agar untuk kemudian hari anggota perpustakaan yang terkena sanksi tidak melakukan pelangaran lagi. Hal ini berlaku untuk semua sanksi terhadap
pelanggaran yang dilakukan pengguna, terutama sanksi terhadap keterlambatan pengembalikan koleksi perpustakaan.
Dapat disimpulkan bahwa automasi pada bagian layanan sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi belum semaksimal mungkin diterapkan
dalam proses pemberian sanksi. Karena, walaupun nominal sanksi tertera jelas di komputer, pihak perpustakaan tidak akan memberikan sanksi sebanyak nominal
yang tertera. Pada bagian layanan sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta, pemberian sanksi yang akan diberikan pada pengguna yang melakukan pelanggaran hanya
untuk memberikan efek jera kepada pengguna tersebut.
4.4 Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara mendalam depth interview dengan informan, melalui proses analisa data yang menjaga keabsahan data serta melakukan
triangulasi, maka diperoleh enam kategori yang berkaitan dengan penerapan automasi perpustakaan pada bagian layanan sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta
Bukittinggi. Kategori pertama yaitu keanggotaan. Pada bagian keanggotaan automasi yang
diterapkan Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi dapat mempermudah proses pendaftaran, selain itu proses pendaftaran pun menjadi lebih ringkas dan efisien,
waktu yang diperlukan pustakawan menjadi lebih singkat. Kategori kedua yaitu peminjaman. Proses peminjaman pada Perpustakaan
Bung Hatta Bukittinggi terdiri dari dua cara, manual dan terautomasi. Jika pengguna hanya meminjam koleksi yang sudah terautomasi, proses peminjaman
dapat dilakukan secara lebih singkat, cepat dan mudah. Automasi yang diterapkan pada bagian peminjaman koleksi perpustakaan juga dapat menumbuhkan rasa
bangga pada diri pustakawan. Kategori Ketiga yaitu pengembalian. Sesuai dengan proses peminjaman,
proses pengembalian pada Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi juga terdiri dari dua cara, manual dan terautomasi. Jika pengguna hanya mengembalikan koleksi
Universitas Sumatera Utara
yang sudah terautomasi, proses pengembalian dapat dilakukan dengan mudah, waktu yang diperlukan pustakawan tiap transaksi menjadi lebih singkat.
Kategori Keempat yaitu perpanjangan waktu. Proses perpanjangan waktu pada Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi juga dilakukan dengan dua cara,
manual dan terautomasi. Jika pengguna hanya meperpanjang koleksi yang sudah terautomasi, proses perpanjangan waktu dapat dilakukan dengan mudah dan
cepat. Automasi juga dapat memperkecil kekeliruan pustakawan dalam pencarian data buku yang akan diperpanjang waktu pinjamnya.
Kategori kelima yaitu penagihan. Dalam penagihan koleksi pada pengguna Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi, proses Proses pencarian data anggota bisa
dilakukan dengan cepat dan tepat. Automasi yang diterapkan Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi dapat memperkecil kekeliruan dalam penagihan koleksi
perpustakaan yang dipinjam pengguna perpustakaan. Kategori keenam yaitu pemberian sanksi. Dalam pemberian sanksi, automasi
yang diterapkan pada bagian sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi belum semaksimal mungkin diterapkan dalam proses pemberian sanksi.
Keenam kategori penerapan automasi perpustakaan pada bagian layanan sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi tersebut, dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Penerapan automasi perpustakaan pada bagian pelayanan sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Automasi yang diterapkan Perpustakaan Bung Hatta membantu pustakawan dalam seluruh kegiatan pelayanan sirkulasi. Automasi dapat mengefisiensikan dan
mempermudah pekerjaan dalam pelayanan sirkulasi, khususnya pada kegiatan peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan waktu pinjam. Automasi yang
diterapkan Perpustakaan Bung Hatta selain mengatasi keterbatasan waktu, memperingan pekerjaan, meningkatkan pelayanan juga menumbuhkan rasa
bangga terhadap diri pustakawan, khususnya pustakawan pelayanan sirkulasi. Selain itu, automasi yang diterapkan juga meningkatkan citra perpustakaan.
Hanya saja, manfaat automasi belum dapat dirasakan secara maksimal dalam pelayanan sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta, karena masih terdapatnya sistem
manual pada setiap kegiatan pelayanan sirkulasi.
5.2 Saran
1. Perpustakaan, diharapkan kepada pihak Perpustakaan Bung Hatta untuk bisa
secepatnya mengautomasikan seluruh koleksi perpustakaan, agar manfaat penerapan automasi dapat dirasakan secara maksimal baik bagi
perpustakaan, pustakawan maupun pengguna perpustakaan. 2.
Peneliti selanjutnya, diharapkan adanya penelitian lanjutan yang membahas mengenai automasi perpustakaan terhadap seluruh pelayanan perpustakaan,
hal ini dikarenakan belum ada yang melakukan penelitian secara mendalam mengenai automasi perpustakaan terhadap seluruh pelayanan perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara