Pengaruh pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid VFA

43 Pada proses asidogenesis LCPKS dengan variasi pH pada keadaan ambient menunjukkan bahwa degradasi bahan organik tertinggi pada pH 5,5 dari parameter VS dan COD.

4.2.3 Pengaruh pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid VFA

Volatile fatty acids VFA merupakan produk intermediet yang penting dalam produksi metana, dan konsentrasinya mempengaruhi efisiensi proses asidogenesis [12]. VFA yang dianalisis pada proses asidogenesis ini adalah asam asetat, asam propionat,dan asam butirat yang dianalisis pada setiap hari ke 4, 8, 12, 16 dan 20 untuk masing-masing variasi pH. Gambar 4.9 Pengaruh Waktu Terhadap Pembentukan VFA pH 5 Gambar 4.10 Pengaruh Waktu Terhadap Pembentukan VFA pH 5,5 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4 8 12 16 20 VF A m gL Waktu Hari Asam Asetat Asam Propionat Asam Butirat Total 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 4 8 12 16 20 VF A m gL Waktu Hari Asam Asetat Asam Propionat Asam Butirat Total Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 4.11 Pengaruh Waktu Terhadap Pembentukan VFA pH 6 Gambar 4.9 menunjukkan pengaruh waktu terhadap pembentukan VFA pada pH 5, dimana nilai VFA terbaik yang dihasilkan pada pH 5 terdapat pada hari ke- 20 dengan total VFA sebesar 3.561,8854 mgL dengan asam asetat, asam propionat, dan asam butirat masing-masing adalah 1.419,029 mgL, 618,5957 mgL, dan 1.524,2608 mgL. Hasil menunjukkan bahwa pada pH 5, diperlukan waktu yang lama untuk mencapai nilai VFA yang tinggi. Ini disebabkan penggunaan pH yang terlalu rendah dapat menghambat aktivitas mikroorganisme penghasil asam dan mengakibatkan ketidakseimbangan sistem, sehingga mikroorganisme memerlukan waktu yang lebih lama untuk membentuk asam dan menghasilkan VFA yang tinggi pula [54]. Gambar 4.10 menunjukkan pengaruh waktu terhadap pembentukan VFA pada pH 5,5 dimana nilai VFA terbaik yang dihasilkan pada pH 5,5 terdapat pada hari ke- 8 dengan nilai VFA sebesar 4.141,416 mgL dengan asam asetat, asam propionat, dan asam butirat masing-masing adalah 1.444,329 mgL, 712,5267 mgL, dan 1.984, 5602 mgL. Gambar 4.11 menunjukkan pengaruh waktu terhadap pembentukan VFA pada pH 6 dimana nilai VFA terbaik yang dihasilkan pada pH 6 terdapat pada hari ke-12 dengan nilai VFA sebesar 3.403,3302 mgL dengan asam asetat, asam propionat, dan asam butirat masing-masing adalah 1.194,921 mgL, 554,6887 mgL, dan 1.653,7208 mgL. Menurut Ventura et al, pH optimal proses asidogenesis untuk pertumbuhan mikroba adalah 5,5-6,5 [37]. Pada pH 6 waktu yang diperlukan untuk membentuk nilai VFA tertinggi lebih lama dibandingkan pH 5,5 hal ini terjadi dikarenakan pada proses asidogenesis, pH yang terlalu tinggi dapat menyebabkan mikroorganisme berkembang 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4 8 12 16 20 VF A m gL Waktu Hari Asam Asetat Asam Propionat Asam Butirat Total Universitas Sumatera Utara 45 melebihi mikroorganisme penghasil asam [54]. Sehingga pembentukan VFA pada pH 6 sedikit lebih lama dibandingkan pH 5,5. Namun pada pH 6 lebih baik dibandingkan dengan pH 5 yang memerlukan waktu lebih lama dalam pembentukan nilai VFA tertinggi. Pada gambar 4.9, 4.10, dan 4.11 menunjukkan total VFA terbaik untuk setiap pH dicapai pada hari yang berbeda-beda. Pada pH 5 dicapai pada hari ke-20 nilai VFA tertinggi, pH 5,5 dicapai pada hari ke-8 dan pada pH 6 dicapai pada hari ke-12 nilai VFA tertinggi yang dihasilkan. Hal ini terjadi dikarenakan pengaruh pH pada kondisi operasi, dimana Pada proses asidogenesis, pH yang terlalu tinggi dapat menyebabkan mikroorganisme berkembang melebihi mikroorganisme penghasil asam, sedangkan penggunaan pH yang terlalu rendah juga dapat menghambat aktivitas mikroorganisme penghasil asam dan mengakibatkan ketidakseimbangan sistem [54]. Sehingga pada pH 5,5 merupakan kondisi yang baik bagi bakteri untuk tumbuh dan menghasilkan VFA yang lebih cepat dan lebih tinggi dibandingkan pH 5 dan pH 6. Pembentukan VFA terbaik untuk setiap pH dapat dilihat pada gambar 4.12. Gambar 4.12 Pengaruh Waktu Terhadap Pembentukan VFA Terbaik Gambar 4.12 menunjukkan total VFA, dimana pembentukan VFA terbaik adalah pada pH 5,5 dengan nilai VFA sebesar 4.141,416 mgL dengan asam asetat, asam propionat, dan asam butirat masing-masing adalah 1.444,329 mgL, 712,5267 mgL, dan 1.984, 5602 mgL. VFA yang dihasilkan pada pH 5 sebesar 3.561,8854 mgL dengan asam asetat, asam propionat, dan asam butirat masing-masing adalah 1.419,029 mgL, 618,5957 mgL, dan 1.524,2608 mgL.VFA yang dihasilkan pada pH 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5 5.5 6 VF A m gL pH Asam Asetat Asam Propionat Asam Butirat Total Universitas Sumatera Utara 46 6 sebesar 3.403,3302 mgL dengan asam asetat, asam propionat, dan asam butirat masing-masing adalah 1.194,921 mgL, 554,6887 mgL, dan 1.653,7208 mgL. Komposisi VFA yang dihasilkan tergantung pada kondisi pH selama proses asidogenesis [42]. Konsentrasi asam propinoat lebih dari 2000 mgl dapat menghambat proses pembentukan metana dan efek inhibisi asam propionat juga berdampak negatif baik terhadap mikroorganisme yang menghasilkan VFA maupun terhadap mikroorganisme yang mengolah VFA [12,13]. Selama proses asidogenesis asam propionat yang dihasilkan masing dibawah 2000 mgl yang menandakan bahwa asam propionat belum menghambat proses asidogenesis. Dari gambar 4.4, konsentrasi mikroba tertinggi diperoleh pada pH 5,5 dan pada pembentukan VFA terbaik dicapai pada pH 5,5. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah konsentrasi mikroba berbanding lurus dengan jumlah VFA, artinya dengan pertumbuhan mikroba yang baik maka terbentuknya VFA juga semakin meningkat.

4.2.4 Pengaruh pH Terhadap Rasio VFAAlkalinitas

Dokumen yang terkait

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

0 0 16

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

1 1 2

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

0 0 4

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

0 2 13

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi pH Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Batch Berpengaduk

1 1 5

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

0 1 16

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

0 0 2

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

1 1 4

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

0 0 11

Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pada Kondisi Ambient : Pengaruh Variasi Laju Pengadukan Terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid (VFA) Menggunakan Reaktor Semi Batch

0 0 4