Sebelum melakukan tes ini, hal yang harus dilakukan adalah membuat benda kerja yang ada menjadi spesimen uji bending. Dimensi spesimen harus dibentuk
sesuai standard tertentu. Standard yang digunakan pada penelitian ini adalah ASTM E190.
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan spesimen sesuai dengan standard
ASTM E190 adalah sebagai berikut:
1. Meratakan permukaan aluminium hasil pengelasan fricion stir welding. 2. Membentuk atau memotong plat aluminium sesuai dengan standar uji
bending ASTM E190, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.16. 3. Spesimen uji dibersihkan dari kotoran dan diberi label sesuai dengan identitas
variasinya.
Gambar 3.16. Spesimen Uji Standar ASTM E190
Dari beberapa parameter maka dapat dibuat tabel sebagai acuan pelaksanaan penelitian pengelasan friction stir welding dengan variasi feed rate 2 cmmenit, 6
cmmenit, 12 cmmenit dan 18 cmmenit terhadap kekuatan bending bahan aluminium 5052. Tabel penelitian ditunjukkan pada Tabel 3.4. berikut ini.
170
Tabel 3.4. Tabel Rancangan Penelitian FSW pada Aluminium 5052
No Kecepatan
Spindel rpm
Feed Rate cmmin
Sisi Bending
Beban Maksimal
kN Nilai
Kekuatan Lentur
MPa Rata
– rata
Standar Deviasi
1 3600
2 Face
2 3600
2 Root
3 3600
6 Face
4 3600
6 Root
5 3600
12 Face
6 3600
12 Root
7 3600
18 Face
8 3600
18 Root
3.5.2 Pengujian Kekerasan
Kekerasan adalah salah satu sifat mekanik dari suatu material. Uji kekerasan material harus diketahui untuk melihat perbedaan karakter material di sekitar area
pengelasan. Pengujian ini dilakukan khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mengalami pergesekan dan deformasi plastis. Deformasi
plastis sendiri adalah keadaan dari suatu material ketika material tersebut diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut sudah tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penekanan.
Penekanan ini menggunakan identor intan yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri seperti piramid dengan sudut 136°. Beban yang dikenakan juga
lebih kecil dibanding dengan pengujian Rockwell dan Brinell yaitu antara 1 sampai 1000 gram. Hasil dalam pengujian ini akan dimuat dalam bentuk grafik.
Tahapan yang dilakukan pada pengujian kekerasan adalah : 1. Persiapan sampel, yaitu tahap yang sama dengan persiapan sampel uji
struktur mikro bahkan bisa menggunakan spesimen yang sama. 2. Kalibrasi mesin dengan menggunakan standard block hardness.
3. Melakukan pengujian kekerasan di sepanjang daerah pengelasan.
Gambar 3.17. Alat Uji Kekerasan Vickers
Angka kekerasan Vickers VHN didefinisikan sebagai hasil bagi koefisien dari beban uji F dengan luas permukaan bekas luka tekan injakan dari identor
diagonalnya A yang dikalikan dengan sin 136°2.
Gambar 3.18. Bentuk Indentor Vickers Callister, 2001
Rumus untuk menentukan besarnya nilai kekerasan dengan metode vickers yaitu:
..... ......................................................................................3.2
…………………………………………………………………………3.3
3.5.3 Pengujian Metalografi
Metalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pemeriksaan logam untuk mengetahui sifat, struktur, temperatur dan prosentase campuran logam
tersebut. Metalografi merupakan suatu pengetahuan yang khusus mempelajari struktur logam dan mekanisnya. Dalam metalografi dikenal pengujian makro dan
struktur mikro. Tujuan dari pengujian struktur makro dan mikro adalah untuk melihat secara langsung penampang material pasca proses pengelasan friction stir
welding. Pengujian struktur makro adalah pengujian yang menggunakan visual secara
langsung terhadap spesimen dengan tujuan untuk mengetahui adanya celah dan lubang dalam permukaan bahan. Pengujian dengan metode ini biasanya digunakan
pada material dengan struktur kristal yang tergolong besar dan kasar. Angka kevalidan pengujian makro berkisar antara 0,5 kali sampai 50 kali.
Sedangkan pengujian mikro adalah proses pengujian terhadap material logam yang bentuk struktur kristalnya tergolong sangat halus. Pengujian struktur mikro
ini menggunakan mikroskop optis dengan pembesaran antara 50 sampai 3000 kali.
Sebelum melakukan pengujian metalografi ini, kita harus melakukan preparasi terlebih dahulu. Adapun bahan dan perlengkapan untuk pengujian
metalografi yaitu gerinda tangan, grinding belt, ampelas dengan seri 100, 180, 400, 600, 1000, pasta autosol, bejana untuk etching reagents, etching reagents
aluminium 5052 menggunakan NaOH 50 + aquades dan mikroskop metalurgi.
Gambar 3.19 . Tahap Preparasi Pengujian Struktur Makro dan Mikro
Pemotongan Sectioning
Pengamplasan Grinding
Pemolsean Polishing
Pengetsaan Etching
Pemotretan