17
2.6.1 Choline Chloride ChCl
Choline chloride ChCl dengan nama IUPAC
2-hydroxy-N,N,N- trimethylethanaminium
chlorideatau 2-hydroxyethyl
trimethylammonium chloridea dalah salah satu garam amonium yang paling luas digunakan untuk
pembentukan DES karena ChCl murah dan dapat dengan mudah diambil dari biomassa [25]. ChCl berbentuk kristal putih dengan kemurnian ≥ 98, mudah
larut dalam air, etanol, aseton, dan klorofom [29]. Alasan utama ChCl menjadi sebuah garam amonium kuaterner yang
bermanfaat adalah bahwa ChCl merupakan garam amonium kuaterner asimetris dengan kelompok fungsional polar. Sifat asimetris molekul tersebut akan
mengurangi titik beku molekul cairan ionik, seperti halnya gugus fungsional polar. Dengan menggabungkan ChCl: urea rasio 1:2 dihasilkan produk dengan
titik beku 12 °C [30].
Gambar 2.2 Struktur Choline Chloride Hydroxyethyltrimethylammonium Chloride [30]
DES berbasis ChCl telah menarik perhatian yang cukup besar di banyak bidang, seperti elektrodeposisi, biokatalitik dan sintesis organik. Selain itu, DES
ini juga telah ditemukan memiliki potensi sebagai pelarut hijau dalam penyerapan CO
2
[30]. Akan tetapi, meskipun sebagian besar DES terbuat dari ChCl yang merupakan jenis ILs, DES tidak dapat dianggap sebagai ILs karena DES tidak
seluruhnya terdiri dari jenis ion, DES juga dapat diperoleh dari jenis non-ionik. Selain itu, Dibandingkan dengan ILs tradisional, DES yang berasal dari ChCl
memiliki banyak keuntungan, seperti 1 biaya rendah; 2 kurang reaktif dengan air; 3 pembuatannya mudah, yaitu diperoleh hanya dengan mencampurkan dua
komponen, sehingga akan melewati semua masalah pemurnian dan pembuangan limbah yang umumnya ditemui pada ILs dan 4 sebagian besar dari DES adalah
Universitas Sumatera Utara
18 biodegradable, biocompatible dan tidak beracun, sehingga memperkuat DES
menjadi media ramah lingkungan [25].
2.7 DEEP EUTECTIC SOLVENT DES DAN SLUDGE PALM OIL SPO