisahkan dari campuran. Demikian pula halnya dengan katalis heterogen yang juga memiliki beberapa kelemahan, seperti rendahnya stabilitas termal dan masalah difusi [20]. Dalam memproduksi biodiesel, reaksi esterifikasi juga memegang peranan penting, yaitu sebagai suatu proses untuk menurunkan kadar dalam minyaklemak. Minyak dengan kadar FFA yang tinggi 1wt dapat membentuk sabun selama proses transesterifikasi menggunakan katalis basa yang dapat menyebabkan berkurangnya yield biodiesel yang dihasilkan, sehingga bahan baku yang memiliki kadar FFA yang tinggi tidak cocok jika langsung mengalami reaksi transesterifikasi menggunakan katalis basa. Namun, transesterifikasi menggunakan katalis asam juga tidak diterapkan untuk bahan baku dengan kadar FFA tinggi walaupun adanya katalis asam dalam reaksi tersebut dapat mengubah FFA menjadi ester sehingga kadar FFA berkurang karena lamanya reaksi yang berlangsung. Oleh karena itu, dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dilaporkan bahwa untuk menghasilkan biodiesel dari bahan baku minyak dengan kadar FFA tinggi akan mengalami kombinasi proses, yaitu proses esterifikasi Universitas Sumatera Utara 14 menggunakan katalis asam yang kemudian dilanjutkan dengan proses tranesterifikasi menggunakan katalis basa. Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa reaksi esterifikasi sangat tergantung pada intensitas pengadukan, rasio metanol dengan minyak, jumlah katalis, temperatur dan waktu reaksi. Waktu reaksi yang lama, banyaknya jumlah bahan baku, tingginya temperatur dan kecepatan pengadukan dapat meningkatkan peforma reaksi, namun berdampak negatif pada harga produk akhir yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan perpindahan massa antara minyak dan alkohol terbatas, dimana minyak dan alkohol tidak dapat bercampur sebab rendahnya nilai kelarutan alkohol berantai pendek [21].

2.4 TRANSESTERIFIKASI