48
5.2 SARAN
Adapun saran yang dapat di ambil dari penelitian yang telah di lakukan adalah:
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti penggunaan ulang dari cosolvent
DES berbasis ChCl : gliserol untuk mengetahui kemampuannya dalam penggunaan berulang.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan variasi konsentrasi DES
berbasis ChCl : gliserol sebagai cosolvent yang lebih banyak lagi untuk mengetahui pengaruh jumlah DES tersebut dalam menghasilkan yield dan
kemurnian biodiesel. 3.
Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan variasi lain, seperti variasi terhadap suhu, kecepatan pengadukan, dan konsentrasi katalis untuk
mengetahui kondisi operasi terbaik dalam menghasilkan biodiesel dengan adanya penggunaan DES berbasis ChCl : gliserol.
4. Pengujian terhadap produk yang dihasilkan sebaiknya langsung dilakukan
untuk menghindari terjadinya kesalahan analisis akibat penyimpanan produk yang terlalu lama.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SLUDGE PALM OIL SPO
SPO adalah minyak sisa yang terapung yang dipisahkan pada tahap awal ketika palm oil mill effluent POME dibuang ke kolam. Sejumlah minyak yang
gagal diekstraksi dan dikeluarkan dari berbagai tahap pada proses penggilingan akan berakhir di kolam terbuka sebagai sludge oil berkualitar rendah. Kadar FFA
pada SPO bervariasi, tergantung lamanya waktu SPO terpapar sinar matahari di kolam terbuka tersebut [11]. Jika dikaji secara teoritis, sludge oil kelapa sawit
tersedia dalam jumlah yang banyak dengan kandungan FFA 33-73. Adapun FFA dalam sludge oil adalah asam laurat, asam miristat, asam palmitat, asam
oleat, dan asam stearat [12]. Tabel 2.1 menunjukkan karakteristik SPO dan Tabel 2.2 menunjukkan komposisi FFA pada SPO.
Tabel 2.1 Karakteristik SPO [13] Karakteristik
Nilai FFA
51,64 ± 0,59 Nilai asam
113,17 ± 1,9 Nilai saponifikasi
191,92 ± 2,88 Kadar air
1,00 ± 0,04
Tabel 2.2 Komposisi FFA pada SPO [13] FFA
Struktur Komposisi
Asam kaprat C10:0
0,04 ± 0,05 Asam laurat
C12:0 0,62 ± 0,82
Asam miristat C14:0
1,25 ± 0,24 Asam palmitat
C16:0 42,12 ± 1,02
Asam palmitoleat C16:1
0,15 ± 0,02 Asam stearat
C18:0 4,26 ± 0,07
Universitas Sumatera Utara
7 Tabel 2.2 Komposisi FFA pada SPO lanjutan
FFA Struktur
Komposisi Asam oleat
C18:1 40,31 ± 1,03
Asam linoleat C18:2
10,49 ± 0,81 Asam α-linoleat
C18:3 0,26 ± 0,16
Asam arachidat C20:0
0,43 ± 0,44 SPO berwarna coklat tua, berbau, dan berwujud padat pada suhu 25
o
C. Jika disuling, SPO bisa diaplikasikan secara langsung sebagai bahan bakar boiler,
bahan baku untuk memproduksi biodiesel, dan menggantikan 100 distilat palm fatty acid dalam industri pembuatan sabun [11].
Sebagai bahan baku biodiesel, SPO harus mengalami pretreatment terlebih dahulu untuk menurunkan kadar FFA, yaitu dengan esterifikasi menggunakan
asam kuat kemudian dilanjutkan dengan proses transesterifikasi menggunakan basa kuat [7].
2.2 BIODIESEL