13 pH tersebut bakteri perombak asam asetat tumbuh dan berkembang secara optimum,
hal ini meningkatkan produksi biogas [17]. Mikroorganisme asidogenik dapat tumbuh dan terus menghasilkan asam pada
pH rendah 5-6 [75]. Tingkat pH optimal untuk kelompok fungsional biokimia pada proses anaerob yaitu [59]:
1 Hidrolisis, biasanya optimal di atas pH 6 tetapi memungkinkan hingga pH 5.
2 Asidogenesis, optimal antara pH 5,5 dan 8, tetapi memungkinkan hingga pH 4.
3 Asetogenesishidrogen memanfaatkan metanogen, optimal antara pH 6,5 dan 8
tetapi memungkinkan hingga pH 5. 4
Metanogenenesis, optimal antara pH 7 dan 8 tetapi memungkinkan hingga pH 6.
2.5.2 Suhu
Suhu optimum, yaitu suhu dimana organisme tumbuh tercepat dan bekerja paling efisien, memiliki nilai bervariasi untuk setiap spesies. Mikroorganisme dapat
dibagi menjadi kelompok-kelompok yang berbeda tergantung pada suhu di mana mereka terbaik berkembang dan tumbuh : psychrophilic, mesofilik, termofilik, dan
extremophilichyperthermophilic. Biasanya, Suhu optimum untuk organisme tertentu sangat terkait dengan lingkungan dari mana ia berasal [22].
Digestasi anaerobik Konvensional dilakukan pada suhu mesofilik, terutama karena kebutuhan energi yang lebih rendah dan stabilitas yang lebih baik dari proses.
LCPKS dibuang pada suhu sekitar 80-90
o
C yang benar-benar membuat pengolahan limbah cair tersebut pada kedua suhu mesofilik dan termofilik dapat dilakukan
terutama di negara-negara yang beriklim tropis [18].
Universitas Sumatera Utara
14 Gambar 2.3 Klasifikasi Mikroorganisme Berdasarkan Suhu [22]
Secara umum, suhu terendah di mana mikroorganisme tumbuh, adalah -11 °C. Dibawah -25 °C, aktivitas enzim berhenti. Metanogens sensitif terhadap perubahan
suhu yang cepat. Metanogen suhu termofilik lebih sensitif dibandingkan mesofilik. Bahkan variasi kecil suhu menyebabkan penurunan substansial dalam aktivitas. Oleh
karena itu, suhu harus dijaga dengan tepat dalam jarak kurang lebih 2 °C, Jika tidak, terjadi kehilangan gas hingga 30. Terutama penting untuk mesofilik adalah suhu di
kisaran 40-45 °C, karena dalam rentang tersebut mereka kehilangan aktivitas ireversibel [27].
2.5.3 Laju Pengadukan
Pencampuran yang memadai sangat penting untuk mencapai keberhasilan pengolahan anaerobik limbah cair organik. Dengan kata lain, pencampuran
meningkatkan proses anaerobik dengan mencegah stratifikasi substrat, mencegah pembentukan permukaan kerak, memastikan sisa partikel padat dalam suspensi,
perpindahan panas seluruh digester, mengurangi ukuran partikel selama proses
pencernaan dan melepaskan biogas dari isi digester [30]. Pencampuran juga
meningkatkan produksi gas dibandingkan dengan digester tidak mengalami pengadukan. Hal ini terjadi karena dengan pengadukan, substrat akan homogen,
inokulum kontak langsung dengan substrat dan merata, sehingga proses perombakan lebih efektif dan menghindari padatan terbang atau mengendap, yang akan mengurangi
keefektifan digester dan menimbu lkan ‘plugging’ gas dan lumpur serta menurunkan
COD dari umpan yang dimasukkan [28].
Universitas Sumatera Utara
15
2.5.4 Hydraulic Retention Time HRT