96
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Usaha perasuransian adalah segala usaha menyangkut jasa pertanggungan
atau pengelolaan risiko yang dijalankan dengan beberapa prinsip dasar diantaranya adalah prinsip itikad baik dan ganti rugi. Pada dasarnya asuransi
terdiri dari 3 jenis yaitu asuransi umum kerugian, asuransi jiwa dan asuransi syariah, dengan fungsi utama asuransi yaitu pengalihan risiko dimana
tertanggung mengalihkan risiko yang belum pasti terjadinya kepada penanggung. Perusahaan perasuransian hanya dapat melakukan usaha
berdasarkan ruang lingkup jenis asuransinya, sesuai dengan bentuk badan usaha perasuransian yang diatur dalam UU Perasuransian adalah BUMN, PT,
koperasi dan usaha bersama. Yang telah mendapatkan izin usaha terlebih dahulu dari OJK.
2. Otoritas Jasa Keuanga sebagai lembaga independen mempunyai salah satu
tugas dan wewenang melakukan pengawasan pada industri perasuransian. Pengawasan dilakukan secara berkala danatau sewaktu-waktu. Dalam
melakukan pengawasan terhadap industri perasuransian OJK melakukan jenis pengawasan berbasis risiko. OJK berhak menunjuk pihak lain untuk
melaksanakan sebagain wewenangnya kepada pihak lain. Yang menjadi lingkup pengawasan OJK adalah seluruh aspek penyelenggara kegiatan usaha
Universitas Sumatera Utara
perasuransian atau terhadap aspek-aspek tertentu dari kegiatan usaha perasuransian.
3. Otoritas Jasa Keuangan dapat mengambil tindakan yang dianggap perlu
diantaranya menunjuk pengelola statuter, penunjukan dilakukan apabila pengelolaan perusahaaan perasuransian dinilai merugikan konsumen sehingga
diperlukan pengelolaan yang dapat mewakili kepentingan OJK dan konsumen. Salah satu tugas pengelola statuter adalah menyelamatkan
kekayaan perusahaan perasuransian. Pengelola statuter mempunyai seluruh wewenang direksi, dewan komisaris danatau dewan pengawas syariah pada
perusahaan perasuransian yang dinonaktifkan oleh OJK. Pengelola statuter bertanggungjawab atas seluruh tindakan dan keputusannya selama mengelola
perusahaan asuransi. Pengelola statuter berakhir apabila OJK menilai tidak diperlukan lagi pengelola statuter karena perusahaan asuransi tidak lagi
memenuhi kriteria-kriterian penunnjukan statuter atau izin usaha perusahaan asuransi sudah dicabut oleh OJK.
B. Saran