Pengujian Kekerasan Persiapan dan Pengujian Spesimen
tersebut. Metalografi merupakan suatu pengetahuan yang khusus mempelajari struktur logam dan mekanisnya. Dalam metalografi dikenal pengujian makro dan
struktur mikro. Tujuan dari pengujian struktur makro dan mikro adalah untuk melihat secara langsung penampang material pasca proses pengelasan friction stir
welding. Pengujian struktur makro adalah pengujian yang menggunakan visual secara
langsung terhadap spesimen dengan tujuan untuk mengetahui adanya celah dan lubang dalam permukaan bahan. Pengujian dengan metode ini biasanya digunakan
pada material dengan struktur kristal yang tergolong besar dan kasar. Angka kevalidan pengujian makro berkisar antara 0,5 kali sampai 50 kali.
Sedangkan pengujian mikro adalah proses pengujian terhadap material logam yang bentuk struktur kristalnya tergolong sangat halus. Pengujian struktur mikro
ini menggunakan mikroskop optis dengan pembesaran antara 50 sampai 3000 kali.
Sebelum melakukan pengujian metalografi ini, kita harus melakukan preparasi terlebih dahulu. Adapun bahan dan perlengkapan untuk pengujian
metalografi yaitu gerinda tangan, grinding belt, ampelas dengan seri 100, 180, 400, 600, 1000, pasta autosol, bejana untuk etching reagents, etching reagents
aluminium 5052 menggunakan NaOH 50 + aquades dan mikroskop metalurgi.
Gambar 3.19 . Tahap Preparasi Pengujian Struktur Makro dan Mikro
Pemotongan Sectioning
Pengamplasan Grinding
Pemolsean Polishing
Pengetsaan Etching
Pemotretan
Sebelum melakukan pengujian foto makro dan struktur mikro, ada beberapa tahapan untuk mempersiapkan spesimen uji. Tahapan tersebut adalah :
a Pemotongan Sectioning Pemotongan ini dipilih sesuai dengan bagian yang akan diamati struktur
mikronya. Spesimen uji dipotong menggunakan gerinda tangan dengan ukuran seperlunya.
b Pengamplasan Grinding Grinding dilakukan secara bertahap menggunakan ampelas dari ukuran
kecil hingga ukuran besar. Tahap ini bertujuan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan spesimen uji.
c Pemolesan Polishing Tahap ini dilakukan dengan cara memoles permukaan spesimen dengan
kain yang telah diolesi autosol. Pemolesan ini dilakukan dengan tujuan agar menghasilkan permukaan spesimen yang mengkilap dan tidak ada
goresan. d Pengetsaan Etching
Hasil dari proses pemolesan akan berupa permukaan logam yang mengkilap seperti cermin. Agar struktur terlihat jelas maka permukaan
tersebut dietsa. Jangan melakukan pengetsaan terlalu kuat karena akan terjadi kegosongan pada benda uji.
e Pemotretan Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambar struktur mikro dari
spesimen uji setelah difokuskan terlebih dahulu dengan mikroskop.