Kebijaksanaan Perkreditan Upaya Bank Dalam Penyelesaian Kredit Macet dengan Jaminan Hak Tanggungan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan

5 Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional. Bila pendapatan dari perusahaan meningkat maka mempengaruhi pajak yang akan diberikan kepada negara. Dengan pajak yang semakin meningkat maka pendapatan nasional akan meningkat.

2.1.3.2 Tujuan Kredit

Sedangkan tujuan kredit adalah sebagai berikut ; 1 Bagi bank atau kreditor adalah untuk mendapatkan keuntungan pemberian kredit berupa bunga kredit. 2 Bagi kepentingan umum dan masyarakat adalah agar dapat dicapai peningkatan produktivitas dan daya guna suatu barangmodal untuk memenuhi kebutuhan manusia yang disertai kelancaran peredaran sosial ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat. 3 Bagi nasabah atau debitor adalah profitability dan responsibility, yaitu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya atas usaha yang dibiayai dengan fasilitas kredit bank dan untuk dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian.

2.1.4. Kebijaksanaan Perkreditan

Menurut Teguh Pudjo Muljono, dalam menetapkan kebijaksanaan perkreditan tersebut harus diperhatikan 3 tiga asas pokok, yaitu Universitas Sumatera Utara 1 Asas Likuiditas Suatu asas yang mengharuskan bank untuk tetap menjaga tingkat likuiditasnya, karena suatu bank yang tidak likuid akibatnya, akan sangat parah yaitu hilangnya kepercayaan dari para nasabah atau dari masyarakat luas. Suatu bank yang dapat dinyatakan sebagai likuid apabila mempunyai ; • Bank mempunyai cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya. • Bank tersebut memiliki assets lainnya yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya. • Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk utang. 2 Asas Solvabilitas Usaha pokok perbankan yaitu menerima simpanan dana dari masyarakat dan disalurkan dalam bentuk kredit 3 Asas Rentabilitas Sebagaimana halnya pada setiap kegiatan usaha akan selalu mengharapkan untuk memperoleh laba, baik untuk mempertahankan eksistensinya maupun untuk keperluan mengembangkan dirinya. 19 19 Teguh Pudjo Muljono, Management Perkreditan Bagi Bank Komersil, 2007, hal 57 Universitas Sumatera Utara 2.1.5.Jenis – Jenis Kredit Jenis – jenis kredit ataupun macam – macam kredit sebenarnya sering dijumpai dalam keseharian, kredit sendiri dapat digolongkan menurut tujuan penggunaanya, dari cara penguangannya, berdasarkan jangka waktunya, cara penarikan dan pembayaran kembali kredit itu sendiri, menurut sektor ekonominya, dari segi jaminan atau anggunannya, dari segi alat buktinya, menurut sumber dananya, menurut negara pemberinya, menurut status hukum subjek debiturnya, kredit yang pemberinya melebihi satu bank kredit sindikasi dan menurut unsur besar kecilnya debitur. Jenis – jenis kredit tersebut diatas, diuraikan sebagai berikut ; 20 1 Kredit menurut tujuan penggunaanya. • Kredit Komsumtif, kredit yang digunakan untuk membiayai pembelian barang atau jasa yang memberikan kepuasan langsung. • Kredit Produktif, kredit yang digunakan untuk tujuan produktif dalam artian meningkatkan atau menimbulkan kegunaan, baik itu karena bentuk, atau tempat, waktu maupun karena kepemilikan. 2 Kredit ditinjau dari segi materi. • Kredit dalam bentuk uang, pada umumnya diberikan dalam bentuk uang dan pengembaliannya dalam bentuk uang. • Kredit dalam bentuk bukan uang, kredit berupa jasa atau bedan yang biasanya dibeikan oleh perusahaan dagang atau sebagainya. 20 H.Rachmat Firdaus dan Maya Arianti, Manajemen Perkreditan Bank Umum, Bandung: Alfabeta, 2003, hal 10-28 Universitas Sumatera Utara 3 Kredit menurut cara penarikan dan pembayaran kembali. • Kredit sekaligus, kredit yang cara penarikan atau penyediaan dananya dilakukan sekaligus, baik secara tunai maupun secara pemindah – bukuan ke dalam rekening debitur. • Kredit rekening koran, kredit yang penyediaan dananya dilakukan dengan jalan pemindah – bukuan, kedalam rekening korangiro atas nama debitur, sedangkan penarikannya dilakukan dengan cara cek, bilyet giro atau surat pemidah bukuan. • Kredit bertahap, yang cara penarikan atau penyediaanya dilaksanakan dengan bertahap, misalnya 2 dua, 3 tiga, 4 empat kali tahap. • Kredit berulang, kredit yang setelah satu transaksi selesai dapat digunakan untuk transaksi berikutnya. • Kredit per-transaksi, kredit yang digunakan untuk membiayai suatu transaksi tersebut merupakan sumber pelunasan kredit. 4 Kredit menurut jangka waktu. • Kredit jangka pendek, yang maksimal 1 satu tahun. • Kredit jangka menengah, yang berjangka antara 1 satu tahun hingga 3 tiga tahun. • Kredit jangka panjang, yang berjangka lebih dari 3 tiga tahun. 5 Kredit menurut sektor ekonominya, • Kredit untuk sektor pertanian. • Kredit untuk pertambangan. • Kredit untuk sektor perindustrian. • Kredit untuk sektor listrik, gas dan air. • Kredit untuk sektor konstruksi. • Kredit untuk sektor perdagangan, restoran dan hotel. • Kredit untuk sektor pengangkutan. • Kredit untuk sektor jasa dunia usaha. Universitas Sumatera Utara • Kredit jasa sosial masyarakat. • Kredit untuk sektor – sektor lain, kredit yang diberikan untuk membiayai sektor yang tidak termasuk dalam butir – butir diatas. 6 Kredit dilihat dari segi jaminanagunanya ; • Kredit yang tidak memakai jaminan, kredit yang diberikan benar – benar atas dasar kepercayaan saja, sehingga tidak ada jaminan sama sekali. o Kredit dengan ada jaminanagunan ; 1.Jaminan perorangan, kredit yang jaminannya berupa seseorang atau badan sebagai pihak ke-3 tiga yang bertindak sebagai penanggung jawab. 2.Jaminan kebendaan bersifat berwujud, kredit yang jaminan nya terdiri dari barang – barang bergera dan barang – barang tidak bergerak. 3.Jaminan kebendaan yang bersifat tidak berwujud, kredit yang jaminannya biasanya seperti obligasi, saham dan surat – surat berharga lainnya 7 Kredit menurut cara penguangannya ; • Kredit tunai, kredit yang pengguangannya dilakukan secara tunai atau tidak tunai atau dengan cara pemindah – bukuan kedalam rekening debitur atau ditunjuk olehnya pada saat perjanjian ditanda tangani. • Kredit bukan tunai, kredit tidak dibayarkan langsung pada perjanjian ditanda tangani, melainkan diperlukan adanya tenggang waktu tertentu sesuai yang dipersyarat - syaratkan. 8 Kredit dari segi alat pembuktiannya ; • Kredit secara lisan, kredit yang perjanjiannya dilakukan secara lisan semata – mata. Universitas Sumatera Utara • Kredit secara pencatatan, yaitu transaksi kredit dicatat dalam pembukuanadminstrasi masing – masing pihak baik oleh kreditur maupun oleh debitur. • Kredit dengan perjanjian tertulis, kredit yang dinyatakan dalam suatu perjanjian tertulis antara pihak kreditur dengan pihak debitur. 9 Kredit menurut sumber dananya ; • Kredit yang dananya berasal dari tabungan masyarakat, pemberian kredit ada karena kelebihan pendapatan dari segolongan anggota masyarakat yang dikumpulkan dalam bentuk simpanan, baik, berupa tabungan, deposito maupun sertifikat deposito. • Kredit yang dananya berasal dari penciptaan yang baru, pemberian kredit yang dananya dibiayai oleh penambahan uang terhadap uang yang beredar yang telah ada, sehingga terdapat penambahan daya beli baru. 10 Kredit menurut negara pemberinya ; • Kredit dalam negeri, kredit yang diberikan oleh kreditur di dalam negeri yang sama dengan si calon debitur. • Kredit luar negeri, kredit yang diberikan oleh pihak asing baik pemerintah maupun swasta lainnya. 11 Kredit menurut status hukum subjek debiturnya ; • Kredit untuk golongan penduduk, kredit yang diberikan kepada penduduk Indonesia, baik kepada perorangan, badan – badan, lembaga – lembaga, maupun perusahaan – perusahaan yang berdomisili di Indonesia. • Kredit untuk golongan bukan penduduka, kredit yang diberikan kepada bukan penduduk Indonesia, baik kepada perorangan maupun badan, lembaga serta perusahaan yang tidak berdomisili di Indonesia maupun perwakilan negara asing yang ada di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 12 Kredit yang pemberinya melebihi satu bank; • Kredit sindikasi adalah kredit yang diberikan secara bersama – sama oleh dua bank atau lebih dengan pembagian risiko dan pendapatan bunga dan komisi sesuai porsi kepesertaan masing – masing anggota sindikasi. 13 Kredit menurut unsur besar kecilnya debitur ; • Kredit usaha kecil dan menengah, kredit ini kredit untuk kopersi sehingga sering disebut kredit usaha kecil koperasi dan menegah UKM • Kredit koperasi, kredit dengan jumlah yang besar dan diperuntukkan bagi debitur – debitur koperasi perusahaan besar.

2.2. Kredit Macet

2.2.1. Pengertian Kredit Macet