21
2.7. PRINSIP – PRINSIP RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
Dalam reliability centered maintenance memiliki prinsip – prinsip
yang diantaranya adalah: 1.
RCM difokuskan pada sistem atau peralatan. RCM berhubungan dengan fungsi sistem perawatan sebagai perlawanan pada perawatan dari fungsi
komponen secara individual. 2.
Safety and economics drive RCM . Keamanan adalah faktor yang sangat
penting, hal itu harus dipastikan pada berbagai harga pengeluaran dan efektifitas pengeluaran menjadi kriteria.
3. RCM is function-oriented. RCM memainkan sebuah peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi sistem atau peralatan. 4.
Design limitation are acknowledged by RCM . Tujuan dari RCM adalah
untuk merawat berdasarkan reliability dari desain peralatan atau sistem dan pada saat yang bersamaan mengetahui bahwa perubahan
berdasarkan reliability hanya dapat dibuat melalui desain dari pada perawatan. Perawatan pada saat yang terbaik hanya dapat
mendapatkan dan merawat tingkat reliability yang telah didesain. 5.
RCM is reability-centered . RCM tidak hanya meliputi tingkat kerusakan
yang sederhana, tetapi menempati peranan penting dalam hubungan antara umur pengoperasian dan kerusakan yang dialami. RCM
mendapatkan statistik kerusakan pada kenyataan yang terjadi. 6.
An unsatisfactory condition is defined as a failure by RCM. Sebuah
kerusakan dapat mengurangi kwalitas atau fungsi. 7.
RCM is a living system. RCM mengumpulkan informasi dari hasil yang
diterima dan mengembalikannya kembali untuk meningkatkan desain dan perawatan yang akan datang.
Pemeliharaan komponen atau peralatan tidak bisa lepas dari pembahasan mengenai keandalan reliability. Selain keandalan merupakan salah satu ukuran
keberhasilan sistem pemeliharaan juga keandalan digunakan untuk menentukan penjadwalan pemeliharaan sendiri. Akhir-akhir ini konsep keandalan digunakan
juga pada berbagai industri, misalnya dalam penetuan interval penggantian komponen mesinspare part.
Universitas Sumatera Utara
22 Ukuran keberhasilan suatu tindakan pemeliharaan maintenance dapat
dinyatakan dengan tingkat reliability. Secara umum reliability dapat didefenisikan sebagai probabilitas suatu sistem atau produk dapat beroperasi dengan baik tanpa
mengalami kerusakan pada suatu kondisi tertentu dan waktu yang telah ditentukan.
Berdasarkan defenisi reliability dibagi atas empat komponen pokok, yaitu: 1.
Probabilitas Merupakan komponen pokok pertama, merupakan input numerik bagi
pengkajian reliability sutau sistem yang juga merupakan indeks kuantitatif untuk menilai kelayakan suatu sistem. Menandakan bahwa reliability menyatakan
kemungkinan yang bernilai 0-1 2.
Kemampuan yang diharapkan Satisfactory Performance Komponen ini memberikan indikasi yang spesifik bahwa kriteria dalam
menentukan tingkat kepuasan harus digambarkan dengan jelas. Untuk setiap unit terdapat suatu standar untuk menentukan apa yang dimaksud dengan kemampuan
yang diharapkan. 3.
Tujuan yang Diinginkan Tujuan yang diinginkan, dimana kegunaan peralatan harus spesifik. Hal ini
dikarenakan terdapat beberapa tingkatan dalam memproduksi suatu barang konsumen.
4. Waktu Time
Waktu merupakan bagian yang dihubungkan dengan tingkat penampilan sistem, sehingga dapat menentukan suatu jadwal dalam dalam fungsi reliability.
Waktu yang dipakai adalah MTTF Mean Time to Failure untuk menentukan waktu kritik dalam pengukuran reliability.
5. Kondisi Pengoperasian Specified Operating Condition
Faktor-faktor lingkungan seperti: getaran vibration, kelembaban humidity, lokasi geografis yang merupakan kondisi tempat berlangsungnya
pengoperasiaan, merupakan hal yang termasuk kedalam komponen ini. Faktor- faktornya tidak hanya dialamatkan untuk kondisi selama periode waktu tertentu
ketika sistem atau produk sedang beroperasi, tetapi juga ketika sistem atau produk
Universitas Sumatera Utara
23 berada di dalam gudang storage atau sedang bergerak trasformed dari satu
lokasi ke lokasi yang lain.
2.8. FAILURE MODES, AND EFFECTS ANALYSIS FMEA