Tinjauan Kepustakaan Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Pada Industri Perasuransian Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian

D. Keaslian Penulisan Adapun judul tulisan ini adalah “Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan

Pada Industri Perasuransian Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian” yang diajukan dalam rangka memenuhi tugas- tugas dan syarat untuk memperoleh gelar “Sarjana Hukum”.Judul skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.Penulisan ini berdasarkan referensi dari pemikiran para praktisi, refrensi buku-buku, makalah, hasil seminar, media cetak, media elektronik seperti internet serta bantuan dari berbagai pihak yang berdasarkan pada asas keilmuan yang jujur, rasional, dan terbuka.Oleh karena itu, penulisan ini merupakan sebuah karya asli sehingga tulisan ini dapat di pertanggungjawabkan.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga pengawas jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Keberadaan OJK ini sebagai suatu lembaga pengawas sektor keuangan di Indonesia perlu untuk diperhatikan, karena harus dipersiapkan dengan baik segala hal untuk mendukung keberadaan OJK tersebut. 5 Pada dasarnya UU OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki kekuasaan didalam pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan.Oleh karena itu, dengan dibentuknya OJK diharapkan dapat mencapai mekanisme koordinasi 5 Siti Sundari, Laporan Kompendium Hukum Bidang Perbankan Jakarta: Kementrian Hukum dan HAM RI, 2011, hlm. 44. Universitas Sumatera Utara yang lebih efektif didalam penanganan masalah-masalah yang timbul didalam sistem keuangan.Dengan demikian dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan adanya pengaturan dan pengawasan yang lebih terintegrasi. Tugas Otoritas Jasa Keuangan adalah: a. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa. Setelah keluarnya UU OJK yang diundangkan tanggal 22 November 2011, pengaturan dan pengawasan sektor perbankan yang semula berada pada Bank Indonesia telah dialihkan pada OJK.Dalam penjelasan UU OJK disebutkan bahwa dibutuhkan lembaga pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan yang lebih terintegrasi dan komprehensif agar dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan. 6 b. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai suatu pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik itu dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta.Lembaga yang melaksanakan kegiatan jasa keuangan, salah satunya adalah Pasar Modal.UU OJK mengisyaratkan bahwa OJK bertugas menggantikan Bapepam dalam pengawasan kegiatan di pasar modal. 6 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Penjelasan Umum. Universitas Sumatera Utara c. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya. Perusahaan asuransi ialah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertanggungan risiko, misalnya risiko kecelakaan dan kebakaran.Orang yang mempertanggungkan risiko dirinya harus membayar sejumlah uang kepada perusahaan asuransi.Jumlah uang premi yang harus dibayar orang yang mempertanggungkan risikonya sudah ditetapkan perusahaan asuransi.Jumlah premi yang sudah ditetapkan diangsur tiap bulan, tiap triwulan, atau tiap tahun.Apabila jumlah premi dan batas waktu pertanggungan belum terpenuhi sementara orang yang mempertanggungkan risikonya meninggal dunia, ahli warisnya berhak menerima premi penuh tanpa harus meneruskan kewajiban pemegang polis. Polis adalah surat perjanjian antara perusahaan asuransi selaku pihak penanggung dengan pihak tertanggung. Isinya bahwa penanggung akan menanggung risiko yang dipertanggungkan sampai batas waktu yang ditentukan dan akan mengganti kerugian yang diderita apabila terjadi musibah. Untuk itu, pihak tertanggung akan membayar premi sebesar yang ditentukan dalam perjanjian kepada penanggung. Setiap bulan para pegawai atau karyawan dikenakan potongan dana pensiun dari gaji mereka selama masih bekerja. Dana pensiun yang terkumpul digunakan untuk membayar gaji pensiun kepada pegawai maupun karyawan yang telah memasuki masa pensiun. Sebelum digunakan, dana pensiun yang terkumpul dalam jumlah besar dikelola oleh PT Taspen untuk pegawai negeri, atau lembaga pengelola dana pensiun untuk perusahaan swasta. Universitas Sumatera Utara Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Lembaga pembiayaan meliputi: 1 perusahaan pembiayaan, adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, danatau usaha kartu kredit. 2 perusahaan modal ventura, adalah badan usaha yang melakukan usaha 3 pembiayaanpenyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan investee company untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha, dan, 4 perusahaan pembiayaan infrastruktur, adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur. 2. Pengertian asuransi Perasuransian adalah istilah hukum legal term yang dipakai dalam perundang-undangan dan perusahaan perasuransian.Istilah perasuransian berasal dari kata “asuransi” yang berarti pertanggungan atau perlindungan atas suatu objek dari ancaman bahaya yang menimbulkan kerugian.Apabila kata “asuransi” diberi imbuhan per-an, maka muncullah istilah hukum “Perasuransian”, yang berarti segala usaha yang berkenaan dengan asuransi. Usaha yang berkenaan dengan asuransi ada 2 dua jenis, yaitu: 7 7 Abdulkadir Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2006, hlm. 5-6. Universitas Sumatera Utara a. Usaha di bidang kegiatan asuransi disebut usaha asuransi insurance business. Perusahaan yang menjalankan usaha asuransi disebut perusahaan asuransi insurance company. b. Usaha di bidang kegiatan penunjang usaha asuransi disebut usaha penunjang asuransi complementary insurance business. Perusahaan yang menjalankan usaha penunjang usaha asuransi disebut perusahaan penunjang asuransi complementary insurance company. Asuransi adalah kontrak yang dituangkan dalam bentuk polis.Sebagai suatu kontrak, maka ketentuan-ketentuan yang diatur di dalamnya tidak boleh merugikan kepentingan pemegang polis.Untuk melindungi kepentingan masyarakat luas, penetapan tingkat premi harus tidak memberatkan tertanggung, tidak mengancam kelangsungan usaha penanggung, dan tidak bersifat diskriminatif. 8 3. Pengertian pengawasan Pengertian dari pengawasan dibedakan menjadi 2 yaitu pengertian secara umum dan pengertian pengawasan bila dilihat dari sisi pandang pemerintah.Secara umum pengawasan diartikan sebagai suatu kejadian atau kegiatan yang dilakukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah pelaksanaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan telah sesuai atau tidak dengan rencana atau kebijaksanaan yang telah digariskan oleh manajemen.Apabila terjadi penyimpangan dapat segera diketahui sejauh mana penyimpangan tersebut, sehingga dapat segera dilakukan tindakan perbaikan dan pencegahan agar tujuan dapat tercapai. 8 Ibid., hlm. 40. Universitas Sumatera Utara Pengawasan pemerintah dibidang perasuransian adalah dalam menjalankan usahanya telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah ini tidak hanya untuk mencari kesalahan dan memberikan sanksi kepada yang telah melanggarnya, akan tetapi lebih kepada alat untuk mencapai suatu tujuan. Oleh sebab itu pengawasan ini meliputi pengawasan terhadap peraturan, pelanggaran, penjagaan, pembatasan, pemeriksaan, tindakan dan pembinaan. Pengawasan terhadap perusahaan asuransi memang sangat diperlukan agar persaingan yang terjadi antara perusahaan asuransi dapat dipantau oleh pemerintah.Selain itu juga perkembangan atau pertumbuhan dari perusahaan asuransi dapat diketahui dengan baik oleh pemerintah.Williams Heins dalam bukunya berjudul “Risk Management and Insurance” lebih menitikberatkan pada perlunya pengawasan pemerintah terhadap tingkat solvabilitas, pengaturan tarif dan kegiatan perdagangan pada umumnya, sehingga dapat menambahkan persaingan yang sehat. 9

F. Metode Penelitian