ANALISIS ALTERNATIF KEGIATAN PERAWATAN

12 aplikasi bearing, ukuran kecepatan beban dan temperatur di sekitar bearing . d. Kesalahan pemasangan komponen pada saat melakukan replacement Kesalahan pemasangan komponen bearing dapat terjadi pada saat memasukkan bearing ke rumah bearing ataupun ke poros. Oleh sebab itu pemasangan bearing harus mengikuti sebuah prosedur yang benar.

3. Komponen Seal

Faktor-faktor yang menyebabkan komponen seal mengalami kerusakan adalah: a. Seal terkontaminasi material dari luar seperti debu, pasir kasar, lumpur dan oli. Material-material ini dapat menyebabkan seal cepat menjadi aus b. b. Seal mendapatkan panas yang berlebihan. Hal ini dikarenakan gesekan seal yang berlebihan atau beban pada bibir seal yang berlebihan.

4.6 ANALISIS ALTERNATIF KEGIATAN PERAWATAN

Berdasarkan hasil pemilihan tindakan untuk komponen mesin ketel uap yang mengalami berbagai kerusakan maka diperoleh beberapa tindakan pemilihan berdasarkan tindakan RCM, yaitu : 1. Tindakan Perawatan Condition Directed CD Tindakan perawatan ini bertujuan untuk mendeteksi kerusakan berdasarkan kondisi mesin electric motor dengan cara visual inspection, memeriksa alat, serta memonitoring sejumlah data yang ada. Apabila ada pendeteksian ditemukan gejala-gejala kerusakan peralatan maka dilanjutkan dengan perbaikan atau penggantian komponen.

2. Tindakan Perawatan Time Directed TD

Tindakan perawatan time directed merupakan tindakan yang lebih berfokus pada aktivitas pergantian yang dilakukan secara berkala. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk perbaikan serta perawatan terhadap penggunaan mesin adalah sebagai berikut : A. Langkah-langkah perbaikan terhadap faktor mesin produksi Langkah-langkah untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan mesin adalah: Universitas Sumatera Utara 13 a. Meningkatkan perawatan 1. Perawatan harian dan perawatan bulanan  Pemeriksaan minyak pelumas  Membersihkan mesin bagian luar  Membersihkan terhadap putaran elektro motor  Melakukan pemeriksaan apabila terjadi kebocoran, baik pelumas ataupun air.  Melakukan pemeriksaan terhadap baut-baut atau pengelasan yang longgar.  Melakukan penggantian part-part yang rusak. b. Melakukan studi untuk memperbaiki kinerja mesin ketel uap sehingga dapat beroperasi dengan lebih baik dan konsumsi energi yang lebih efisien. B. Langkah-langkah perbaikan terhadap faktor tenaga kerja. Faktor tenaga kerja seharusnya mendapatkan perhatian yang lebih karena manusia merupakan bagian dari system kerja yang berperan sebagai variabel hidup, dengan berbagai sifat dan kemampuan yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap keberhasilan usaha peningkatan efektivitas mesin. C. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk melakukan perbaikan faktor tenaga kerja adalah:  Memberikan program pelatihan yang lebih efektif terhadap pekerja baru ataupun pekerja yang telah lama. Tujuannya dari program pelatihan yaitu untuk menigkatkan keterampilan oprator sebelum ditempatkan di stasiun kerja.  Penerapan sanksi yang lebih tegas terhadap tenaga kerja yang kurang disiplin.  Memberikan insentif yang sesuai untuk mendorong kinerja oprator.  Pihak manajemen seharusnya melakukan evaluasi terhadap penerapan dari studi waktu yang dilakukan di stasiun kerja sehingga mengetahui sejauh mana manfaat yang telah diperoleh dari hasil setudi tersebut. D. Langkah-langkah terhadap faktor material Universitas Sumatera Utara 14 Langkah-langkah yang diambil untuk melakukan perbaikan faktor material yaitu pada stasiun pemisahan minyak dan kotoran harus lebih teliti lagi saat pengerjaannya. E. Langkah-langkah perbaikan terhadap perbaikan faktor lingkungan. Langkah-langkah yang diambil untuk melakukan perbaikan faktor material yaitu membersihkan mesin dan area kerja selama proses produksi berlangsung. F. Metode kerja Langkah-langkah yang diambil untuk melakukan perbaikan faktor material yaitu melakukan perbaikan dan perawatan untuk mengembalikan kondisi mesin. Universitas Sumatera Utara 15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan uraian hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada mesin ketel uap PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam, dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Komponen yang sering mengalami kerusakan pada mesin ketel uap adalah komponen bearing pada induced draft fan, electric motor pada conveyor dan seal pada feed water pump. 2. Kerusakan pada electric motor pada conveyor disebabkan oleh over heating , vibrasi dan kualitas listrik yang dipakai oleh perusahaan. 3. Kerusakan pada bearing disebabkan oleh adanya kontaminasi dari material lain seperti debu dan kotoran, metode pelumasan yang tidak tepat dan jenis pelumasan yang digunakan tidak tepat untuk komponen bearing . 4. Kerusakan pada seal disebabkan oleh tercampurnya material lain dan over heating. 5. Kegiatan perawatan mesin ketel uap dilakukan dengan pemeriksaan rutin harian, bulanan dan tahunan. 6. Alternatif kegiatan perawatan berdasarkan tindakan RCM yaitu tindakan perawatan Condition Directed dan tindakan perawatan Time Directed. 7. Penggantian untuk komponen bearing adalah pada saat usia bearing memasuki bulan kelima dengan nilai total minimum downtime sebesar 0,0013 jam. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengembangan Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure And Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Pabrik Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri

11 150 124

Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

26 189 143

Perencanaan Perawatan Mesin-Mesin Produksi Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) DI PT Tjita Rimba Djaja

55 194 281

Perancangan Preventive Maintenance Berdasarkan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sinar Sosro

47 151 150

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 20

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 2

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 4

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 1 27

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 3

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 4