Jadwal Analisis Data Karakterisasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

26

3.6 Jadwal Analisis Data

Analisis Data dilaksanakan sesuai tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Jadwal Analisis Data Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Analisis pH M- Alkalinity TS VS TSS VSS COD SCOD VFA Gas Keterangan: = Analisis sampel awal t = Analisis setiap sampling t i Universitas Sumatera Utara 27

3.7 Flowchart Penelitian

3.7.1 Flowchart Prosedur Analisis Data

3.7.1.1 Flowchart Prosedur Analisis pH

Mulai Selesai Dilakukan kalibrasi pH meter Dicuci bagian elektroda dari pH meter dengan aquadest Dimasukkan elektoda ke dalam sampel Ditunggu sampai nilai bacaan pH meter konstan Apakah bacaan pH meter sudah konstan? Dicatat nilai bacaan Tidak Ya Gambar 3.2 Flowchart Prosedur Analisis pH Universitas Sumatera Utara 28

3.7.1.2 Flowchart Prosedur Analisis M-Alkalinity

Mulai Dimasukkan 5 ml sampel ke dalam beaker glass Selesai Dicatat volume HCl yang terpakai Ditambahkan aquadest hingga volume larutan menjadi 80 ml Diaduk campuran hingga homogen dengan magnetic stirrer Dimasukkan pH elektroda ke dalam beaker glass Apakah bacaan pH mencapai 4,8 ±0,02 ? Dititrasi campuran dengan HCl 0,1 N Tidak Ya Gambar 3.3 Flowchart Prosedur Analisis M-Alkalinity Universitas Sumatera Utara 29

3.7.1.3 Flowchart Prosedur Analisis Total Solids TS

Mulai Dipanaskan cawan penguap selama 2 jam pada suhu 105 o C Diambil sampel dan masukkan ke dalam cawan Selesai Didinginkan cawan penguap selama 15 menit di dalam desikator Ditimbang berat cawan Didinginkan cawan penguap selama 15 menit di dalam desikator Dimasukkan cawan berisi sampel ke oven pada suhu 103-105 o C selama 1 jam Didinginkan cawan penguap selama 15 menit di dalam desikator Ditimbang berat cawan Apakah berat cawan sudah konstan? Tidak Ya Gambar 3.4 Flowchart Prosedur Analisis Total Solids TS Universitas Sumatera Utara 30

3.7.1.4 Flowchart Prosedur Analisis Volatile Solids VS

Mulai Dimasukkan cawan hasil analisis TS ke dalam furnace Selesai Dipanaskan pada suhu 550 o C selama 1 jam Didinginkan cawan penguap di dalam desikator hingga suhunya mencapai suhu kamar Ditimbang berat cawan Gambar 3.5 Flowchart Prosedur Analisis Volatile Solids VS

3.7.1.5 Flowchart Prosedur Analisis Total Suspended Solids TSS

Mulai Ditimbang kertas saring kering yang digunakan Dibasahi kertas saring dengan sedikit air suling Diaduk sampel dengan magnetic stirrer hingga homogen Dipipetkan sampel ke penyaringan Dicuci kertas saring atau saringan dengan 3 x 10 mL aquadest A Universitas Sumatera Utara 31 Selesai Dimasukkan sampel ke dalam oven pada suhu 103-105 o C selama 1 jam Didinginkan cawan penguap selama 15 menit di dalam desikator Ditimbang berat cawan Apakah berat cawan sudah konstan? Tidak Ya A Dipindahkan kertas saring secara hati-hati ke wadah timbang aluminium Gambar 3.6 Flowchart Prosedur Analisis Total Suspended Solids TSS Universitas Sumatera Utara 32

3.7.1.6 Flowchart Prosedur Analisis Volatile Suspended Solids VSS

Mulai Dimasukkan cawan hasil analisis TSS ke dalam furnace Selesai Dipanaskan pada suhu 550 o C selama 1 jam Didinginkan cawan penguap di dalam desikator hingga suhunya mencapai suhu kamar Dtimbang berat cawan Gambar 3.7 Flowchart Prosedur Analisis Volatile Suspended Solids VSS Universitas Sumatera Utara 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakterisasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

Bahan baku LCPKS yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari fat pit PTPN IV PKS Rambutan. Analisis karakteristik LCPKS dilakukan untuk mengetahui potensinya sebagai substrat dalam proses digestasi anaeobik. Adapun hasil analisis karakteristik dari LCPKS dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Analisis Karakteristik LCPKS dari PTPN III PKS Rambutan No. Parameter Satuan Hasil Uji Metode Uji

1. pH

- 4,20 APHA 4500-H

2. Chemical Oxygen

Demand COD mgL 45.116,2791 Spektrofotometri

3. Total Solid TS

mgL 30.020 APHA 2540B

4. Volatile Solid VS

mgL 24.600 APHA 2540E

5. Total Suspended

Solid TSS mgL 2.2000 APHA 2540D

6. Volatile Suspended

Solid VSS mgL 10.580 APHA 2540E

7. Oil and Grease

mgL 6,247 SNI 0 6.6989.10.2004

8. Protein

0,14008 Kjeldahl

9. Karbohidrat

1,99 Lane Eynon 10. Volatile fatty acids - Asam asetat - Asam propionat - Asam butirat mgL 3.192,605 1.309,477 2.219,604 Laporan hasil uji laboratorium terlampir Tabel 4.1 menunjukkan karakteristik LCPKS yang kaya akan bahan organik dilihat dari nilai COD yang tinggi yaitu 45.116,2791 mgL. LCPKS bersifat asam dengan pH 4,20 dengan warna coklat dan cukup kental. COD yang tinggi dan pH yang Universitas Sumatera Utara 34 rendah asam mengharuskan pengolahan LCPKS sehingga sesuai dengan standar baku mutu untuk limbah cair pabrik kelapa sawit. Pengolahan LCPKS dapat dilakukan dengan proses digesti anaerobik dua tahap yang akan menghasilkan produk berupa biogas, pada proses pengolahan dua tahap yang pertama hidrolisis dan asidogenesis yang menghasilkan produk berupa VFA Volatile Fatty Acid , sedangkan pada tahap kedua yaitu asetogenesis dan metanogenesis yang menghasilkan produk berupa biogas [25]. Sesuai peraturan Kementrian Lingkungan Hidup dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP 51-MENLH101995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri, Nilai baku mutu COD adalah 500 mgl dan pH 6-9 [21]. Selain itu, pengolahan LCPKS dibutuhkan untuk aplikasinya sebagai pupuk pada perkebunan disekitar pabrik. Potensi pengolahan LCPKS dengan digestasi anaerobik dapat dilihat juga melalui kandungan protein dan karbohidrat. Kandungan lemak, protein, dan karbohidrat dari LCPKS pada tabel 4.1 adalah 0,14 dan 1,99. Senyawa organik inilah yang akan diolah pada proses asidogenesis ini menjadi VFA.

4.2 Pengaruh pH pada Proses Asidogenesis

Dokumen yang terkait

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

0 0 16

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

1 1 2

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

0 0 4

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

0 2 13

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

1 1 5

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

0 1 16

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

0 0 2

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

1 1 4

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

0 0 11

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

0 0 4