Pengertian Kupedes Sejarah Kupedes

dicatat pada transaksi pada teller pada unit komputer. 7. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Unit sepanjang tidak bertentangan dengan azas pengawasan intern. 8. Dalam program komputer Bank BRI Unit, Teller melaksanakan : a. Pengelolaan kas fisik. b. Menjaga kerahasiaan Password. c. Melakukan validasi transaksi tunai pada saat pelayanan. d. Melakukan validasi non tunai overbooking pembukuan. e. Melakukan validasi koreksi. f. Menatakerjakan register kesalahan validasi bersama dengan Kepala Unit. g. Menatakerjakan backsheet validasi dengan earn membubuhkan nomor urul dan paraf pada halaman backsheet validasi yang hams ditulis secara manual. Hal berlaku untuk print out komputer yang tidak memberikan nomor halaman backsheet validasi teller secara otomatis.

4.1.4 Pengertian Kupedes

Kredit umum pedesaan yang selanjutnya. disingkat Kupedes adalah suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh Bank BRI Unit Desa untuk mengembangkan meningkatkan usaha kecil yang layak di pedesaan ,baik yang telah di Bantu dengan fasilitas kredit Bimas Mini Midi atau lainnya maupun yang belum pernah memperoleh fasilitas kredit. Dari pengertian di atas jelas bahwa Kupedes diutamakan untuk membiayai usaha kecil di pedesaan. Namun demikian untuk memperluas jangkauan pelayanan,maka Direksi Bank BRI telah mengambil kebijaksanaan agar Kupedes dapat diberikan pula Universitas Sumatera Utara pada pegawai berpenghasilan tetap SE KANPUS NOSE :S 255 — KTN1185 tanggal 8 nopember 1985. Perlu ditekankan disini bahwa Kupedes hanya di sediakan oleh Bank BRI Unit Desa dan bukan bank lain termasuk KANCA BRI dan sasarannya adalah orang-orang yang mempunyai usaha selain dari pegawai berpenghasilan tetap seperti dimaksudkan dalam SE KANPUS NOSE : S.255-KTN1185.

4.1.5 Sejarah Kupedes

Sejak diperkenalkan pada awal 1984, progam yang didukung oleh mobilisasi dana setempat, telah mengubah wajah unit kredit umum pedesaan Kupedes unit BRI yang berskala kecil menjadi lembaga perantara keuangan yang rata-rata tnandiri, swadana dan dapat membiayai sendiri ongkos-ongkos yang dikeluarkanya. Titik impas unit-unit kecil tersebut secara keseluruhan telah dicapai pada tahun 1986.Target usaha yang wajar tersebut dicapai oleh unit-unit BRI, tanpa meninggalkan unit-unit tersebut dalam peran sertanya yang turut memajukan pelayanan bank ke wilayah pedesaan. Unit-unit Bank BRI yang berjurnlah 3.571 semula menjadi alat kebijakan alokasi kredit untuk menyalurkan paket-paket kredit bimas yang sejak April 1985 telah dihentikan. Kini sebagian besar telah diubah menjadi lembaga perantara keuangan yang tidak saja menawarkan pelayanan aneka simpanan, tetapi sekaligus menawarkan pelayanan pinjaman kepada masyarakat setempat. Kegiatan tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan peralihan kebijakan pemerintah dari kebijakan alokasi kebijakan keuangan atas dasar mobilisasi. Seandainya unit-unit Bank BRI tidak banting setir, yaitu segera melaksanakan kegiatan seperti Kupedes,maka unit-unit Bank BRI sebanyak itu harus memecat 14 ribu Universitas Sumatera Utara orang karyawannya. Karena hal tersebut mustahil untuk di lakukan, maka sebetulnya Bank BRI harus membayar kerugian Rp.40 miliar per tahun.Dengan memanfaatkan tenaga peralatan dan sedikit pengalaman dalam pengelolaan kredit individual,yaitu kredit mini, unit-unit BRI memulai kegiatan barunya melalui Kupedes. Perubahan strategi pendekatan unit-unit Bank BRI tersebut sudah barang tentu di laksanakan dengan sangat memperhatikan saran-saran dan bimbingan Departemen Keuangan dan Bank Indonesia. Sewaktu Kupedes akan di mulai, terlebih dahulu Bank BR1 menata unit-unitnya. Dari 3.571 unit yang tersebar di pelosok, untuk sementara unit-unit yang tidak potensial sebagai bank penuh diturunkan statusnya menjadi pos pelayanan desa PPD yang berinduk ke satu unit. Unit penuh beroprasi penuh.Unit penuh beroperasi dengan minimal 4 orang, sedangkan PPD dengan 2 orang. Pengalihan tenaga-tenaga yang kurang cocok untuk suasana baru, juga diadakan. Lokasi-lokasi yang tidak strategis seperti di tengah sawah dimana kurang ada kegiatan ekonomis, dialihkan ke dekat sentra- sentra ekonomi suatu kecamatandesa. Di tempat-tempat seperti itu, penduduk desa petani berkumpul untuk mengadakan transaksi jual-beli pada waktu-waktu seperti pada hari- hari pasaran atau hari- hari pekan tertentu, tanpa diundang ataupun di suruh.

4.1.6 Sasaran Kupedes