Sasaran Kupedes Jenis-Jenis Kupedes

orang karyawannya. Karena hal tersebut mustahil untuk di lakukan, maka sebetulnya Bank BRI harus membayar kerugian Rp.40 miliar per tahun.Dengan memanfaatkan tenaga peralatan dan sedikit pengalaman dalam pengelolaan kredit individual,yaitu kredit mini, unit-unit BRI memulai kegiatan barunya melalui Kupedes. Perubahan strategi pendekatan unit-unit Bank BRI tersebut sudah barang tentu di laksanakan dengan sangat memperhatikan saran-saran dan bimbingan Departemen Keuangan dan Bank Indonesia. Sewaktu Kupedes akan di mulai, terlebih dahulu Bank BR1 menata unit-unitnya. Dari 3.571 unit yang tersebar di pelosok, untuk sementara unit-unit yang tidak potensial sebagai bank penuh diturunkan statusnya menjadi pos pelayanan desa PPD yang berinduk ke satu unit. Unit penuh beroprasi penuh.Unit penuh beroperasi dengan minimal 4 orang, sedangkan PPD dengan 2 orang. Pengalihan tenaga-tenaga yang kurang cocok untuk suasana baru, juga diadakan. Lokasi-lokasi yang tidak strategis seperti di tengah sawah dimana kurang ada kegiatan ekonomis, dialihkan ke dekat sentra- sentra ekonomi suatu kecamatandesa. Di tempat-tempat seperti itu, penduduk desa petani berkumpul untuk mengadakan transaksi jual-beli pada waktu-waktu seperti pada hari- hari pasaran atau hari- hari pekan tertentu, tanpa diundang ataupun di suruh.

4.1.6 Sasaran Kupedes

Seperti yang telah diungkapkan diatas bahwa yang menjadi sasaran Kupedes adalah dua golongan masyarakat pedesaan, yaitu : a. Pengusaha Yaitu semua pengusaha yang bergerak dalam berbagai sektor ekonomi yang ada dalam wilayah kerja Bank BRI Unit seperti pada sektor : pertanian, Universitas Sumatera Utara perdagangan, jasa-jasa, dan lain-lain. Fasilitas Kupedes hanya diberikan kepada para pengusaha yang usahanya benar-benar layak untuk dibiayai dengan Kupedes. Layak disini diartikan adalah usaha yang mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan dan kegiatannya tidak bertentangan dengan perundang-undangan, moral, agama, dan adat istiadat masyarakat setempat, serta tidak merusak lingkungan hidup. Perlu ditegaskan bahwa sejak dikeluarkannya surat edaran kantor pusat Bank BRI nomor surat edaran : S.212-DIR81986, tanggal 14 Agustus 1986, maka yang dapat diberikan fasilitas Kupedes tidak hanya golongan pribumi, tetapi juga golongan non pribumi. Dengan kata lain, Kupedes dapat diberikan pada setiap pengusaha warga negara Indonesia tanpa membedakan agama, asal dan etnissuku bangsanya. b. Golongan Berpenghasilan Tetap Adapun yang dimaksud dengan masyarakat Golongan berpenghasilan tetap Golbertab menurut surat edaran kantor pusat Bank BRI nomor surat edaran : S.122-DIRBUD889 adalah semua Pegawai Negeri yang dimaksudkan dalam peraturan pernerintah PP No. 6 tahun 1974 Bab I pasal I, c. Pensiunan dari pegawai golongan berpenghasilan tetap yang tidak mempunyai usaha. d. Pegawai tetap dari perusahaan swasta.

4.1.7 Jenis-Jenis Kupedes

Berdasarkan tujuan penggunaannya, Kupedes dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Kupedes Modal Kerja Eksploitasi Fasilitas Kupedes ini diberikan kepada nasabah sebagai tambahan modal kerja usaha untuk pengusaha atau untuk keperluan konsumsi bagi pegawai dengan sektor ekonomi sebagai berikut : a. Sektor pertanian, Misalnya untuk membiayai semua kegiatan yang sangat tergantung dan menunjang pada hasil usaha bercocok tanam seperti pengecer pupukobat-obatan, pengusaha kecil yang mengumpulkan segala hasil pertanianperikananpetemakanperkebunan dan memasarkan kembali dengan atau tanpa up grading sortasi ataupun prosesing lebih lanjut. b. Sektor perindustrian, misalnya untuk pembiayaan pengelolaan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, pengelolaan bahan setengah jadi menjadi barang jadi termasuk biaya tenaga kerja. Mengenai bahan mentah disini tidak termasuk yang berasal dari langsung pertanian seperti yang dimaksudkan pada butir pertama diatas. c. Sektor perdagangan, misalnya untuk pembiayaan pembelian, penjualan dan pemasaran barang dagangan termasuk biaya tenaga kerja. Dalam hal ini tidak termasuk pembelian, penjualan dan pemasaran hasil-hasil langsung pertanian seperti dimaksudkan pada butir pertama diatas. d. Sektor jasa dan lain-lain, misalnya untuk pembiayaan operasi bengkel, salon, penjahit, trasport, dan termasuk biaya tenaga kerjanya. e. Sektor Golongan Berpenghasilan Tetap, misalnya untuk pesta perkawinan atau biaya anak sekolah. Universitas Sumatera Utara 2. Kupedes Investasi Fasilitas Kupedes ini diberikan kepada nasabah untuk pembiayaan pembangunan prasarana dan saranaperalatan produksi bagi pengusaha dan pembelian pembangunan rumah atau peralatan kerja bagi pegawai dengan sektor-sektor ekonomi sebagai berikut : a. Sektor pertanian, misalnya dipergunakan untuk mernbiayai semua keperluan bercocok tanam budi daya tanam dari sebelum tanam kondisi pre harvest seperti pengolahan tanah, pembibitan, pemupukan, pembelian alat-alat pertanian dan lain sebagainya sampai dengan kondisi setelah panen post harvest seperti pengadaan peralatan sortasi, pengelolaan, pemasaran hasil-hasil pertanian dan lain sebagainya. b. Sektor perindustrian, misalnya untuk pembiayaan pengadaan alat-alat produksi mesin-mesin, wadah tungku, dll pembangunan atau perbaikan bangunan pabrik, tempat usaha, asal tidak untuk tujuan mengolah hasil langsung pertanian. c. Sektor perdagangan misalnya pembiayaan pembelian alat-alat berjualan, perbaikan perluasan tempat berjualan atau pembangunan tempat berjualan pembangunan perluasan perbaikan gudang yang tidak bertujuan untuk memperdagangkanmenernpatkan hasil-hasil langsung pertanian sebagai barang benda yang dominan. d. Sektor jasa dan lain-lain, misalnya untuk pembiayaan pembelian alat-alat perbengkelan mesin jahit, salon, pembelian kendaraan, pembangunan atau perbaikan bangunan bengkel salon. e. Sektor Golongan Berpenghasilan Tetap, misalnya untuk pembelian kendaraan ke Universitas Sumatera Utara kantor, pembangunanperbaikan rumah tinggal atau pembelian perabot rumah. f. Pengusaha Angkutan, misalnya untuk pembelian kendaraan, penggantianpembaharuan both kendaraan, penggantian mesin dibiayai dengan Kupedes investasi sektor jasa dan untuk pembiayaan pemebelian bensin, solar, gaji sopir dan kernet dapat dibiayai dengan Kupedes modal kerja. g. Pengusaha Foto copy, untuk pembelian mesin foto copy dapat diberi Kupedes investasi sektor jasa dan untuk pembelian kertas dan tinta serta ongkos service dan tenaga kerja dapat dibiayai dengan Kupedes Modal Kerja Sektor Jasa. h. Pengusaha pertokoan yang selain menjual kebutuhan sehari-hari juga menjual saprodi pertanian, alat-alat pertanian, dan hasil pertanian, maka untuk menentukan sektor Kupedes mana yang dapat diberikan dilihat dulu besarnya komposisi barang-barang yang dijual atau dari komposisi omzet penjualan. Kalau lebih tinggi omzetkomposisi penjualan saprodihasilalat pertanian, maka dibiayai dengan Kupedes sektor pertanian, demikian juga untuk sektor lain akan dibiayai dengan Kupedes sektor lain pula. Cara ini juga dapat diterapkan pada jenis usaha lain. Perlu diperhatikan bahwa perpindahan produkbarangbenda dari sektor pertanian ke sektor yang lain adalah setelah terjadinya perubahan baik fisik maupun rasa pada bendaproduk yang bersangkutan, sedangkan yang mengerjakan perubahan tersebut masih tergolong sektor pertanian. Begitu pula dari sektor lain masuk ke sektor pertanian apabila produknya berubah untuk keperluan pertanian termasuk yang merubahnya untuk keperluan pertanian dibiayai dengan Kupedes sektor pertanian. Universitas Sumatera Utara Dengan cara pembagian sektor ekonomi seperti diatas, kantor pusat Bank BRI berharap agar sektor pertanian jumlahnya berada diatas sektor ekonomi lainnya atau sektor pertanian tidak terlalu ketinggalan dibanding dengan sektor ekonomi lainnya yang dibiayai dengan Kupedes dan ini sesuai dengan komitmen Bank BRI Unit untuk mengembangkan ekonomi pedesaan terutama bagi para petani.

4.1.8 Syarat-Syarat Untuk Calon Nasabah Kupedes