2. Failure Mode and Effect Analysis FMEA

41 connecting rod . Manfaat dari solid bearing adalah biaya penggantian lebih murah dan dapat menahan berat Radial Load. 2. Anti Friction Bearings : digunakan pada benda-benda yang berputar, untuk mengurangi gesekan dan memperkecil gesekan awal pada permukaan bearing yang ratadatar. Anti friction bearing tersusun dari beberapa komponen yaitu: Inner race, Outer race, Balls atau roller dan Cage.  Inner race atau Cone: cincin baja yang dikeraskan dengan diberi alur untuk pergerakan roller atau ball di bagian luarnya, sering dipasang pada shaft yang berputar sebagai penyangga bearing.  Outer race : Outer race hampir sama dengan Inner race, outer race adalah cincin baja yang dikeraskan dengan alur untuk pergerakan ball atau roller di bagian dalam.  Balls atau Rollers: Di antara Inner race dan outer race ada komponen yang berfungsi mengurangi gesekan yang dilakukan oleh balls, rollers atau tapered rollers. Balls dan Rollers ini terbuat baja yang dikeraskan. Balls atau rollers bergerak bebas di antara inner dan outer race.  Cage : Letak cage antara inner race dan outer race yang digunakan untuk menjaga jarak ball atau roller yang satu dengan yang lainnya.

4.3. 2. Failure Mode and Effect Analysis FMEA

Melalui FMEA didapatkan hasil penialaian Risk Priority Number RPN komponen mesin ketel uap yaitu bearing pada induced draft fan, Pipa Generating dan seal feed water pump. RPN merupakan hasil perhitungan matematis dari keseriusan effect severity, kemungkinan terjadinya kegagalan yang berhubungan dengan effect occurrence, dan kemampuan untuk mendeteksi kegagalan sebelum terjadi detection. Hasil dari RPN menunjukkan tingkatan prioritas komponen yang dianggap beresiko tinggi, sebagai penunjuk ke arah tindakan perbaikan Sari, 2012. Hasil perhitungan pengisian tabel FMEA untuk komponen Bearing pada Induced Draft Fan yaitu: A. Mesin menjadi cepat panas, mesin berhenti dan mengurangi umur mesin. 1. Komponen yang mungkin menimbulkan kerusakan adalah bearing IDF. Universitas Sumatera Utara 42 2. Mode kerusakan failure mode adalah bearing IDF rusak. 3. Penyebab kerusakan failure causes antara lain: Over heating karena terjadinya gesekan dalam waktu yang lama dan Overload karena kotorandebu yang terakumulasi pada permukaan bearing. 4. Efek kegagalan mesin cepat panas, mesin berhenti beroperasi, produksi menjadi tertunda dan waktu downtime bertambah. 5. Tingkat Severity S: 8 6. Tingkat Occurance O: 3 Frekuensi kerusakan 5-10 kali. 7. Tingkat Detection D: 6 Kesempatan yang rendah untuk terdeteksi. 8. Nilai RPN= Severity x Occurrence x Detection = 8 x 3 x 6 = 144 Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 4.3 Penyusun Failure Mode and Effect Analysis Mesin Ketel Uap. Keterangan : S : Severity O : Occurance D : Detection Nilai RPN : Severity X Occurance X Detection No. Component Failure Mode Failure Causes Failure Effect S O D RPN Rank Local System Plant 1. Bearing Induced Draft Fan Outer Race permukaan luar pada bearing rusak Overheat karena terjadinya gesekan dalam waktu yang lama Mesin menjadi cepat panas, mesin berhenti beroperasi dan mengurangi umur mesin Mesin electric motor berhenti beroperasi Kegiatan produksi tertunda Downtime perusahaan meningkat 8 3 6 144 1 2. Pipa Generating Pipa Generating Karena mutu dari air umpan keketel uap kurang baik. Naiknya tekanan pada ketel uap menjadi lambat Ketel uap akan berhenti beroprasi Kegiatan produksi menjadi tertunda 7 3 5 105 3 3. Seal Feed Water Pump Seal pada feed water pump mengalami kebocoran Terjadinya overheat pada saat beroperasi dan terjadinya kebocoran Mesin menjadi cepat aus Mesin motor electric terbakar dan berhenti beroperasi Kegiatan produksi tertunda 7 4 4 112 2 Universitas Sumatera Utara 44 Universitas Sumatera Utara 1

4.3. 3. Data Waktu Penggantian Komponen

Dokumen yang terkait

Pengembangan Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure And Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Pabrik Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri

11 150 124

Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

26 189 143

Perencanaan Perawatan Mesin-Mesin Produksi Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) DI PT Tjita Rimba Djaja

55 194 281

Perancangan Preventive Maintenance Berdasarkan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sinar Sosro

47 151 150

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 20

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 2

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 4

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 1 27

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 3

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 4