Tabel 3.4. Langkah Perancangan Produk dengan Metode Rasional No
Langkah Perancangan
Metode yang Sesuai
Tujuan dari Metode
1 Karifikasi Tujuan
Pohon Tujuan Mengklarifikasi tujuan dan sub tujuan
perancangan, serta hubungan satu sama lain
2 Penetapan Fungsi
Analisis Fungsional
Menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batas-batas sistem rancangan produk
yang baru
3 Penetapan
Spesifikasi Performance
Specification Membuat spesifikasi kinerja yang akurat dari
suatu solusi rancangan yang diperlukan
4 Penentuan
Karakteristik QFD
Menetapkan target apa yang akan dicapai oleh karakteristik teknis produk sehingga
dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen
5 Pembangkitan
Alternatif Morphological
Chart Membangkitkan solusi-solusi rancangan
alternatif
6 Evaluasi
Alternatif Weighted
Objectives Membandingkan nilai-nilai untilitas dari
berbagai usulan alternatif berdasarkan kinerjanya terhadap tujuan yang terbobot.
7 Pengembangan
Rancangan Value
Engineering Meningkatkan atau mempertahankannilai
produk bagi para pembeli sementara mengurangi biaya bagi pembuat produsen
3.8 Teori Pengambilan Sampel 3.8.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akaningin diteliti. Populasi sering juga disebut universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda
mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi
yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut populasi infinit atau
tak terbatas dan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti populasi yang dapat diberi nomor identifikasi, misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap
pabrik, dan lain-lain disebut populasi finit.
Universitas Sumatera Utara
Suatu kelompok objek yang berkembang terus melakukan proses sebagai akibat kehidupan atau suatu proses kejadian adalah populasi infinitif. Misalnya
penduduk suatu negara adalah populasi yang infinit karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabila penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat,
maka populasi yang infinit bisa berubah menjadi populasi yang finit. Umumnya populasi yang infinit hanyalah teori saja, sedangkan kenyataan dalam prakteknya,
semua benda hidup dianggap populasi yang finit. Bila dinyatakan bahwa 60 penduduk Indonesia adalah petani, ini berati bahwa setiap 100 orang penduduk
Indonesia, 60 orang adalah petani. Hasil pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut parameter yaitu untuk harga-harga rata-rata hitung mean dan
σ untuk simpangan baku standard deviasi. Jadi populasi yang diteliti harus
didefenisikan dengan jelas, termasuk didalamnya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat.
3.8.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian sampel sendiri secara harafiah berarti contoh. Hasil pengukuran atau karakteristik dari
sampel disebut statistik yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau SD untuk simpangan baku. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
2. Lebih cepat dan lebih mudah.
3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
4. Dapat ditangani lebih teliti.
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan sampel kadang-kadang merupakan satu-satunya jalan yang harus dipilih, tidak mungkin untuk mempelajari seluruh populasi misalnya:
1. Meneliti air sungai.
2. Mencicipi rasa makanan didapur.
3. Mencicipi buah rambutan yang hendak dibeli.
Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus
valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Kalau yang ingin diukur adalah masyarakat Sunda sedangkan yang dijadikan sampel adalah hanya
orang Banten saja, maka sampel tersebut tidak valid, karena tidak mengukur sesuatu yang seharusnya diukur orang Sunda. Sampel yang valid ditentukan oleh
dua pertimbangan: 1.
Akurasi atau ketepatan yaitu tingkat ketidakadaan bias kekeliruan dalam sample. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam
sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolok ukur adanya bias atau kekeliruan adalah populasi.
2. Presisi. Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi
estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi.
3.8.3. Teknik-teknik Pengambilan Sampel
17
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu:
17
Moh.Nazir. Metode PenelitianBogor,1983 hal 271
Universitas Sumatera Utara
1. Random Sampling Sampel Acak
Yang dimaksud dengan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen
populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25100
untuk bisa dipilih menjadi sampel. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang
sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi di sini proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random.
Jenis-jenis teknik
Random Sampling: a.
Simple Random Sampling Sampel Acak Sederhana Teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif
dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana analisisnya.
Misalnya, dalam populasi ada wanita dan pria, atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-perbedaan lainnya.
Selama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang
penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Dengan demikian setiap
unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Universitas Sumatera Utara
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi di sini
proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu:
a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi cointoss.
b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan tabel Random Numbers yang
prosedurnya adalah sebagai berikut: Keuntungan dari random sampling adalah prosedur estimasi yang mudah
dan sederhana. Kerugiannya adalah membutuhkan daftar seluruh anggota populasi, sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas sehingga biaya
transportasi besar. b.
Systematic Random Sampling Sampel Random Sistematik Sesuai dengan namanya, maka teknik ini memiliki satu aturan sistematis
tertentu dalam penarikan sampel. Misalkan bahwa ada suatu populasi berukuran N unit, kemudian unit-unit ini diberikan nomor urut dari 1,2,…,N. Kita bermaksud
memilih sampel berukuran n unit, maka kita mengambil satu unit secara acak dari k unit yang pertama dan setiap k unit sesudahnya. Secara matematis dapat ditulis:
n N
k
Dimana: k = selang unit yang akan diambil
N = jumlah populasi n = jumlah sampel
Contoh: N = 1000
Universitas Sumatera Utara
n = 100 maka: k= 10
Bila pada pertama kali mengambil bilangan random diperoleh angka 8, maka sampel berikutnya akan ditambah interval 10 menjadi 18, 28, 38, 48, dan
seterusnya sampai n =100 Cara ini dipergunakan bila ada sedikit Stratifikasi pada populasi.
Keuntungan dari
Systematic Random Sampling adalah perencanan dan penggunaanya yang mudah dan sampel tersebar di daerah populasi. Sedangkan
kerugiannya adalah membutuhkan daftar populasi. c.
Stratified Random Sampling Sampel Acak Stratifikasi Karena unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas
tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel dengan cara ini. Misalnya, seorang peneliti ingin
mengetahui sikap manajer terhadap satu kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung positif sikapnya terhadap kebijakan
perusahaan tadi. Agar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya harus terdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan bawah. Dengan
teknik pemilihan sampel secara random distratifikasikan, maka dia akan memperoleh manajer di ketiga tingkatan tersebut, yaitu stratum manajer atas,
manajer menengah dan manajer bawah. Dari setiap stratum tersebut dipilih sampel secara acak.
Dalam teknik ini, sampel yang akan dipelajari mula-mula dibagi-bagi ke dalam lapisan-lapisan atau strata yang relatif homogen, sehingga keragaman
Universitas Sumatera Utara
dalam lapisan atau stratum lebih kecil daripada keragaman antar lapisan atau antar stratum. Atau dengan kata lain stratified sampling adalah suatu sampel yang
diperoleh melalui pemisahan unit-unit populasi ke dalm kelompok yang tidak bersifat tumpang-tindih, di mana kelompok-kelompok ini disebut sebagai strata
atau lapisan-lapisan dan kemudian memilih sampel acak sederhana dari setiap stratum atau lapisan.
d. Cluster Sampling Sampel Gugus
Teknik ini biasa juga diterjemahkan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan gugus. Berbeda dengan teknik pengambilan sampel acak yang
distratifikasikan, di mana setiap unsur dalam satu stratum memiliki karakteristik yang homogen stratum A : laki-laki semua, stratum B : perempuan semua, maka
dalam sampel gugus, setiap gugus boleh mengandung unsur yang karakteristiknya berbeda-beda atau heterogen. Misalnya, dalam satu organisasi terdapat 100
departemen. Dalam setiap departemen terdapat banyak pegawai dengan karakteristik berbeda pula. Beda jenis kelaminnya, beda tingkat pendidikannya,
beda tingkat pendapatannya, beda tingkat manajerialnnya dan perbedaan- perbedaan lainnya.
Secara garis besar dapat dikemukakan langkah petunjuk untuk menggunakan teknik cluster sampling, antara lain :
1. Menetapkan kelompok-kelompok cluster yang sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi. 2.
Apabila semua cluster yang tepat telah ditentukan, maka kerangka penarikan sampel dapat berupa daftar semua cluster dalam populasi harus disusun.
Universitas Sumatera Utara
3. Lakukan pemilihan sampel cluster dengan menggunakan teknik penarikan
sampel acak sederhana.dirapikan.
Contohnya, misalkan akan dipilih siswa untuk program pertukaran pelajar antar sekolah, populasi yang akan dipilih pertama-tama dari beberapa kabupaten
yang masih terbelakang, lalu populasi tersebut diperkecil lagi menjadi hanya 2 kabupaten saja yang dipilih secara acak.
2. Nonrandom Sampling Sampel tidak acak
Pada nonrandom sampling setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih
sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih artinya kemungkinannya nol. Tidak semua
unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan
karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.
Jenis-jenis teknik
nonrandom sampling: a.
Purposive Sampling Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan
tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang
diperlukan bagi penelitiannya. Dua jenis sampel ini dikenal dengan nama judgement dan quota sampling.
Universitas Sumatera Utara
b. Judgment Sampling
Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya. Misalnya untuk memperoleh
data tentang bagaimana satu proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan
informasi. Jadi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai information rich.
Dalam program pengembangan produk product development, biasanya yang dijadikan sampel adalah karyawannya sendiri, dengan pertimbangan bahwa
kalau karyawan sendiri tidak puas terhadap produk baru yang akan dipasarkan, maka jangan terlalu berharap pasar akan menerima produk itu dengan baik.
c. Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.
Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60 dan perempuan 40. Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30 orang pegawai dari kedua jenis
kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang sedangkan pegawai perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik pengambilan
ketiga puluh sampel tadi tidak dilakukan secara acak, melainkan secara kebetulan saja.
Universitas Sumatera Utara
d. Snowball Sampling Sampel Bola Salju
Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya
bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa
dijadikan sampel. Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pandangan kaum lesbian terhadap lembaga perkawinan. Peneliti cukup mencari satu orang wanita
lesbian dan kemudian melakukan wawancara. Setelah selesai, peneliti tadi minta kepada wanita lesbian tersebut untuk bisa mewawancarai teman lesbian lainnya.
Setelah jumlah wanita lesbian yang berhasil diwawancarainya dirasa cukup, peneliti bisa mengentikan pencarian wanita lesbian lainnya. Hal ini bisa juga
dilakukan pada pencandu narkotika, para gay atau kelompok-kelompok sosial lain yang eksklusif tertutup.
Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena
kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh
karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling tidak
disengaja atau juga captive sample man-on-the-street Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh
penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak random. Beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang objektif.
Universitas Sumatera Utara
e. Total Sampling
18
Tidak semua penelitian menggunakan sampel sebagai sasaran penelitian pada penelitian tertentu berskala kecil, yang memerlukan beberapa orang sebagai
objek penelitian, ataupun beberapa penelitian kuatitatif yang dilakukan terhadap objek atau populasi kecil, biasanya penggunaan sampel penelitian tidak perlu. Gal
terebut karena keseluruhan objek dalam penelitian dapat dijangkau oleh peneliti. Dalam istilah penelitian kuantitatif, objek penelitian yang kecil ini disebut sebagai
sampel total, yaitu keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel penelitian.
3.9. Las Listrik