Anthropometri Perancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Pada Industri Kecil Pengelasan (Studi Kasus Bengkel Las UD Usaha Baru).

rancangannya tersebut. Secara umum, sekurang-kurangnya 90-95 dari populasi yang menjadi target dalam kelompok pemakai produk haruslah mampu menggunakan dengan selayaknya.

3.2. Anthropometri

Istilah Anthropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Dengan demikian anthropometri memiliki arti telaah tentang ukuran tubuh manusia dan mengupayakan evaluasi untuk melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan gerakan-gerakan yang sederhana. Anthropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berubungan dengan karakteristik fisik ukuran tubuh manusia dan bentuk serta penerapan dari data tersebut untuk penangana masalah desain. Anthropometri merupakan bidang yang berhubungan dengan dimensi-dimensi tubuh manusia. Manusia pada umumnya akan berbeda- beda dalam hal bentuk dan ukuran tubuhnya, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur, jenis kelamin, rassuku dan jenis pekerjaan. Anthropometri sangat penting untuk diperhatikan terutama dalam pendesainan tempat kerja. Hal ini dikarenakan ukuran tubuh dan bentuk manusia yang mempunyai banyak varibilitas. Selain itu jenis kelamin, rassuku dan jenis pekerjaan juga mempengaruhi dalam pendesaianan. Penelitian awal tentang dimensi tubuh manusia dimulai sejak awal abad ke-14 dan sampai pada abad ke-19 barulah dapat dihasilkan data antropometrik yang lengkap. Metode pengukuran ini distandarisasikan selama periode awal sampai pertengahan abad ke-20. dan belakangan ini adalah yang dilakukan pada Universitas Sumatera Utara tahun 1980-an oleh International Standards Organization ISO. Biomekanik dan antropometri merupakan dua cabang ilmu yang keduanya mempunyai sasaran penyelidikan yang sama, yaitu manusia. Hanya saja jika biomekanik memandang dari segi kemampuan manusia seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan dan ketelitian maka antropometri memandang dari segi keadaan ciri-ciri fisiknya seperti dimensi linier, volume dan berat.

3.2.1. Anthropometri dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas kerja

11 Antrhropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan- pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data Antrhropometri yang berhasi diperoleh akan diaplikasiokan secara luas antara lain dalam hal: a. Perancangan areal kerja b. Perancangan peralatan kerja seperti mesindan perkakas c. Perancangan peralatan produk konsumtif seperti meja komputer d. Perancangan lingkungan kerja fisik.

3.2.2. Data Antrhopometri dan Cara Pengukurannya

12 Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi tubuhnya. Disini ada beberapa factor yang akan mempengaruhi ukuran tubuh 11 Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan waktu, Surabaya,2004. Hal 60 12 Ibid. Hal 61 Universitas Sumatera Utara manusia, sehingga sudah semestinya seseorang perancang produk harus memperhatikan faktor tersebut yang antara lain adalah: 1. Umur Ssecara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar seiring dengan bertambahnya umur. 2. Jenis Kelamin Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya lebih bessar dari pada wanita, terkecuali bagian tertentu seperti pinggul,dsb. 3. SukuBangsa Setia suku bangsa memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya. 4. Posisi tubuh Sikap atau posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh. Posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survey pengukuran. Dalam kaitan dengan posisi tubuh dikenal 2 cara pengukuran yaitu: a. Pengukuran dimensi struktur tubuh b. Pengukuran dimensi fungsional tubuh Berdasarkan perbedaan pada tubuh manusia secara global maka dikenal tiga prinsip dalam perancangan, pengukuran dan perbaikan sistem kerja, yaitu 13 : 1. Perancangan berdasarkan individu ekstrim 13 Sutalaksana. Teknik Tata Cara Kerja, Bandung1979. Hal 80 Universitas Sumatera Utara Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang dirancang tersebut dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-orang yang memakainya biasanya minimal 95 pemakai. 2. Perancangan fasilitas yang disesuaikan Prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar fasilitas tersebut bisa dipakai atau bisa menampung dengan enak dan nyaman oleh semua orang yang mungkin memerlukannya. 3. Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakainya Prinsip ini digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin dilaksanakan dan jika menggunakan prinsip perancangan fasilitas bisa disesuaikan dianggap tidak layak. Lingkungan fisik juga dapat mempengaruhi para pekerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan fisik adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja. Secara umum lingkungan fisik terbagi dalam dua kategori, yaitu : a Lingkungan yang langsung berhubungan dengan pekerja tersebut. Contoh: stasiun kerja, kursi, meja dan sebagainya. b Lingkungan perantara atau lingkungan umum. Contoh: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau- bauan, warna, dan lain-lain. Untuk bisa meminimumkan pengaruh lingkungan fisik terhadap para pekerja, maka yang harus kita lakukan adalah mempelajari manusia baik Universitas Sumatera Utara mengenai sifat dan lingkungan yang langsung berhubungan dengan pekerjaan, kita perlu mempelajari antropometri. Antropometri adalah ilmu yang menyelidiki manusia dari segi keadaan dan ciri-ciri fisiknya seperi dimensi linier, volume dan berat. Antropometri terbagi atas dua cara pengukuran yaitu: 1. Antropometri statis Antropometri statis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri fisik manusia dalam keadaan diam. Dimensi yang diukur diambil secara linier dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu dan tubuh harus dalam keadaan diam. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia diantaranya : a. Umur b. Jenis kelamin c. Suku bangsa d. Pekerjaan 2. Antropometri dinamis Antropometri dinamis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerjaan tersebut melaksanakan kegiataannya. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas b. Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja c. Pengukuran variabilitas kerja Pengukuran Antropometri bertujuan untuk mengetahui bentuk dimensi tubuh manusia, agar peralatan yang dirancang lebih sesuai dan dapat memberikan rasa nyaman serta menyenangkan. Bila kita akan mengukur tingkat kenyamanan suatu kursi, maka untuk menentukan terjadinya sensasi, terdapat 9 titik terpenting pertemuan antara badan dengan kursi yang menentukan kenyamanan yaitu: a. Daun pundak bagian yang paling menonjol dari tulang belikat b. Dasar pundak c. Daerah punggung yang melengkung d. Daerah lengkungan pinggang e. Pantat f. Pantat paling bawah g. Pangkal paha h. Pertengahan paha i. Ujung paha Contoh-contoh dari aplikasi data antropometri misalnya : kaus kaki, kursi, helm, sepeda, meja dapur, perkakas tangan, tempat tidur, meja, interior mobil, mesin produksi, dan sebagainya. Seorang desainer seharusnya memperhatikan aspek dimensi tubuh dari populasi yang akan menggunakan peralatan hasil Universitas Sumatera Utara rancangannya tersebut. Dalam hal ini, harus ada semacam target, misalnya sedikitnya 90 sampai 95 dari populasi harus dapat menggunakan hasil desainnya tersebut. Hal ini sangat diharapkan di banyak situasi dan kondisi di mana mesin atau peralatan yang dioperasikan membutuhkan human interchangeability, di mana hal tersebut dapat dicapai dengan membuat rancangan yang dapat disesuaikan adjustable design. Contoh kasus adalah pada kursi mobil untuk pengemudi, di mana kursi seharusnya dapat disesuaikan di berbagai variasi gerakan dan kedudukan pada waktu mengemudi supaya si pengemudi merasa nyaman. Orang yang bertubuh pendek mungkin tidak akan bisa menjangkau kontrol yang dilakukan dengan kaki, yaitu pedal gas, pedal rem dan pedal klos tanpa kursi yang bisa disesuaikan dengan cara digerakkan majumundur. Selain itu, penyesuaian juga mutlak diperlukan jika merancang sesuatu yang akan digunakan oleh populasi yang luas, misalnya untuk produk-produk yang diekspor, dimana pemakai adalah populasi di seluruh dunia yang berbeda- beda dimensi dan ukuran tubuhnya. Secara garis besar pedoman pengukuran pada data antropometri antara lain, yaitu : 1. Posisi duduk samping a Tinggi Duduk Tegak TDT, cara pengukuran yaitu dengan mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk samping ujung atas kepala. Subjek duduk tegak dengan mata memandang lurus ke depan dan lutut membentuk sudut siku-siku. Universitas Sumatera Utara b Tinggi Bahu Duduk TDT, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk samping ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk tegak. c Tinggi Mata Duduk TMD, csrs pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk samping ujung mata bagian dalam. Subjek duduk tagak dan memandang lurus ke depan. d Tinggi Siku Duduk TSD, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk samping ujung bawah siku kanan. Subjek duduk tegak dengan lengan atas vertikal di sisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah. e Tebal Paha TP, cara pengukuran yaitu mengukur sybjek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk samping ke permukaan atas paha. f Tinggi Popliteal TPO, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha. g Pantat Popliteal PP, cara pengukuran yaitu mengukur subjek duduk tegak dan ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam popliteal. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku. h Pantat Ke Lutut PKL, cara pengukuran yaitu mengukur subjek duduk dan ukur horisontal dari bagian terluar pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku. Universitas Sumatera Utara

2. Posisi berdiri.

a Tinggi Siku Berdiri TSB, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas dan lengan bawah. Subjek berdiri tegak dengan kedua tangan tergantung secara wajar. b Panjang Lengan Bawah PLB, cara pengukuran yaitu mengukur subjek berdiri tegak dan tangan di samping, ukur jarak dari siku sampai pergelangan tangan. c Tinggi Mata Berdiri TMB, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam dekat pangkal hidung. Subjek berdiri tegak dan memandang lurus ke depan. d Tinggi Badan Tegak TBT, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling atas, sementara subjek berdiri tegak dengan mata memandang lurus ke depan. e Tinggi Bahu Berdiri TBB, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol pada saat subjek berdiri tegak. f Tebal Badan TB, cara pengukuran yaitu mengukur berdiri tegak dan ukur jarak dari dada bagian ulu hati sampai punggung secara horisontal. 3 Posisi berdiri dengan tangan ke depan a Jangkauan Tangan JT, cara pengukuran yaitu mengukur jarak horisontal dari punggung samping ujung jari tengah dan subjek berdiri tegak dengan betis, pantat dan punggung merapat ke dinding, tangan direntangkan secara horisontal ke depan. Universitas Sumatera Utara 4 Posisi duduk menghadap ke depan. a Lebar Pinggul LP, cara pengukuran yaitu mengukur subjek duduk tegak dan ukur jarakhorisontal dari bagaian terluar pinggul sisi kiri samping bagian terluar pinggul sisi kanan. b Lebar Bahu LB, cara pengukuran yaitu mengukur jarak horisontal antara kedua lengan atas dan subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan.

5. Posisi berdiri dengan kedua tangan direntangkan.

a Rentangan Tangan RT, cara pengukuran yaitu mengukur jarak horisontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri samping ujung jari terpanjang tangan kanan. Subjek berdiri tegak dan kedua tangan direntangkan horisontal ke samping sejauh mungkin.

6. Pengukuran jari tangan

a Panjang jari 1,2,3,4, dan 5 PJ-12345, cara pengukuran yaitu mengukur masing-masing pangkal ruas jari sampai ujung jari. b Pangkal ke lengan PPT, cara pngukuran yaitu mengukr pangkal perglangan tngan sampai pangkal ruas jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subjek lurus. c Lebar jari 2,3,4, dan 5 LJ 2345, cara pengkuran yaitu mengukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking dan jari- jari subjek lurus merapat satu sama lain. Universitas Sumatera Utara d Lebar tangan LT, cara pengukuran yaitu mengukur sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking.

3.2.3. Teknik Pengukuran

Media sederhana yang digunakan untuk keperluan mengukur bentuk dan ukuran tubuh manusia antara lain meliputi : 1. Spreading and sliding calipers, digunakan untuk mengukur dalam jarak yang pendek misalnya untuk mengukur tebal badan. 2. Antropometer berupa tongkat meteran dengan dua palang dimana palang yang satu posisinya tetap sementara palang yang lain bisa digerakkan. 3. Tapes, untuk mengukur dalam arah melingkar atau keliling.

3.3. Pengolahan Data Anthropometri

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) pada Industri Keripik Ubi

6 104 284

Perancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Pada UD. M. Irfan Shoes

2 66 274

Perancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Quality Function Deployment (QFD) Pada Industri Keripik Ubi

5 51 284

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

PERANCANGAN MEJA LAS ADJUSTABLE YANG ERGONOMIS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT.

0 4 8

Perancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Menggunakan Metode Quality Function Deployment pada Gudang Bahan Penolong PT. Growth Sumatra Industry

0 0 24

PERANCANGAN FASILITAS KERJA PROSES PENGELASAN YANG ERGONOMIS (Studi Kasus pada Bengkel PT Aji Batara Perkasa)

0 0 6