Pengawasan Kredit Resiko Kredit

apakah lebih banyak benefit atau cost atau sebaliknya. 7. Aspek AMDAL, yaitu aspek yang menilai dampak lingkungan yang akan timbul dengan adanya suatu usaha, kemudian cara-cara pencegahan terhadap dampak tersebut.

2.2.6. Pengawasan Kredit

Pengawasan kredit adalah usaha untuk mengetahui dan menyusun strategi perbaikan secara dini indikasi-indikasi penyimpangan deviation dari kesepakatan bank dan debitur dalam proses kegiatan perkreditan yang kemudian mungkin menjadi penyebab kredit bermasalah dan mendatangkan kerugian bagi bank dan debitur. 1. Prinsip-prinsip pengawasan kredit a. Upaya pencegahan dan penjagaan dini early warning b. Dilakukan terhadap risk asset bank dari indikasi signal penyimpangan yang dapat merugikan bank dan debitur, seperti pengendalian intern dalam perkreditan sejak aplikasi kredit sampai pelunasan atau penyelesaiannya. c. Built in control Disebut juga pengawasan melekat, yang menunjukkan pengawasan sehari-hari oleh pejabat terkait dalam perkreditan atas setiap tahap proses kegiatan perkreditan sesuai dengan sistem dan prosedur yang dipakai dalam kegiatan debitur. 2. Indikasi dini deviasi kredit early warning system Bagian ini dimulai dengan peringatan dini, dimana bank hanya dapat melihat dan mengetahui adanya indikasi dini itu bilamana pengawasan kredit berjalan menurut sistemnya. Indikasi dini itu berupa suatu penyimpangan dari kesepakatan bank dan debitur atau melanggar peraturan baik minor maupun mayor, kemudian akan menjadi Universitas Sumatera Utara sebab timbulnya masalah, yang menyebabkan nasabah kesulitan likuiditas dan cash flow, akhirnya terjadi ketidakmampuan debitur memenuhi kewajibannya. Indikasi dimaksud dapat dideteksi melalui beberapa sumber, antara lain dari sejumlah kondisi, seperti: kondisi keuangan nasabah, kondisi manajemen perusahaan, perubahan pola usaha, transaksi perbankan yang menurun, administrasi dan dokumentasi kredit, makroekonomi dan kebijaksanaan.

2.2.7. Resiko Kredit

Setiap transaksi yang dilakukan bank, baik transaksi on balance sheet termasuk transaksi prekreditan, maupun transaksi off balance sheet mempunyai kendala atau resiko yang akan mempengaruhi kinerja bank bank performance, termasuk transaksi- transaksi perkreditan Mohammad, 1999:59 . Resiko secara umum adalah kemungkinan kerugian atau kegagalan dalam bisnis perbankan. Resiko kredit merupakan salah satu resiko yang dihadapi bank, disamping resiko likuiditas, resiko manajerial maupun resiko kekhilafan manusia. Resiko kredit umunya mengambil bagian yang terbesar dalam bisnis bank komersial karena pinjaman dan investasi portefel biasanya merupakan bagian terbesar dalam aktiva mereka. Bahkan sekalipun tidak tepat benar, jumlah dan perputaran pinjaman dan investasi portefel acap kali dipakai indikator bagi mutu manajemen bisnis perbankan. Resiko kredit didefenisikan sebagai berikut: a. Resiko yang timbul karena ketidakpastian pelunasan pinjaman oleh nasabah debitur. Kegagalan memenuhi perjanjian pelunasan, sebagian atau seluruhnya, termasuk dalam jenis resiko ini. Universitas Sumatera Utara b. Resiko yang disebabkan oleh investasi yang tidak memberikan pendapatan atau investasi yang justru mengurangi aktiva modal. Banyak jenis resiko yang dihadapi oleh manajemen bank dalam bisnis perbankan. Secara garis besarnya dapat dibedakan kedalam resiko kredit yang disebabkan oleh: 1. Faktor-faktor yang relevan dengan kreditur dan debitur Dari pihak bank mungkin tidak bersikap hati-hati, sehingga kurang memperhatikan prinsip-prinsip pemberian kredit, atau resiko mungkin pula datang dari nasabah debitur, seperti kepailitan, meninggal dunia, penipuan, penyesatan dan kejahatan lainnya. 2. Faktor-faktor yang bersifat eksogein Perekonomian makro yang sedang dilanda oleh resesi atau depresi yang menyebabkan margin laba negatif dan pengangguran massal, pergolakan politik dan sosial seperti pemogokan dan kerusuhan, merupakan beberapa resiko kredit yang disebabkan oleh faktor-faktor eksogein. Sebagian daripadanya tidak dapat dikendalikan karena berada diluar sistem. Ada beberapa strategi yang dapat ditempuh oleh perbankan dalam mengurangi resiko kredit, antara lain: a. Diversifikasi pinjaman atau portepel Dengan memperbanyak jenis pinjaman dan portepel, resiko kredit akan berkurang karena setiap pinjaman dapat saling mengkompensasi kemungkinan munculnya resiko. Dengan memperbanyak diversifikasi pinjaman bisnis perbankan bertujuan untuk memperluas alternatif pilihan bukan menguranginya. Universitas Sumatera Utara b. Penetapan standar kredit yang tinggi Dengan meningkatkan standar kredit yang harus dipenuhi oleh calon nasabah debitur, resiko kegagalan dalam pemberian kredit dapat dikurangi, sekalipun mungkin banyak pelamar kredit yang mengundurkan diri atau mengurungkan niatnya untuk mengambil kredit. c. Asuransi pinjaman kepada perusahaan asuransi Sekalipun asuransi itu akan menambah biaya kredit, namun keamanannya pada umumnya lebih terjamin. Dengan mengutamakan kepentingan nasabah dan kepentingan bisnis perbankan, manajemen perlu mempertimbangkan manejemen resiko yang tepat.

2.2.8. Pengertian dan Ciri-Ciri Pengusaha Mikro dan Kecil