Tanggung Jawab Statuter dalam Pengawasan Industri Perasuransian.

2. membatalkan atau mengakhiri perjanjian yang dibuat oleh perusahaan asuransi dengan pihak ketiga yang merugikan danatau menurut pengelola statuter dapat merugikan kepentingan perusahaan asuransi danatau konsumen; 3. melakukan pengalihan sebagian atau seluruh portofolio kekayaan atau usaha danatau kumpulan dana dari perusahaan asuransi yang menurut pengelola statuter dapat mencegah kerugian yang lebih besar bagi perusahaan asuransi; danatau 4. melakukan pengalihan sebagian atau seluruh portofolio kekayaan danatau kumpulan dana dari konsumen yang menurut pengelola statuter dapat mencegah kerugian yang lebih besar bagi Konsumen. 84 Pengelola statuter dapat meminta pihak yang sedang atau pernah menjabat sebagai anggota direksi, anggota dewan komisaris, anggota dewan pengawas syariah, pegawai dari perusahaan asuransi, danatau pihak lain yang memiliki informasi danatau dokumen tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha perasuransian untuk memberikan informasi danatau dokumen kepada pengelola statuter. Para pihak yang disebutkan diatas, wajib memberikan informasi danatau dokumen tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha perasuransian kepada pengelola statuter.

C. Tanggung Jawab Statuter dalam Pengawasan Industri Perasuransian.

Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus 84 Ibid.,Pasal 6 ayat 3. Universitas Sumatera Utara umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dengan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Selain itu tanggung jawab juga merupakan perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup manusia, setiap orang dibebani dengan tanggung jawab terlebih dalam ruang lingkup pekerjaan.Berdasarkan pengkajian yang lebih mendalam, tanggung jawab adalah kewajiban yang harus dipikul, sebagai akibat dari perbuatan yang telah dilakukan. 85 Tugas utama pengelola statuter adalah menyelamatkan kekayaan perusahaan perasuransian untuk mencegah dan mengurangi kerugian dari konsumen, masyarakat dan sektor jasa keuangan.Untuk itu pengelola statuter yang memegang wewenang direksi, dewan komisarin danatau dewan pengawas syariah yang sudah dinonaktifkan berdasarkan ketetapan OJK, bertanggung jawab Ruang lingkup tanggung jawab terhadap pekerjaan tentu memiliki aturan yang berbeda atara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.Selain itu, tanggung jawab antara yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda sesuai bidang kerja yang dibebankan kepadanya.Dalam hal ini adalah tanggung jawab pengelola statuter.Pengelola statuter bertanggung jawab atas perusahaan perasuransian yang dikelolanya sesuai dengan tugsa dan kewenangannya sebagaimana diatur baik dalam UU Perasuransian maupun dalam POJK. 85 http:www.danzierg.com201412tanggung-jawab-dalam-pekerjaan.html diakses 12 Februari 2016. Universitas Sumatera Utara atas perusahaan perasuransian agar perusahaan tersebut tidak dicabut izin usahanya oleh OJK. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa pengelola statuter memegang tanggung jawab yang besar terhadap perusahaan asuransi yang dikelolanya.Untuk itu dalam penetapan pengeloala statuter, OJK mensyaratkan pengelola statuter haruslah memenuhi persyaratan berdasarkan wewenang dan fungsi yang diambil alih.Dengan demikian OJK dapat menetapkan pengelola statuter yang profesional dan dapat bertanggung jawab atas segala tindakan danatau keputusan yang di lakukan pengelola statuter. Apabila pengelola statuter sudah di tetapkan oleh OJK dan menjalankan tugas-tugasnya maka pengelola statuter bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan setiap bulannya kepada OJK paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.Apabila batas waktu penyampaian laporan jatuh pada hari libur, maka batas akhir penyampaian adalah hari kerja berikutnya.Bila diperlukan OJK dapat meminta pengelola statuter untuk menyampaikan laporan di luar laporan bulanan. Laporan bulanan pengelola statuter kepada OJK paling sedikit berisi informasi mengenai: 1. hal-hal yang telah dilakukan selama periode pelaporan; 2. perkembangan kesehatan keuangan perusahaan perasuransian selama periode pelaporan; 3. permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugasnya; 4. langkah-langkah strategis yang akan dilakukan setelah periode pelaporan; dan 5. rekomendasi kepada OJK. 86 86 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 41POJK.052015 Tentang Tata Cara Penetapan Pengelola Statuter Pada Lembaga Jasa Keuangan, Pasal 9 ayat 3. Universitas Sumatera Utara Pengelola statuter bertangjawab untuk menjaga kerahasiaan informasi yang didapatnya selama melakukan tugasnya pada perusahaan asuransi. Hal ini bertujuan agar perusahaan asuransi lain yang mempunyai ruang lingkup yang sama dengan perusahaan yang sedang dikelola oleh pengelola statuter tidak mengetaui kelemahan dari perusahaan tersebut. Setiap tindakan danatau keputusan pengelola statuter wajib mempertanggungjawabkan segala tindakan danatau keputusannya pada saat pengelola statuter menjalankan tugasnya dalam mengendalikan dan mengelola perusahaan perasuransin, perusahaan asuransi syariah, perusahaaan reasuransi, atau perusahaan reasuransi syariah. Apabilan tindakan danatau keputusannya pengelola statuter dalam menjalankan tugasnya mengakibatkan kondisi keuangan perusahaan perasuransian, perusahaan asuransi syariah, perusahaaan reasuransi, atau perusahaan reasuransi syariah danatau pihak ketiga, semakin membahayakan kepentingan konsumen, sektor jasa keuangan danatau pemegang saham, maka pengelola statuter wijib bertanggung jawab atas kerugian perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaaan reasuransi, atau perusahaan reasuransi syariah danatau pihak ketiga jika kerugian tersebut disebabkan oleh kecurangan, ketidak jujuran, atau kesengajaannya untuk tidak mematuhi ketentuan UU Perasuransian. OJK dapat memberikan sanksi administratif danatau mengganti pengelola statuter apabila pengelola statuter tidak dapat mempertanggungjawabkan semua tindakan danatau keputusan yang dilakukan pengelola statuter selama mengelola perusahan asuransi tersebut.

D. Pengakhiran Pengelola Statuter