37 1.
Sistem air umpan Sistem air umpan a dalah sistem penyediaan air untuk ketel uap secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan. 2.
Sistem steam Sistem steam adalah sistem yang bekerja untuk mengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam ketel uap. 3.
Sistem bahan bakar Sistem bahan bakar adalah semua system yang bekerja memproses
pembakaran dan menangani hasil sampingan dari pembakaran. Gambar pembagian sub sistem pada sistem ketel uap dapat dilihat
pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Pembagian Sub Sistem pada Sistem Ketel Uap
Mekanisme kerja mesin ketel uap adalah sebagai berikut: 1.
Air murni yang di olah di water tratmen dipompakan ke ketel uap dari
condenser dengan pompa melalui economizer, air menerima panas tetapi
belum menguap masih dalam fase air. 2.
Air tersebut masuk ke ketel uap drum dan diteruskan ke seluruh water tube
evaporator untuk dirubah fasenya menjadi uap jenuh saturated steam
3. Uap di ketel uap drum dialirkan ke superheater tube
yang berada paling dekat dengan sumber panas untuk merubah uap jenuh menjadi
uap panas lanjut superheated steam. 4.
Superheated steam kemudian dialirkan ke tangki untuk memanaskan CPO
4.3. PENGOLAHAN DATA
Sistem Ketel Uap
Sistem Air Umpan
Sistem Steam Sistem Bahan Bakar
Universitas Sumatera Utara
38 Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan maka selanjutnya
dilakukan pengolahan agar data tersebut dapat dijadikan menjadi informasi yang berguna dalam penelitian ini pengolahan data yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
4.3. 1. Identifikasi Sistem yang Memerlukan Perawatan
a. Pemilihan Mesin
Mesin yang terpilih menjadi objek penelitian adalah mesin ketel uap, hal ini dikarenakan mesin ketel uap paling banyak beroperasi dan dianggap
sebagai mesin yang kritis.
b. Pendefinisian Batasan Sistem
Pendefinisian batasan sistem bertujuan untuk menghindari perbedaan antara satu sistem dengan sistem lainnya. Selain itu juga untuk memperjelas
ruang lingkup kajian dari sebuah penelitian. Batasan sistem pada penelitian ini adalah membahas tentang sistem pada mesin ketel uap.
Batasan fisik sistem adalah sebagai berikut: 1.
Air umpan masuk ke dalam shell. 2.
Pembakaran bahan bakar menghasilkan gas panas. 3.
Air dipanaskan dengan gas panas. 4.
Terbentuk steam dan dikeluarkan melalui pipa.
c. Pemilihan Sub Sistem Mesin Ketel uap
Sub sistem yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sub sistem yang sering mengalami permasalahan selama ini. Berdasarkan hasil
pengamatan secara langsung dan wawancara dengan operator ketel uap. Sub sistem yang sering mengalami permasalahan dan akan menjadi fokus
penelitian adalah sub sistem bahan bakar dan air umpan. Hal ini dikarenakan pada sub sistem bahan bakar dan air umpan sering terjadi permasalahan
seperti tidak berfungsinya beberapa bagian sub sistem.
Universitas Sumatera Utara
39
Berdasarkan hasil identifikasi komponen yang memerlukan perawatan, maka terbagi 3 sub sistem mesin ketel uap yang memerlukan perawatan. S u b
sistem beserta bagian-bagian dari sub system tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Sub Sistem dan Bagian-bagian Sub Sistem yang Memerlukan Perawatan
No. Sub Sistem
Bagian Sub Sistem
Feed Water Pump dan Motor Penggerak
1 Feed Water Pump
Casing Bearing
Shaft Seal
Volute Impeller
Oil Ring Suction Nozzles
Discharge Nozzles
Motor Penggerak Bearing
As Stator
Chasing
Universitas Sumatera Utara
40
Pipa Generating 2
. Pipa Generating
Pipa Generating
Pipa Generating
Bearing pada Induced Draft Fan dan Motor Penggerak
3 .
Induced Draft F an
Chasing Impeller
As
Bearing
Motor Penggerak Stator
As Bearing
Chasing Keterangan komponen bearing sebagai berikut :
1. Solid Bearing
: Pada solid bearing, shaft berputar pada permukaan bearing. Antara shaft dan bearing dipisahkan oleh lapisan tipis oli pelumas. ipe lain
dari Solid Bearing adalah Split-half Bearing. Split-half Bearing lebih banyak dipakai pada outomotive engine yaitu pada Crankshaft dan
Universitas Sumatera Utara
41
connecting rod . Manfaat dari solid bearing adalah biaya penggantian lebih
murah dan dapat menahan berat Radial Load. 2.
Anti Friction Bearings : digunakan pada benda-benda yang berputar, untuk
mengurangi gesekan dan memperkecil gesekan awal pada permukaan bearing yang ratadatar. Anti friction bearing tersusun dari beberapa
komponen yaitu: Inner race, Outer race, Balls atau roller dan Cage.
Inner race atau Cone: cincin baja yang dikeraskan dengan diberi alur untuk
pergerakan roller atau ball di bagian luarnya, sering dipasang pada shaft yang berputar sebagai penyangga bearing.
Outer race
: Outer race hampir sama dengan Inner race, outer race adalah cincin baja yang dikeraskan dengan alur untuk pergerakan ball atau roller di
bagian dalam.
Balls atau Rollers: Di antara Inner race dan outer race ada komponen yang
berfungsi mengurangi gesekan yang dilakukan oleh balls, rollers atau tapered rollers. Balls dan Rollers ini terbuat baja yang dikeraskan. Balls atau
rollers bergerak bebas di antara inner dan outer race.
Cage : Letak cage antara inner race dan outer race yang digunakan untuk
menjaga jarak ball atau roller yang satu dengan yang lainnya.
4.3. 2. Failure Mode and Effect Analysis FMEA