Pengujian Metalografi Persiapan dan Pengujian Spesimen

Sebelum melakukan pengujian foto makro dan struktur mikro, ada beberapa tahapan untuk mempersiapkan spesimen uji. Tahapan tersebut adalah : a Pemotongan Sectioning Pemotongan ini dipilih sesuai dengan bagian yang akan diamati struktur mikronya. Spesimen uji dipotong menggunakan gerinda tangan dengan ukuran seperlunya. b Pengamplasan Grinding Grinding dilakukan secara bertahap menggunakan ampelas dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Tahap ini bertujuan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan spesimen uji. c Pemolesan Polishing Tahap ini dilakukan dengan cara memoles permukaan spesimen dengan kain yang telah diolesi autosol. Pemolesan ini dilakukan dengan tujuan agar menghasilkan permukaan spesimen yang mengkilap dan tidak ada goresan. d Pengetsaan Etching Hasil dari proses pemolesan akan berupa permukaan logam yang mengkilap seperti cermin. Agar struktur terlihat jelas maka permukaan tersebut dietsa. Jangan melakukan pengetsaan terlalu kuat karena akan terjadi kegosongan pada benda uji. e Pemotretan Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambar struktur mikro dari spesimen uji setelah difokuskan terlebih dahulu dengan mikroskop. 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengelasan Friction Stir Welding

Setelah dilakukan proses pengelasan friction stir welding, maka akan terlihat bekas hasil pengelasan pada permukaan material. Pengelasan dengan metode friction stir welding merupakan pengelasan yang terjadi pada kondisi padat solid state joining dengan memanfaatkan gesekan dari benda kerja yang berputar tool dengan benda kerja lain yang diam sehingga mampu melelehkan benda kerja yang diam tersebut dan akhirnya tersambung menjadi satu. Dengan kecepatan laju feed rate yang selisihnya jauh berbeda, maka akan menghasilkan penampakan bekas pengelasan yang berbeda pula pada permukaan material. Gambar 4.1. Hasil pengelasan friction stir welding dengan kecepatan feed rate 2 cmmenit. Permukaan sisi face a. Permukaan sisi root b. a b Arah pergeseran meja Advancing side Retreating side Arah pergeseran meja Advancing side Retreating side Pada Gambar 4.1. a hasil permukaan pengelasan FSW sisi atasface dengan feed rate 2 cmmenit terlihat halus karena feed rate yang lambat akan menghasilkan panas yang menyebar luas ke material aluminium. Panas lokal yang terjadi akibat gesekan tool dengan material ini akan melelehkan aluminium dengan baik. Pada ujung material terdapat lubang bekas tool exit hole ketika selesai dilakukan pengelasan friction stir welding. Percobaan ini menggunakan pergerakan meja dan perputaran tool ke arah kanan. Gambar 4.2. Hasil pengelasan friction stir welding dengan kecepatan feed rate 6 cmmenit. Permukaan sisi face a. Permukaan sisi root b. Pada Gambar 4.2. a hasil permukaan pengelasan friction stir welding sisi atasface dengan feed rate 6 cmmenit terlihat cukup halus karena feed rate dengan kecepatan sedang akan menghasilkan panas yang menyebar ke material aluminium. Panas lokal yang terjadi akibat gesekan tool dengan material ini akan melelehkan aluminium dengan baik. Pada sisi bawah pengelasan root terlihat permukaan cukup halus. Pada ujung material terdapat lubang bekas tool exit a b Arah pergeseran meja Arah pergeseran meja Advancing side Advancing side Retreating side Retreating side hole ketika selesai dilakukan pengelasan friction stir welding. Percobaan ini menggunakan pergerakan meja dan perputaran tool ke arah kanan. Gambar 4.3. Hasil pengelasan friction stir welding dengan kecepatan feed rate 12 cmmenit. Permukaan sisi face a. Permukaan sisi root b. Pada Gambar 4.3. a hasil permukaan pengelasan friction stir welding sisi atasface dengan feed rate 12 cmmenit terlihat adanya ripples kecil di sekitar ujung daerah las karena feed rate yang kencang akan mengurangi penyebaran panas di sekitar material aluminium. Panas lokal yang terjadi akibat gesekan tool dengan material dengan kecepatan translasi yang kencang ini akan berakibat pada pelelehan aluminium yang kurang baik. Pada ujung material terdapat lubang bekas tool exit hole ketika selesai dilakukan pengelasan friction stir welding. Pada sisi bawah pengelasan root terlihat permukaan kurang merata. Percobaan ini menggunakan pergerakan meja dan perputaran tool ke arah kanan. a b Arah pergeseran meja Arah pergeseran meja Advancing side Advancing side Retreating side Retreating side Ripples Ripples

Dokumen yang terkait

PENGARUH PUTARAN DAN KECEPATAN TOOL TERHADAP SIFAT pMEKANIK PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

5 28 44

PENGARUH BAHAN ALUMINIUM 1100 DAN 5083 TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN, SERTA STRUKTUR MAKRO PADA PENGELASAN DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING

1 6 66

PENGARUH VARIASI WAKTU GESEKAN AWAL SOLDER TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MAKRO ALUMUNIUM 5083 PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING

7 29 59

PENGARUH PENGGUNAAN PIN TOOL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MAKRO ALUMINIUM 5083 PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING

2 8 60

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

2 5 7

PENGARUH KECEPATAN SPINDLE DAN FEED RATE TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN LAS TIPE FRICTION STIR WELDING UNTUK Pengaruh Kecepatan Spindle dan Feed Rate Terhadap Kekuatan Sambungan Las Tipe Friction Stir Welding Untuk Aluminium Seri 1100 Dengan Tebal 2 MM.

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Kecepatan Spindle dan Feed Rate Terhadap Kekuatan Sambungan Las Tipe Friction Stir Welding Untuk Aluminium Seri 1100 Dengan Tebal 2 MM.

0 3 5

PENGARUH FEED RATE TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM SERI 6110

0 1 6

Pengaruh Putaran Tools Terhadap Struktur Mikro Dan Sifat Mekanis Sambungan Friction Stir Welding Pada Aluminium Paduan 6061

0 0 6

Pengaruh Shot-peening Terhadap Struktur Mikro Dan Laju Korosi Sambungan Friction Stir Welding Pada Aluminium 6061

0 0 8