penting dalam perancangan fasilitas kerja adalah pengukuran dimensi tubuh yang lebih dikenal dengan Anthropometri. Data antropometri akan menentukan bentuk,
ukuran, dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan pekerja yang akan mengoperasikanmenggunakan produk tersebut, sehingga
sekurang-kurangnya 90-95 dari populasi yang menjadi target dalam kelompok pemakai produk haruslah mampu menggunakan dengan selayaknya
3
. Selain pengukuran dimensi tubuh, Perancangan fasilitas kerja juga harus
mempertimbangkan atribut yang menjadi keinginan dari pemakainya. Dengan metode perancangan rasional maka atribut-atribut tersebut dapat dirubah kedalam
karakteristik teknik sehingga fasilitas kerja yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pemakainya.
4
Hasil kerja yang optimal dapat diperoleh dengan melakukan perancangan fasilitas kerja. Oleh karena itu fasilitas kerja harus dirancang sedemikian rupa
sehingga diperoleh hasil yang diinginkan.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan yang di hadapi yaitu 1.
Seringnya terjadi keluhan rasa sakit dan nyeri pada operator yang bekerja pada industri pengelasan sehingga perlu untuk merancang fasilitas kerja yang
ergonomi harus sesuai dengan antrhopometri pekerja. 2.
Perancangan produk fasilitas kerja dirancang untuk meningkatkan produktivitas pada sistem produksi yang ditinjau faktor fasilitas kerja yang
3
Wignjosoebroto, S. 1996. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : PT. Guna Widya.
4
Cross, N. 1994. Engineering Design : Strategies for Product Design. New York : John Wiley Son Inc.
Universitas Sumatera Utara
digunakan sumber daya manusia terutama pekerja. Dalam hubungan ini maka diharapkan model rancangan fasilitas kerja secara ergonomi dengan metode
QFD pada industri pengelasan sejenis.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang fasilitas kerja yang ergonomis dengan menerapkan metode Quality Function Deployment QFD.
1.3.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a.
Mengetahui bagian tubuh mana yang dirasakan sakit oleh operator saat bekerja pada bagian pengelasan.
b. Menentukan faslitas kerja yang akan dirancang yang bisa mengurangi tingkat
kelelahan operator pada saat bekerja. c.
Merancang fasilitas kerja dirancang yang sesuai dengan data antropometri pengguna fasilitas kerja.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a.
Mendapatkan hasil rancangan fasilitas kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna faslitas kerja.
b. Mengurangi ataupun mengeliminasi keluhan penyakit akibat kerja yang
dirasakan oleh pengguna faslitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
c. Mendapatkan produktivitas yang lebih optimal, efisien dan efektif setelah
menggunakan rancangan fasilitas kerja yang baru
1.5. Batasan dan Asumsi
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a.
Penelitian hanya dilakukan pada industri kecil pengelasan UD Usaha Baru yang berada di daerah Mahkamah kota Medan
b. Fokus penelitian yaitu pada operator yang bekerja dalam membuat tenda dan
payung. c.
Alat ukur yang digunakan yaitu body martin untuk mengukur anthropometri tubuh operator.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a.
Keterampilan operator dan kondisi peralatan tetap tidak berubah b.
Operator telah memahami tugasnya dengan baik c.
Kondisi peralatan yang digunakan tetap d.
Proses produksi tidak mengalami perubahan.
Universitas Sumatera Utara
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir