51
Mencari teori dari beberapa sumber terpercaya tentang fakta yang
terkait dengan hotel khususnya hotel transit yang akan diterapkan dalam proses perencanaan dan perancangan Hotel transit kualanamu.
Mencari data dengan studi literatur tentang bangunan hotel sejenis
yaitu hotel transit dan bangunan dengan tema sejenis yaitu Arsitektur Hijau.
Mencari informasi mengenai lokasi site perancangan yaitu berupa
peraturan Rencana Detail Tata Ruang kawasan RDTRK lokasi site yaitu Kecamatan Beringin, Kualanamu dan peraturan tentang
Kawasan Keselamatan
Operasional Penerbangan
KKOP Kualanamu karena lokasi site yang berada dekat dengan bandara
kualanamu.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data yang dilakukan adalah: a.
Mulai dari survey untuk medapatkan foto, keadaan dan kondisi eksisting site perancangan, serta data lain yang dianggap perlu untuk
mempermudah analisa yang akan dilakukan. Dengan melakukan survey lapangan didapat potensi dan masalah yang ada pada site perancangan.
b. Data yang diperoleh dari studi literatur dan studi pustaka dihubungkan
dengan hasil pengamatan dari survey lapangan, sehingga muncul masalah dan potensi yang bisa dikembangkan untuk perancangan
bangunan terhadap kondisi eksisting tapak c.
Dengan rangkaian analisis diatas, didapat solusi untuk masalah perancangan yang ada pada tapak dan banguan.
3.4 Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data primer dimulai dengan melakukan survey ke lokasi site perancangan untuk menggali informasi tentang kondisi site yang akan
dirancang. Survey yang sudah dilakukan sebanyak 2 kali, yakni:
a. Hari
: Kamis, 25 Februari 2016 Waktu
: 11.00 WIB – selesai
Lokasi : Kecamatan Batang kuis, Kabupaten Deli Serdang
b. Hari
: Selasa, 15 Maret 2016
Universitas Sumatera Utara
52
Waktu : 10.30
– selesai Lokasi
: Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang c.
Hari : Kamis, 21 April 2016
Waktu : 10.00
– selesai Lokasi
: Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang
Universitas Sumatera Utara
53
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
4.1 ANALISA KONDISI TAPAK DAN LINGKUNGAN
4.1.1 Lokasi
Gambar 4.1 Lokasi Site Perancangan Sumber.Pengolahan data primer
Universitas Sumatera Utara
54
Kecamatan Batang Kuis berada di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan ini terletak di 3
35 - 3 41 LU dan 41
- 46 BT
dengan ketinggian 4-30 meter diatas permukaan laut, memiliki topografi yang relatif datar. Kecamatan ini memiliki iklim tropis dengan suhu minimum 22,4
C dan suhu maksimum 32
C dengan tingkat penguapan 4,08 mmtahun.Curah hujan di kecamatan Batang Kuis sebesar 1.821mmtahun dan kecepatan angin sebesar
1,33 mmtahun. a.
Kondisi lahan
Judul proyek : Hotel Transit Kualanamu
Status proyek
: Fiktif
Lokasi Tapak : Jalan Pringgan, Desa Tumpatan Nibung,
Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten
Deli Serdang.
Batas – batas Site
Utara : perkebunan
Selatan : Jalan Pringgan
Timur : rumah penduduk
Barat : rumah penduduk
Luas Lahan
: ± 9000 m
2
Kontur
: relative datar
KLB : 9
KDB
: 70 RDTR kawasan disekitar Kualanamu
Luas Bangunan
: ± 9000 m
2
Ketinggian Bangunan
: ± 46 meter
Bangunan Existing : Tidak ada
b. Potensi lokasi
Berada dikawasan Bandara Kuala Namu
Akses yang mudah dicapai baik dari bandara Kualanamu, Tol
Balmehra, maupun Jalan Tol Medan, Tebing Tinggi, Kualanamu
Universitas Sumatera Utara
55
Tingkat kemacetan rendah
Jauh dari kebisingan kota
4.1.2 Tata Guna Lahan
a. Tata guna lahan radius 0,8 km
: Site : Rumah penduduk
: Instansi pemerintah : Komersial
: Lahan kosong dan kebun Gambar 4.2 Tata guna lahan radius 0,8 km
Sumber.Pengolahan data primer Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa dalam radius 0,8 km meter
belum tersedianya fasilitas hotel transit, hanya ada penginapan seperti rumah kos dan dalam radius itu didominasi oleh rumah penduduk satu
lantai, sehingga sangat berpotensi untuk di bangun sebuah hotel transit yang juga dekat dengan bandara.
Universitas Sumatera Utara
56
b. Kondisi sekitar site
: Site : Rumah penduduk
: Instansi pemerintah : Komersial
Gambar 4.3 Bangunan sekitar site Sumber.Pengolahan data primer
1. Rumah tak berpenghuni 2. Bagian depan lokasi site
di samping kanan site
3.
Rumah tak berpenghuni 4. Kantor desa Tumpatan Nibung
di samping kiri site
Universitas Sumatera Utara
57 5.
Rumah warga di depan site
6.
Penginapan dan kosan di depan site
7. perumahan warga depan site Sekitar lokasi site didominasi oleh rumah warga dan lahan-lahan
perkebunan, hanya sedikit bangunan dengan fungsi komersial di sekitar site.
4.1.3 Sirkulasi
a. Lalu lintas
Universitas Sumatera Utara
58 Gambar 4.4 Kondisi lalu lintas Jl. Pringgan
Sumber. Pengolahan data primer
Lokasi proyek Hotel Transit Kualanamu hanya dilewati oleh 1 jalan yaitu jalan Desa Tumpatan Nibung, jalan ini merupakan jalan lokal
dengan lebar jalan 5 meter. Jalan yang ada didepan site ini tidak pernah mengalami kemacetan dan kondisinya sepi.
b. Pejalan kaki
Universitas Sumatera Utara
59 Gambar 4.5 Kondisi badan jalan untuk pedestrian dijalan Pringgan
Sumber: Pengolahan data primer
Eksisting: Kondisi jalur pedestrian di depan site yang tidak
tertata sampah berserakan, dan ditumbuhi rumput- rumput liar.
Tanggapan: Belum memadai fasilitas pedestrian pada jalan
Batang Kuis-Kualanamu sehingga perlu disediakan agar pejalan kaki dapat mengakses
lokasi Hotel Transit Kualanamu dengan mudah.
4.1.4 Pencapaian
Gambar 4.6 Pencapaian ke lokasi site Sumber: Pengolahan data primer
Universitas Sumatera Utara
60
Pencapaian menuju lokasi proyek Hotel Transit Kualanamu dapat dicapai dengan beberapa moda transportasi yang ada di kota Medan baik melalui
angkutan pribadi maupun angkutan umum. Berikut ini adalah jalan yang bisa ditempuh ke lokasi proyek Hotel transit Kualanamu besarta jenis kendaraannya.
Jl. tol Balmehra Medan-Belawan--Jl. tol Balmehra Medan-Tj. Morawa--Simpang Kayu Besar--Jl. Batang Kuis.
Kendaraan: mobil, angkutan umum. Jl. tol Balmehra Medan-Tj. Morawa-- Simpang Kayu Besar-- Jl.
Batang Kuis. Kendaraan: mobil, angkutan umum.
Akses jalan non tol Medan-Tj.Morawa-- Simpang Kayu Besar-- Jl. Batang Kuis
Kendaraan : mobil, sepeda motor, angkutan umum, becak. Lubuk pakam--Tanjung Morawa--Simpang Kayu Besar-- Jalan
Batang Kuis--Jl. Batang Kuis Kualanamu. Kendaraan: mobil, sepeda motor, angkutan umum, becak.
Jl. Batang Kuis-Kualanamu dari bandara Kualanamu Kendaraan: mobil, sepeda motor, angkutan umum.
Jl. Batang Kuis-Kualanamu dari bandara Kualanamu Kendaraan: mobil, sepeda motor, angkutan umum.
Jl. Letda Sujono--Jl. Raya Tembung-- Jl. Batang Kuis-Kualanamu Kendaraan: mobil, angkutan umum.
Jl. Bakaran Batu,Lubuk Pakam--Jl. Batang Kuis-Lubuk Pakam--Jl. Batang Kuis--Kualanamu
Kendaraan: mobil, sepeda motor, angkutan umum, becak. Lubuk Pakam--Jl. Pantai Labu--Jl. Pantai Labu-Batang Kuis--Jl.
Batang Kuis-Kualanamu. Kendaraan: mobil, sepeda motor, angkutan umum, becak.
Universitas Sumatera Utara
61
4.1.5 Kebisingan
Gambar 4.7 kebisingan disekitar site Sumber: Pengolahan data primer
Jalan di depan site yang memiliki tingkat kebisingan yang rendah karena hanya di lalui arus kendaraan warga sekitar dan pesawat yang melintasi
daerah tersebut. Tanggapan: Menambahkan buffer berupa pepohonan didepan site untuk
megurangi intensitas kebisingan dari jalan Desa Tumpatan Nibung dan dari pesawat udara.
Universitas Sumatera Utara
62
4.1.6 Vegetasi
Tanggapan: Pada area dalam site terdapat tanaman jagung dan tanaman-tanaman liar sehingga permukaan tanah tidak
terlihat, untuk itu perlu pembersihan site untuk membersihkan tanaman liat dan tanaman jagung.
Gambar 4.8 vegetasi didalam dan luar site Sumber: Pengolahan data primer
Tanggapan: Pada area depan site terdapat beberapa pohon yang tidak tertata rapi sehingga perlu penataan kembali, pohon
bagian site bisa sebagai penyaring debu dan kebisingan dari depan jalan Desa Tumpatan Nibung.
Universitas Sumatera Utara
63
4.1.7 Matahari
Jam 06.00 WIB Jam 09.00 WIB
Jam 10.00 WIB Jam 12.00 WIB
Jam 15.00 WIB Jam 18.00 WIB
Gambar 4.9 Pembayangan pada site Sumber: Pengolahan data primer
Tanggapan: Lokasi site perancangan menghadap jalan Batang Kuis Kualanamu dan berorientasi pada arah utara,
sehingga bagian depan site tidak terkena terik panas matahari, dan pada sisi samping bangunan yang terkena
Universitas Sumatera Utara
64
terik panas matahari akan diberi bufferuntuk mengurangi panas yang masuk.
4.1.8 View
a. View ke dalam site
Gambar 4.10 View ke dalam site yang merupakan kebun jagung Sumber: Pengolahan data primer
A B
C D
Universitas Sumatera Utara
65
b. View keluar site
Gambar 4.11 View ke luar site Sumber: Pengolahan data primer
A B
C
D E
F G
Universitas Sumatera Utara
66
4.2 ANALISA FUNGSIONAL
4.2.1 Analisa Kebutuhan Kamar
Wisatawan mancanegara yang datang ke ke Sumatera Utara melalui bandara Kualanamu berdasarkan Sumatera Utara Dalam Angka 2015 adalah:
Tabel 4.1 Wisman yang datang ke Sumatera Utara melalui bandara Kualanamu Sumber: Sumatera Utara dalam angka 2015
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
Wiasatawan orang
162.410 192.650
205.845 225.550
234.724
Tabel 4.2 Pertumbuhan Wisatawan Mancanegara Di Sumatera Utara Sumber: Pengolahan Data Primer
Tahun Jumlah wisman
Pertumbuhan wisman jiwa
Persen 2010
162.410 -
- 2011
192.650 30.240
15,69 2012
205.845 13.198
6,41 2013
225.550 19.705
8,73 2014
234.724 9174
3,9 Jumlah
72.317 34,73
Jadi, angka pertumbuhan wisatawan mancanegara di sumatera utara adalah 34,73 dalam 5 tahun dan untuk per tahun adalah 6,95.
Dengan menerapkan
metoda geometrik
untuk mengetahui
jumlah wisatawan mancanegara di Sumatera Utara dengan proyeksi 10 tahun kedepan,
maka pada tahun 2025 dapat dihitung pertumbuhannya, adapun cara menghitungnya sebagai berikut:
Pn = Po 1+r
n
Dimana: Pn = jumlah wisatawan mancanegara pada tahun ke-n Po = jumlah wisatawan mancanegara pada tahun awal
1 = angka konstan
Universitas Sumatera Utara
67
r = angka pertumbuhan n = Jumlah rentang dari tahun awal ke tahun-n
Sehingga untuk tahun 2025 adalah: P
25=
P
14
1+r
2025-2014
P
25=
234.724 1+0,0695
11
P
25=
234.724 1,0695
11
P
25=
491.525,63≈491.526 Jadi, proyeksi jumlah wisatawan mancanegara di Sumatera utara tahun
2025 adalah 491.526 orang.
Gambar 4.12 Jumlah Hotel dan Akomodasi menurut kelas dan KabupatenKota 2014
Sumber: Pengolahan data primer Berdasarkan data Sumatera Dalam Angka 2015 jumlah hotel bintang 3
yang ada di kabupaten Deli Serdang hanya ada 1 hotel, kurang untuk perkembangan
pembangunan yang
ada di
deli serdang
dimana akan
dikembangkannya bandara Kualanamu menjadi aerotropolis, dengan justifikasi itu penulis merancang hotel bintang 3 didaerah kawasan Kualanamu.
Rata-rata persentasi wisatawan mancanegara Sumatera Utara yang menginap di hotel bintang 3 pada tahun 2014 adalah sebesar 5,68, maka
jumlah wisatawwan yang di proyeksikan : 491.526 x 8,56= 42.074,59 orang
Universitas Sumatera Utara
68
Jumlah kebutuhan kamar hotel bintang 3 tahun 2025 dapat ditentukan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Lama menginap tamu pada hotel bintang 3 Sumber: Sumatera Utara dalam angka 2015
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
Rata-rata Lama
menginap 2,15
2,76 2,63
2,25 2,1
2,37
untuk menghitung kebutuhan tempat tidur berdasarkan periode kunjungan pertahun, rumus yangdigunakan sebagai berikut Lawson Boud-Bovy,
1998:194. Bf = Ty x Sn
365Of Dimana:
Bf: Jumlah tempat tidur yang dibutuhkan N: Jumlah wisatawan per periode waktu yang menginap
pada hotel bintang Sn: Rata-rata lama menginap
Of : Faktor peluang menginap
Nilai 365 adalah jumlah hari dalam periode waktu yang digunakan. Faktor peluang menginap adalah adalah nilai kemungkinan menginap menggunakan
fasilitas akomodasi. Asumsi mengenai faktor peluang ini dapat bervariasi, tetapi untul kebutuhan tempat tidur pertahun digunakan faktor 60. Diasumsikan bahwa
tidak 100 wisatwan menginap di hotel bintang 3, kemungkinan ada yang menginap di hotel berbintang lainnya atau hotel melati.
Dengan demikian jumlah tempat tidur yang dibutuhkan untuk hotel bintang 3 pada tahun 2025 di kabupaten deli serdang adalah:
Bf = .
, x , �
Bf = ,
Universitas Sumatera Utara
69
Berdasarkan kondisi yang ada di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2014, jumlah tempat tidur hotel yang tersedia adalah 136 tempat tidur.
Untuk menghitung kebutuhan jumlah kamar adalah: Rf = Bf
Pr Dimana: Rf: Total jumlah kamar yang diperlukan
Bf : Total jumlah tempat tidur yang diperlukan Pr : Jumlah rata-rata nilai hunian kamar jumlah orang
perkamar Nilai rata
– rata hunian kamar yang biasa digunakan adalah 1,7 dengan asumsi bahwa setiap kamar biasanya lebih banyak ditempati oleh 2 orang.
Sedangkan untuk orientasi bisnis, nilai yang digunakan lebih rendah yaitu 1,2 dengan
asumsi bahwa
satu kamar
biasanya ditempati
oleh 1 orang
Inskeep,1991:136. hotel ini berorientasi bukan pada bisinis jadi nilai rata-rata hunian kamar yang digunakan adalah 1,7.
Rf = ,
, Rf =
, ≈ 268 kamar Untuk
perancangan hotel
transit kualanamu
diasumsikan dapat
menampung 38 dari kapasitas yang dibutuhkan yaitu: 38 x 268 kamar=101.8
≈102 kamar Dalam buku Sistem Bangunan Lanjut luas lantai bruto hotel bintang 3
adalah 100 m
2
per kamar , jadi untuk Hotel Transit Kualanamu yang memiliki kamar sebanyak 102 kamar memiliki luas bruto keseluruhan sebesar 10.200 m
2
. 4.2.2
Analisa Kegiatan
Deskripsi kegiatan pengguna hotel akan dijabarkan sebagai berikut : a.
Kegiatan Utama Kegiatan utama adalah kegiatan yang berhubungan tamu hotel yang
menginap di hotel.
Universitas Sumatera Utara
70 Gambar 4.13 Alur Kegiatan Tamu Hotel
Sumber: Pengolahan data primer
b. Kegiatan Pelayanan
Kegiatan pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengelola hotel untuk melayani tamu. Kegiatan pelayanan dikelompokan menjadi
tiga yaitu: pengelolaan, penerimaan dan servis
Gambar 4.14 Alur Kegiatan Pelayanan Hotel Sumber: Pengolahan data primer
Datang
Parkir
Reseptionist, Check In
Kamar
Menikmati Fasilitas
Check Out Pergi
Datang
Parkir Ganti Pakaian
Bekerja
Pengelolaan
Menerima Tamu
Melayani Tamu Istirahat
Bekerja Pulang
Universitas Sumatera Utara
71
4.2.3 Diagram Organisasi Ruang
Gambar 4.15 Diagram Organisasi Ruang Sumber: Pengolahan data prime
Universitas Sumatera Utara
72
4.2.4 Zoning
Gambar 4.16 Zoning
Sumber: Pengolahan data primer
Keterangan: : Zona Publik
: Zona Servis : Zona privat
4.2.5 Progam Ruang
Standar, kapasitas, jumlah, luas ruang pada desain akan dijabarkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
73 Tabel 4.4 Program ruang front of the house
Sumber: Pengolahan data primer
Front of the house Fasilitas
kegiatan Kebutuhan
ruang Standar
Jumlah unit
Kapasitas Luas
pada desain
sumber
Guest room
Standart room
24m
2
unit 54
2 1296m
2
MHPD Suite Room
48 m
2
unit 48
4 2302m
2
NAD Total 3600 m
2
Sirkulasi 30 1080 m
2
Total luas keseluruhan 4680 m
2
Lobby Lobby hall
1,0 m
2
unit 1
102 unit 102 m
2
AH Lounge
seating area 1,4 m
2
seat 1
110 seat 154 m
2
m
2
MHPD Bellman
station 1
6 orang 4 m
2
Analisa Car call
1 3 orang
4m
2
Analisa Security dan
cctv 2
3 orang 20 m
2
Analisa Registration
0,3 m
2
kamar 1
102 kamar
30,6 m
2
NAD Telephone
operator 0,4
m
2
kamar 1
102kamar 40,8 m
2
NAD Mail
message 0,3 m
2
kamar 1
102kamar 30,6 m
2
NAD Toilet
1.02m² orang
2 16 orang
16,32 m
2
NAD elevator
0.36m² orang
4 16orang
23,04 m
2
SBT
Universitas Sumatera Utara
74
Emergency stair
1 2 unit
40 m
2
Analisa Total 465,36m
2
Sirkulasi 30 139,6 m
2
Total luas keseluruhan 604,96 m
2
Fitness and gym,
sauna Ruang
fitness 5m²orang
1 45 orang
200 m² NAD
Ruang sauna
1 20 orang
96 m² NAD
Mushalla Mushalla
1,25orang berdiri
30 orang 36m²
Analisa Tempat
wudhu 2
10 orang 20 m²
Analisa Total 352 m²
Sirkulasi 30 105,6 m² Total luas keseluruhan 457,6 m²
Retail rented
space Travel agent
0.8m² kamar
2 102
kamar 163 m
2
AH Money
changer 0.8m²
kamar 2
102 kamar
163 m
2
AH ATM
1 5 unit
10 m² Analisa
Drug store 79,65m²
unit 1
1 unit 79,65
m² AH
Klinik 1
5 orang 36 m
2
Analisa Mini market
50 orang 90 m
2
Analisa Toko
souvenir 0.8m²
kamar 3
102 kamar
224,8 m
2
AH
Universitas Sumatera Utara
75
Total 766,45 m² Sirkulasi 30 229,935 m²
Total luas keseluruhan 996,38 m²
Food and
beverage restaurant
seat area 2 m
2
seat 1
80 seat 160 m
2
MHPD restaurant kitchen
Cooking area 1,4m²
jumlah orang yang dilayani
1 80 orang
112 m
2
MHPD
Gudang peralatan dan
perlengkapan 0,4 m
2
kamar 1
102 kamar
40,8 m
2
MHPD
Room service
0,2 3m² jumlah orang
yang dilayani 1
80 orang 18,4 m
2
NAD
Ruang saji 0,2 3m²
jumlah orang yang dilayani
1 80 orang
18,4 m
2
NAD
Ruang saji coffee shop
0,3m² jumlah orang
yang dilayani
1 80 orang
24 m
2
NAD
Diswahing area
1 1unit
20 m² Analisa
Gudang kering
0,4 m
2
kamar 1
102 kamar
40,8m
2
MHPD Gudang
dingin 0,4 m
2
kamar 1
102 kamar
40,8 m
2
MHPD
Universitas Sumatera Utara
76
restoran khusus
2 m²orang 1
50 orang 100 m
2
NAD Coffee shop
Dapur 0,6 m²
jumlah orang yang
dilayani 1
60 orang 36 m
2
MHPD
Ruang makan
2.25x1.8 m²4 orang
1 60 orang
60,75 m
2
NAD
Toilet 1.02m²
orang 2
8 8,16 m² NAD
Kasir 1
5 9 m²
Analisa Total 689,06m
2
Sirkulasi 30 206,71 m
2
Total luas keseluruhan 895,77 m
2
Tabel 4.5 Program Ruang Back Of The House Sumber: Pengolahan Data Primer
Back of the house Fasilitas
kegiatan Kebutuhan
ruang Standar
Jumlah unit
Kapasi tas
Luas pada
desain sumber
Administr ation area
General manager
18,5 m
2
unit 1
1 unit 18,5 m
2
MHPD Assistant
general manager
9,5 m
2
unit 1
1 unit 9,5 m
2
MHPD
Secretaries 9,5 m
2
unit 1
1unit 9,5 m
2
MHPD
Front Front office 11,5 m
2
unit 1
1unit 11,5 m
2
MHPD
Universitas Sumatera Utara
77
office manager
front office staff
1 1unit
40 m
2
Analisa
HRD Ruang
manager HRD
11,5 m
2
unit 1
1unit 11,5 m
2
MHPD
Ruang training
1 1unit
40 m
2
Analisa
Sales and marketing
Ruang manager
marketing 11,5 m
2
unit 1
1unit 11,5 m
2
MHPD
Ruang staff 1
1unit 40 m
2
Analisa
Financial Ruang
manager 11,5 m
2
unit 1
1unit 11,5 m
2
MHPD Ruang staff
1 1unit
40 m
2
Analisa
Food and bavarage
Ruang manager
11,5 m
2
unit 1
1unit 11,5 m
2
MHPD Ruang staff
1 1unit
40 m
2
Analisa
Engineer manager
Ruang manager
11,5 m
2
unit 1
1unit 11,5 m
2
MHPD Ruang staff
1 1unit
40 m
2
Analisa
Security departeme
nt Ruang
chief and staff
11,5 m
2
unit 1
1unit 11,5 m
2
MHPD
Universitas Sumatera Utara
78
Pos satpam 3
1unit 36 m
2
Analisa Total 394 m
2
Sirkulasi 30 118,2 m
2
Total luas keseluruhan 512,2 m
2
Servis karyawan
Ruang makan dan
istirahat 1 m
2
kamar 1
102 kamar
102 m
2
NAD
Ruang locker
1 60
orang 42 m
2
Analisa Pantry
1 5 orang
32 m
2
TSS Toliet
1.02m² orang
2 10
orang 20 m
2
NAD Total 196 m
2
Sirkulasi 30 58,8 m
2
Total luas keseluruhan 254,8 m
2
House keeping
and laundry
Linen storage and
sorting 0.4m²
kamar 2
140 kamar
112 m² NAD
Solid linen room
0.4m² kamar
2 120
kamar 112 m²
NAD Laundry
59 m² unit 1
1 unit 59 m²
NAD Valet
laundry 1
30 orang
36 m² Analisa
Room boys station and
janitor 1
6 orang 60 m²
Analisa
Housekeepi ng
9,5 m²unit 1
1 9,5 m²
MHPD
Universitas Sumatera Utara
79
Total 388,5 m² Sirkulasi 30 116,55 m²
Total luas keseluruhan 505,05 m²
Receiving and
storage Loading
dock 24 m
2
mobil 1
2 mobil 48 m
2
NAD Receiving
area and office
1 5 orang
32 m
2
Analisa
Purchasing office
1 5 orang
37,5 m
2
Analisa general
store and check point
12m²unit 1
2 orang 12 m
2
NAD
Total 179,5 m
2
Sirkulasi 30 53,85 m
2
Total luas keseluruhan 233,35 m
2
Mekanikal elektrikal
Ruang pompa
1 140
kamar 32 m²
Analisa Ruang STP
1 1 unit
50 m² Analisa
Ruang PLN 1
140 kamar
32 m² Analisa
Transformat or room
1 1 unit
20 m² Analisa
electrical switch main
room MDP 1
140 kamar
20 m² Analisa
Distribution panel
1 8 unit
24 m² Analisa
Universitas Sumatera Utara
80
Generator set
1 2 unit
40 m² Analisa
Chiller 2
2 unit 80 m²
Analisa Air
handling unit
2 2 unit
40 m² Analisa
Cooling tower
1 4 unit
3 m² Analisa
Elevator machine
room 26m
2
12 orang
4 24
orang 51 m²
SBT
Telephone equipment
room 1
60 unit 30 m²
Analisa
Ruang sampah
50 m²unit 1
1 unit 50 m²
MHPD Total 472 m²
Sirkulasi 30 141,6 m² Total luas keseluruhan 613,6 m²
Total 4.6 Kebutuhan Ruang Dan Besaran Ruang Secara Keseluruhan Kebutuhan ruang
Luas ruang
Front of the house Guest room
4680 m
2
Lobby 604,96 m
2
Fitness and gym, sauna dan Mushalla
457,6 m²
Retail rented space 996,38 m²
Food and beverage 895,77 m
2
Back of the house Administration area
512,2 m
2
Universitas Sumatera Utara
81
Servis karyawan 379,08 m
2
Receiving and storage 233,35 m
2
House keeping and laundry
254,8 m² Mekanikal elektrikal
613,6 m² Total luas kebutuhan 9617,74 m²
Sumber: Pengolahan data primer
Keterangan: NAD : neufert architects data jilid 1 dan 2 SBT : Struktur Bangunan Tinggi
MHPD : Metric Handbook Planning and Design Data
AH : Architect handbook TSS : Time saver standart for building types
Analisa
Kebutuhan area parkir Hotel Transit Kualanamu
Dalam buku Struktur Bangunan Tinggi, standar parkir untuk hotel bintang 3 dihitung 1 slot parkir untuk 7 unit kamar. Jadi, jumlah
parkir Hotel Transit Kualanamu yang memliki jumlah kamar sebanyak 102 kamar adalah: 10
27= 14,57 ≈ 15 slot parkir. Total luasan parkir roda 4 untuk tamu Hotel Transit Kualanamu
adalah: 15 x12,5 m
2
= 187,5 m
2
Untuk jumalah parkir bus diasumsikan tersedia 2 parkir bus, jadi
total luasan untuk parkir bus adalah: 2x30= 60 m
2
Untuk parkir kendaraan roda 4 pengelolakaryawan dihitung
perkamar, 1 slot parkir diasumsikan untuk 10 kamar. Jadi, jumlah parkir pengelolakaryawan yang memiliki jumlah kmar sebnayak
102 kamar adalah: 10210= 10 slot parkir. Total Luasan parkir roda 4 untuk pengelolakaryawan Hotel transit Kualanamu adalah 10x12,5
m
2
= 125 m
2
Universitas Sumatera Utara
82
Untuk parkir kendaraan roda 2 karyawan diasumsikan 70 slot parkir,
sehingga luas parkir roda 2 adalah: 70x2m
2
=140 m
2
Total luas areal parkir Hotel transit Kualanamu adalah: 187,5 m
2
+60 m
2
+125 m
2
+140 m
2
= 512,5 m
2
. Dengan sirkulasi 30, maka total luasan parkir untuk Hotel Transit Kualanamu adalah: 512,5 m
2
+ 30x512 m
2
= 666,25 m
2
. Jadi, total luas keseluruhan bangunan Hotel Transit Kualanamu adalah 9617,74
m² + 666,25 m
2
=10.283,99m
2
4.2.6 Bentuk
Dari unsur geometri t diketahui bahwa bentuk-bentuk umum adalah berupa lingkaran dan berbagai variasi tak terbatas dari bentuk polygonal yang dapat
dimasukkan kedalam lingkaran tersebut.Dari sekian banyak bentuk tersebut, dapat dikenali sebagai bentuk dasar adalah lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar.
Form, Space, and Order D.K. Ching, Francis. 1996 : 38 a.
Lingkaran
Lingkaran memiliki sifat terpusat dan terkesan dinamis. Lingkaran adalah suatu yang terpusat, berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat
stabil dan
dengan sendirinya
menjadi pusat
dari lingkungannya.
Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk
bersuduat lainnya disekitar bentuk lingkaran atau menempatkan suatu unsure menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar
yang kuat.
Universitas Sumatera Utara
83
b. Bujur sangkar
Bujur sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah
tertentu.Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar-yang berubah dengan penambahan tinggi atau
lebarnya.Seperti juga segitiga, bujur sangkar tampak stabil jika berdiri pada salah satu sisinya dan dinamis jika berdiri pada salah satu sudutnya.
c. Segitiga
Segitiga menunjukkan stabilitas dan kuat.Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkan
berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak
stabil dan cederung jatuh ke salah satu sisinya. Tabel 4.7 Analisa Bentuk Dasar Bangunan
Kriteria Bentuk dasar massa bangunan
Lingkaran Persegi
Segitiga Kesesuaian bentuk
Baik Baik
Kurang baik
Orientasi bangunan Baik, orientasi
jelas Baik,
orientasi kesegala arah
Tidak jelas
Efisiensi ruang Efisien
Kurang efisien
Tidak efisien
Universitas Sumatera Utara
84
Sistem struktur dan kontruksi bangunan
Lebih mudah Cukup sulit
mudah Kesan yang dicapai
Baik Baik
Kurang baik Ekonomi bangunan
Lebih hemat Hemat
Tidak ekonomis
Sumber: Arsitektur: Bentuk Ruang dan Susunannya
4.3 ANALISA TEKNOLOGI
4.3.1 Analisa Struktur
Ketentuan yang
perlu diperhatikan
pada bangunan tinggi adalah
perbandingan antara tinggi bangunan dan lebar bangunan.Hal ini dimaksudkan agar bangunan aman terhadap gaya lateral dan proposional.
Gambar 4.17 Struktur Dengan Bahan Baja Sumber: Sistem Bangunan Tinggi
Gambar diatas memperlihatkan sistem struktur untuk bangunan tinggi yang menggunakan bahan beton beton bertulang. Terlihat bahwa portal kaku
rigid Frame hanya dapat digunakan untuk bangunan dengan ketinggian maksimal 20 lantai. Jika bangunan ingin mencapai ketinggian sampai 50 lantai,
maka portal harus diperkaku dengan dinding geser rigid rame-shear wall. bangunan dengan struktur beton hanya dapat digunakan untuk ketinggian
maksimal 80 lantai.
Universitas Sumatera Utara
85 Gambar 4.18 Struktur Dengan Bahan Baja
sumber: Sistem bangunan tinggi
Bangunan tinggi yang menggunakan bahan struktur baja baja komposit dapat digunakan sampai ketinggian 140 lantai. Dari kedua bangunan di atas dapat
disimpulkan bahwa bahan struktur baja lebih mampu mendukung bangunan yang lebih tinggi dibandingkan sistem yang sama pada struktur beton. Pada struktur
baja yang perlu dilindungi terhadap bahaya kebakaran dengan bahan-bahan yang dapat meredam panas, seperti beton, beton ringan, gipsum atau lapisan
vermiculite. a.
Struktur Pondasi Struktur pondasi utama bangunan ini menggunakan pondasi tiang
pancang. Pondasi ini dipilih karena proyek Hotel Transit Kulanamu adalah bangunan tinggi 8 lantai, sehingga diperlukan pondasi yang kuat untuk
menahan beban yang ada. b.
Sistem sirkulasi Terdapat dua sistem sirkulasi yaitu sirkulasi vertikal dan horizontal.
Sistem sirkulasi vertikal yang digunakan pada bangunan ini adalah tangga dan lift., untuk sistem sirkulasi horizontal pada hotel adalah koridor.
c. Pemisah bangunan dilatasi
Dilatasi baik digunakan pada pertemuan antara bangunan yang rendah dengan yang tinggi, antara bangunan induk dengan bangunan sayap dan
bagian bangunan lain yang mempunyai kelemahan geometris. Suatu
Universitas Sumatera Utara
86
bangunan yang besar perlu dibagi menjadi menjadi beberapa bangunan yang lebih kecil, dimana tiap bangunan dapat bereaksi secara kompak dan
kaku dalam menghadapi pergerakan bangunan yang terjadi.
4.3.2 Analisa Utilitas
a. Plumbing
Sistem air bersih
Kebutuhan air dalam sehari dapat dihitung berdasarkan peralatan dan banyaknya orang yang memakai peralatan tersebut. Pemenuhan air
bersih direncanakan berasal dari PAM dan air hujan untuk kebutuhan cadangan.
1. PDAM
Sirkulasi aliran bersih pertama berasal dari PDAM menuju meteran kemudian ke penampung air sentral dilanjutkan ke pompa
dan terakhir dialirkan ke penampungan air penunjang lainnya. Jenis pendistribusian air bersih :
Up Feed Riser System
Air dari PAM atau sumur masuk reservoir, yang kemudian dipompakan ke atas, disebarkan ke seluruh ruangan. Sistem ini
menggunakan energi listrik dengan bantuan pompa listrik.
Down Feed Riser System Air dari PAM atau sumur dipompakan ke atas, baru kemudian
dialirkan turun ke seluruh ruangan. Sistem ini memanfaatkan gravitasi dan membutuhkan ruangan khusus untuk tangki pada
lantai-lantai atas. 2.
Air hujan Sistem pemanfaatan air hujan SPAH terdiri atas sistem
penampungan air hujan dan sistem pengolahan ai r hujan. Sistem pemanenan air hujan terdiri dari tiga elemen dasar yaitu area lokasi,
sistem alat angkut dan fasilitas penyimpanan. Sistem pengangkutan biasanya terdiri dari talang atau pipa yang mengalirkan air hujan ke
tangki penyimpanan. Air disimpan dalam tangki penyimpanan yang
Universitas Sumatera Utara
87
terbuat dari bahan inert. Beton bertulang, fiberglass atau stainless steel adalah bahan yang cocok.
Sistem air kotor
Sistem air kotor pada bangunan akan diproses dulu sebelum akhirnya di alurkan melalui saluran pembuangan kota.
b. Elektrikal
Sumber daya listrik utama bangunan berasal dari PLN melalui jaringan listrik kota
c. Pengkondisian Udara
Pengkondisian udara yang akan diterapkan pada bangunan ini yaitu pengkondisian alami serta pengkondisian buatan. Pada pengkondisian
alami menggunakan udara luar dalam bangunan dengan cara ventilasi silang. Pengkondisian buatan digunakan untuk ruang tertutup yang
membutuhkan kondisi udara yang stabil dan nyaman.
4.4 ANALISA PENERAPAN TEMA
Penerapan tema Arsitektur hijau pada bangunan yang dirancang dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut :
a. Mewujudkan suatu kawasan dengan perbandingan antara luas hijau
dengan lahan terbangun yang sesuai. b.
Mengembangkan tata vegetasi yang baik. c.
Mengembangkan bangunan hijau yang terigrentasi dengan alam dan mengkonversi energi.
d. Melakukan proses Recycle, Reuse, dan Reduce untuk air dan limbah.
Penerapan tema arsitektur hijau pada bangunan proyek Hotel Transit Kualanamu yang akan dirancang dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai
berikut: 1.
Membuat atap hijau roof – garden atau green roof
Green roof adalah atap bangunan yang ditanami oleh vegetasi atau media tanaman. Green roof dapat membantu dalam mengoptimalkan suhu
udara sekitar bangunan dan mengurangi nilai suhu yang akan masuk ke dalam bangunan. Roof Garden menjadi solusi peningkatan area hijau tanpa
Universitas Sumatera Utara
88
mengubah lahan. Roof garden dimanfaatkan seefektif mungkin sebagai penghijauan, perputaran udara, dan sebagai penghalang panas berlebih
kepada bangunan.
Gambar 4.19 Detail Roof Garden Sumber:
http:www.lib.uchicago.eduewebexhibitssustainabilityimagessust31.jpg
2. Pengolahan air hujan
Pengolahan air
hujan adalah
sistem pengolahan
air hujan.
menangkap dan menyimpan air hujan dalam kuantitas besar yang digunakan untuk keperluan bangunan. Sistemnya sangat gampang dan
cepat untuk
dipasang. Dengan sistem ini dapat diprediksikan
menyelamatkan konsumsi air sebesar 50. Dengan penerapan seperti ini secar tidak langsung akan ,membantu penghematan penggunaan air
bersih. 3.
Menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan Material yang akan digunakan untuk pembangunan Hotel Transit
Kualanamu ini adalah material yang ramah lingkungan dan memiliki dampak
paling minimal terhadap lingkungan. Material termasuk material ramah lingkungan adalah material yang tahan lama dan dapat
didaur-ulang, material juga dapat berupa material yang member efek positif terhadap lingkungannya, seperti pada udara, tanah, dan
Universitas Sumatera Utara
89
air.Berikut adalah kriteria pemilihan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Bahan bangunan dapat dipakai kembali
Pemakaian kembali bahan bangunan pada lokasi pembangunan memberikan
keuntungan yang
besar pada
alam dari
pada membuangnya. Material bangunan harus dapat di pakai kembali untuk
mengurangi sampah. Kemampuan material untuk diolah kembali dapat dilihat pada saat
material telah digunakan. beberapa materian yang dipakai kembali adalah rangka bajadan beton bertulang, gypsum wallboard dan facing
paper, pane; plafon akustik dan sistem penggantungnya. 4.
Menggunakan perabot dalam bangunan yang hemat energi Seiring berkembangnya teknologi saat ini, banyak perabot-perabot
yang mengusung konsep eco-friendly, dimana dalam konsep ini meminimalkan penggunaan, bahan dan material perabot terhadap
lingkungan, ini menunjukan bahwa perabot eco-friendly ini cocok digunakan untuk bangunan dengan tema arsitektur hijau.
Universitas Sumatera Utara
90
4.5 KESIMPULAN