KLASIFIKASI KETEL UAP BAGIAN – BAGIAN KETEL UAP

6 sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai valve disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam ketel uap. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan uap diatur menggunakan valve dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada system Effendy, 2013. Air yang disuplai ke ketel untuk dirubah menjadi uap disebut air umpan. Dua sumber air umpan adalah: kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan make up water air baku yang sudah diolah yang harus diumpankan dari luar ruang ketel dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi ketel uap yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang. Bahan baku yang digunakan untuk membuat steam adalah air bersih. Air yang telah diproses dialirkan menggunakan pompa ke deaerator tank hingga pada level yang sudah ditentukan. Pemanasan dalam deaerator adalah dengan menggunakan uap sisa yang berasal dari hasil pemutaran turbin. Dalam hal ini terdapat beberapa tahap sirkulasi steam untuk pemanasan awal deaerator Effendy, 2013.

2.3. KLASIFIKASI KETEL UAP

Berbagai bentuk ketel uap telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi dari produk-produk ketel uap sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang ketel uap yang mempengaruhi lingkungan dan produk uap seperti apa yang akan dihasilkan. Berdasarkan fluida yang mengalir didalamnya : a. Ketel uap pipa api Tipe ketel uap api memiliki karakteristik menghasilkan kapasitas dan tekanan uap yang rendah. Cara kerja: proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan konstruksi ketel uap mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang Universitas Sumatera Utara 7 dihasilkan ketel uap tersebut Effendy, 2013. Ketel uap pipa api dapat dilihat pada gambar 2.1. . Gambar 2.1 Ketel Uap Pipa Api Effendy, 2013. b. Ketel uap pipa air Tipe ketel uap air memiliki karakteristik: menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi. Cara kerja: proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian uap yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah drum uap. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap secondary Effendy, 2013. Bagian-bagian ketel uap pipa air dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.3 Ketel Uap Pipa Air Muin Syamsir A, 1988.

2.4. BAGIAN – BAGIAN KETEL UAP

Pada garis besarnya water tube boiler terdiri dari: Universitas Sumatera Utara 8 1. Ruang Bakar Furnace Terdiri dari 2 ruangan, yaitu: a. Ruang pertama, berfungsi sebagai ruang pembakaran, dimana panas yang dihasilkan diterima langsung oleh pipa-pipa air yang berada di dalam ruang dapur tersebut, yang terdiri dari pipa-pipa air dari drum ke header samping kanan kiri. b. Ruang kedua, merupakan ruang gas panas yang diterima dari hasil pembakaran dalam ruang pertama. Dalam ruang ini sebagian besar panas dari gas diterima oleh pipa-pipa air drum atas ke drum bawah Effendy, 2013. Ruang bakar pada boiler dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Ruang bakar Sumber : Muin Syamsir A, 1988. 2. Secondary Air Fan Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penyuplai udara untuk menyempurnakan proses pembakaran Gaol, 2015. Secondary air fan pada boiler dapat dilihat pada gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara 9 Gambar 2.4 Secondary Air Fan Sumber : Muin Syamsir A, 1988. 3. Drum Atas Steam Drum Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap Afriyanto, 2016. Bagian-bagian dari drum atas pada boiler dapat dilihat pada gambar 2.5 Gambar 2.5 Drum Atas Upper Drum Sumber : Muin Syamsir A, 1988. 4. Pipa Uap Pemanas Lanjut Superheater Pipe Uap hasil penguapan di dalam drum atas untuk sebagian turbin belum dapat dipergunakan, untuk itu harus dilakukan pemanasan uap lebih lanjut melalui pipa superheater sehingga uap benar-benar kering dengan suhu 260- 280 o C. Superheater pipe ini dipasang di dalam ruang bakar ketiga fase tiga Afriyanto, 2016. Pipa uap pemanas lanjut dapat dilihat pada gambar 2.6. Universitas Sumatera Utara 10 Gambar. 2.6 Pipa Uap Pemanas Lanjut Superheater Pipe Sumber : Gaol, 2015 5. Drum Bawah Mud Drum Drum bawah berfungsi sebagai tempat penampungan endapan air yang didalamnya dipasang pipa drum pengumpul endapan untuk memudahkan pembuangan keluar Gaol, 2015. Drum bawah pada boiler dapat dilihat pada gambar 2.7. Gambar 2.7 Drum Bawah Mud Drum Sumber : Muin Syamsir A, 1988. 6. Pipa-Pipa Air Header Pipa-pipa air ini berfungsi sebagai pipa penghubung antara pipa furnace dengan drum atas dan drum bawah. Pipa-pipa air ini terbagi dalam :  pipa furnace pipa yang terdapat didalam ruang bakar untuk menghasilkan uap.  pipa air yang menghubungkan drum dengan header samping kanan.  pipa air yang menghubungkan drum atas dengan drum bawah pipe generating Universitas Sumatera Utara 11  pipa air yang menghubungkan drum bawah dengan header belakang 7. Pembuangan Abu Ash Hopper Abu yang terbawa gas panas dari ruang pembakaran pertama, terbuang di dalam pembuangan abu yang berbentuk kerucut Afriyanto, 2016. Pembuangan abu pada boiler dapat dilihat pada gambar 2.8. Gambar 2.8 Pembuangan Abu Ash Hopper Sumber : Muin Syamsir A, 1988. 8. Pembuangan Gas Bekas Chimney Gas bekas setelah ruang pembakaran kedua dihisap oleh blower isap induced draft fan melalui saringan abu dust collector kemudian dibuang ke udara bebas melalui corong asap chimney. Pengaturan tekanan di dalam dapur dilakukan pada corong keluar blower exhaust dengan klep yang diatur secara automanual. Pembuangan gas bekas pada boiler dapat dilihat pada gambar 2.9. Universitas Sumatera Utara 12 Gambar 2.9 Chimney Sumber : Muin Syamsir A, 1988. 9. Induced Draft Fan Induced Draft Fan berfungsi sebagai penghisap abu dari gas bekas Gaol, 2015. Seperti yang terlihat pada gambar 2.10. Gambar 2.10 Induced Draft Fan Sumber : Muin Syamsir A, 1988. 10. Dust Collector Dust Collector berfungsi sebagai penyaring abu gas bekas Gaol, 2015. Dust Collector yang terdapat pada boiler dapat dilihat pada gambar 2.11. Universitas Sumatera Utara 13 Gambar 2.11 Dust Collector Sumber : Muin Syamsir A, 1988.

2.5. PEMELIHARAAN MAINTENANCE

Dokumen yang terkait

Pengembangan Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure And Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Pabrik Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri

11 150 124

Perancangan Preventive Maintenance dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan Mengaplikasikan Grey FMEA pada PT. Kharisma Abadi Sejati

26 189 143

Perencanaan Perawatan Mesin-Mesin Produksi Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) DI PT Tjita Rimba Djaja

55 194 281

Perancangan Preventive Maintenance Berdasarkan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sinar Sosro

47 151 150

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 20

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 2

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 4

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 1 27

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 3

Studi Pemeliharaan Ketel Uap dengan Metode Reability Centered Maintenance (RCM) Menggunakan Pendekatan Failure Modes And Effects Analysis Fmea pada PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam

0 0 4