84
Sistem struktur dan kontruksi bangunan
Lebih mudah Cukup sulit
mudah Kesan yang dicapai
Baik Baik
Kurang baik Ekonomi bangunan
Lebih hemat Hemat
Tidak ekonomis
Sumber: Arsitektur: Bentuk Ruang dan Susunannya
4.3 ANALISA TEKNOLOGI
4.3.1 Analisa Struktur
Ketentuan yang
perlu diperhatikan
pada bangunan tinggi adalah
perbandingan antara tinggi bangunan dan lebar bangunan.Hal ini dimaksudkan agar bangunan aman terhadap gaya lateral dan proposional.
Gambar 4.17 Struktur Dengan Bahan Baja Sumber: Sistem Bangunan Tinggi
Gambar diatas memperlihatkan sistem struktur untuk bangunan tinggi yang menggunakan bahan beton beton bertulang. Terlihat bahwa portal kaku
rigid Frame hanya dapat digunakan untuk bangunan dengan ketinggian maksimal 20 lantai. Jika bangunan ingin mencapai ketinggian sampai 50 lantai,
maka portal harus diperkaku dengan dinding geser rigid rame-shear wall. bangunan dengan struktur beton hanya dapat digunakan untuk ketinggian
maksimal 80 lantai.
Universitas Sumatera Utara
85 Gambar 4.18 Struktur Dengan Bahan Baja
sumber: Sistem bangunan tinggi
Bangunan tinggi yang menggunakan bahan struktur baja baja komposit dapat digunakan sampai ketinggian 140 lantai. Dari kedua bangunan di atas dapat
disimpulkan bahwa bahan struktur baja lebih mampu mendukung bangunan yang lebih tinggi dibandingkan sistem yang sama pada struktur beton. Pada struktur
baja yang perlu dilindungi terhadap bahaya kebakaran dengan bahan-bahan yang dapat meredam panas, seperti beton, beton ringan, gipsum atau lapisan
vermiculite. a.
Struktur Pondasi Struktur pondasi utama bangunan ini menggunakan pondasi tiang
pancang. Pondasi ini dipilih karena proyek Hotel Transit Kulanamu adalah bangunan tinggi 8 lantai, sehingga diperlukan pondasi yang kuat untuk
menahan beban yang ada. b.
Sistem sirkulasi Terdapat dua sistem sirkulasi yaitu sirkulasi vertikal dan horizontal.
Sistem sirkulasi vertikal yang digunakan pada bangunan ini adalah tangga dan lift., untuk sistem sirkulasi horizontal pada hotel adalah koridor.
c. Pemisah bangunan dilatasi
Dilatasi baik digunakan pada pertemuan antara bangunan yang rendah dengan yang tinggi, antara bangunan induk dengan bangunan sayap dan
bagian bangunan lain yang mempunyai kelemahan geometris. Suatu
Universitas Sumatera Utara
86
bangunan yang besar perlu dibagi menjadi menjadi beberapa bangunan yang lebih kecil, dimana tiap bangunan dapat bereaksi secara kompak dan
kaku dalam menghadapi pergerakan bangunan yang terjadi.
4.3.2 Analisa Utilitas