29 distribusi Weibull adalah dengan menggunakan metode Maksimum Likelihood
Estimation MLE Lukodono, 2013.
Pendekatan distribusi yang digunakan adalah distribusi weibull. Uji kecocokan distribusi dilakukan untuk menentukan apakah sebaran data yang
diamati telah sesuai dengan distribusi yang diharapkan. Pada penelitian ini uji distribusi yang digunakan adalah uji Mann. Uji Mann berfungsi untuk menguji
distribusi weibull. Dasar dari test adalah distribusi kumulatif dari contoh hasil pengamatan, diharapkan dapat mendekati distribusi yang sebenarnya. Pada
penelitian ini dilakukan pengujian distribusi weibull dua parameter. a.
Pengujian Distribusi Weibull Komponen Bearing pada Induced Draft Fan. Pengujian kecocokan distribusi data pada tabel 4.5 untuk bearing pada
induced draft fan dapat dilakukan dengan cara:
1. Tentukan hipotesis awal dan alternatif
Ho: Data berdistribusi weibull dua parameter Hi: Data tidak berdistribusi weibull dua parameter
2. Melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai S
tes
Palit, 2012
2.11.1. Penentuan Parameter Distribusi Weibull
Dalam distribusi weibull dua parameter terdapat parameter skala α dan β,
untuk menaksir nilai parameter α dan β dilakukan perhitungan dengan cara regresi
linier Y = a + bt. Fungsi ini diperoleh dari pendekatan dengan menggunakan metode harga tengah atau median 50 Palit, 2012.
Ft =
Rt = 1
– Ft Dimana:
Rt = nilai keandalan pada waktu t,
Ft = fungsi ketidakandalan pada waktu ke t,
n = banyaknya terjadinya kerusakan
Universitas Sumatera Utara
30 i
= nomor event ke i, i = 1,2,3... t
= waktu mulai dari awal sampai terjadinya kerusakan pertama kali TTF. Metode ini digunakan untuk menaksir keandalan yang berdistribusi
weibull. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk penelitian yang memiliki salah satu karakteristik sebagai berikut:
a. Ukuran sampel penelitian yang kecil
b. Data mengenai populasi penelitian yang kurang lengkap
c. Distribusi waktu antar kerusakan sampel penelitian tidak simetris
Ft =
Nilai konstanta Ƚ dan Ⱦ dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
Palit, 2012 Berdasarkan hasil uji distribusi pola data waktu antar kerusakan setiap
komponen distribusi weibull dua parameter, maka dapat dihitung nilai total minimum downtime
Dtp sebagai berikut : Dtp =
Palit, 2012 Sehingga :
Dtp = Palit, 2012
Adapun perbedaaan metode distribusi Weibull dengan metode distribusi lain seperti metode distribusi poisson adalah sebagai berikut:
A. Metode Distribusi Weibull
1. Metode ini sering dipakai sebagai pendekatan untuk mengetahui
karakteristik fungsi kerusakan karena perubahan nilai. 2.
Digunakan untuk memperkirakan probabilitas mesin peralatan berdasarkan data yang ada.
3. Dapat digunakan untuk menghitung keandalan mesin atau
peralatan.
Universitas Sumatera Utara
31 4.
Dapat memprediksikan kerusakan yang akan terjadi walaupun belum terjadi kerusakan sebelumnya.
5. Dapat menggambarkan keadaan optimal dari suatu mesin atau
peralatan baik setiap bagian maupun komponen-komponennya.
B. Distribusi Poisson
1. Hanya digunakan pada data yang sudah diketahui selang atau
batasan pada daerah tertentu, tidak mencakup keseluruhan data. 2.
Merupakan distribusi peluang acak yang menyatakan banyaknya data yang optimal pada suatu selang waktu atau daerah tertentu.
3. Hanya digunakan untuk nilai yang menyatakan peluang yang sudah
diketahui variabel, parameter dan daerahnya. 4.
Digunakan untuk mengukur probabilitas dari variabel acak yang mencakup rentang yang cukup panjang.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan kebutuhan akan kemajuan teknologi yang semakin mutakhir khususnya dibidang mesin-mesin perindustrian, sehingga secara mutlak menuntut
adanya suatu sistem pemeliharaan maintenance yang dapat mengurangi tingkat kerusakan dan memperpanjang umur suatu mesin. Sehingga diharapkan sistem
pemeliharaan maintenance tersebut akan dapat memberikan keuntungan- keuntungan yang signifikan bagi perusahaan, baik ditinjau dari proses produksi
yang lebih optimal maupun dari segi biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan ataupun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan.
PTPN V Unit PKS Kebun Lubuk Dalam merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi minyak kelapa sawit Crude Palm Oil menggunakan
sistem pembangkit tenaga uap untuk pengoperasian pabrik tersebut. Ketel uap merupakan salah satu komponen yang terpenting demi
berlangsungnya kegiatan produksi minyak kelapa sawit tersebut, dimana ketel uap sebagaimana kita ketahui fungsinya adalah untuk menghasilkan uap agar
didistribusikan pada stasiun-stasiun di pabrik tersebut. Diantaranya adalah ke turbin uap untuk menghasilkan arus listrik, stasiun klarifikasi untuk perebusan
buah kelapa sawit, stasiun pengepresan untuk mengoptimalkan ektstrak minyak kelapa sawit, dll.
Kegiatan perawatan yang dilakukan pada ketel uap di pabrik tersebut selama ini hanya dilakukan pada saat mengalami kerusakan saja. Hal ini
menunjukkan bahwa perencanaan perawatan mesin pada perusahaan kurang baik. Perencanaan perawatan yang tidak baik menyebabkan terganggunya proses
produksi secara keseluruhan. Atas dasar inilah penulis ingin menganalisa tentang perawatan yang dilakukan pada ketel uap dengan menggunakan sistem Reliability
Centered Maintenance RCM .
Kegagalan operasi sebuah sistem ataupun komponen tidak hanya berpengaruh terhadap komponensistem tersebut serta keberlangsungan dari
proses produksi dimana sistemkomponen tersebut dioperasikan. Lebih jauh lagi,
Universitas Sumatera Utara