Wawancara dengan Informan 1 KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN II HASIL WAWANCARA

2.1 Wawancara dengan Informan 1

Hari Tanggal : Rabu 16 Februari 2010 Waktu : 11.30 am Lokasi : Bagian sirkulasi Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi Keterangan P : Penulis I 1 : Informan 1 P : Selamat Pagi Pak I 1 : Pagi…? Pagi menuju siang sekarang Nak P : Hehehe, iya Pak Langsung saja ya Pak, saya mohon bantuan Bapak untuk menjawab pertanyaan saya I 1 : Selagi saya bisa, saya akan mencoba menjawab dengan senang hati P : Begini Pak, sesuai dengan judul skripsi saya “automasi perpustakaan terhadap pelayanan sirkulasi pada Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi”, pertama saya ingin menanyakan mengenai bagaimana proses pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan ini? I 1 : Pelayanan sirkulasi disini cukup memusingkan saya. P : Memusingkan bagaimana maksud Bapak? I 1 : Iya membuat saya pusing, dan saya rasa rekan saya lain juga begitu, terutama pada peralihan sistem perpustakaan saat ini. Universitas Sumatera Utara P : Bukannya dengan tersistem dan memanfaatkan komputer yang dihadapan Bapak ini, semua pekerjaan bisa menjadi lebih mudah? I 1 : Untuk sebagian iya, tapi sebagian lain tidak Saya harus menyelidiki dulu satu persatu buku yang dipinjam. P : Menyelidiki buku yang dipinjam bagaimana maksud Bapak? Bukannya dengan memanfaatkan alat scan barcode ini, semua bisa lancar dan menghemat waktu Pak? I 1 : Nah, disitu masalahnya Nak Di perpustakaan Bung Hatta ini, memang sekarang sistemnya sudah keren Gengsi pun jadi bagus, kalo ada tamu luar kota datang kesini, karena semua sudah otomatis, semua memanfaatkan komputer Tapi, saya yang bekerja setiap hari melayani peminjaman dan pengembalian ini jadi sering pusiaaaaaang Nak P : Emang masalahnya apa Pak? I 1 : Haa itu pertanyaan yang saya nanti-nanti Saya sengaja tidak mengungkapkan masalahnya Hahaha.. saya senang kalo ada yang menanyakan masalahnya kepada saya, kalo ada yang bertanya saya jawab Tapi kalo gak ditanya tadi, saya tidak akan memberitahukannya P : Waduh, jangan gitu lah Pak, saya mohon bantuannya lah Pak. Kalo ada rasanya yang belum saya tanyakan, Bapak kasih bantuan gitu Pak I 1 : Amal saya sudah banyak Nak, malas saya membantu orang Hahahah Indak-indak, tadi Apak bagarah se nyo mah Apak mates-tes anak se tu mah P : Makasi Pak kembali ke awal yah Pak, jadi masalahnya tu apa Pak? I 1 : Masalahnya sekarang tu, semua koleksi yang ada di perpustakaan yang anak lihat ini, dari lantai 1 dan Lantai 2 bisa saya katakan hanya baru 50 – 70, itu menurut perkiraan saya yang sudah memiliki barcode Itu semua buku baru sudah ada barcode, buku yang lama itu belum semuanya di barcode. Universitas Sumatera Utara P : Kalo gitu, bagaimanakah proses peminjaman koleksi perpustakaan ini Pak? I 1 : Yah itu tadi yang saya bilang, memusingkan Mungkin bagi rekan saya yang maish muda-muda itu ini tidak terlalu memusingkan, tapi bagi saya yang kelihatannya sudah tua ini memusingkan Tapi sebenarnya saya belum tua Nak, raut muka saya saja yang tua P : Hahahahaha….Bisa tolong rincikan yang memusingkan itu bagaiman yah Pak? I 1 : Begini Nak, kalo ada pengunjung yang meminjam buku baru, saya akan senang karena sekarang jadi cepat dan mudah dengan adanya komputer ini, semua serba otomatis. Tinggal scan nomor id anggotanya, trus scan bukunya. Siap. Klik ini, klik ini, dan selesai. Tapi, nah yang gak enaknya pas di tapi ini Nak. Jika pengunjug itu meminjam buku lama, maksud saya koleksi perpustakaan yang lama, yang belum ada barcode nya, ha saya harus mencatat judulnya, nama si peminjam, tanggal meminjam, tanggal harus dikembalikan, pokoknya semua kolom-kolom yang ada di kartu kuning yang ada di rak itu lah Nak, coba anak lihat banyak kan kolomnya? Iya kalau si peminjam dalam sekali peminjaman meminjam buku lama semua, kalau satu buku baru satu buku lama kan saya yang repot. Pusing saya Nak Walaupun satu orang peminjam hanya boleh meminjam 2 koleksi saja, tapi tetap saja saya pusing. P : Jadi intinya gimana Pak? Apakah dengan automasi ini, pelayanan sirkulasi tidak terbantu atau malah menyulitkan? I 1 : Oh salah jika saya bilang dengan penerapan automasi malah menyulitkan Dengan adanya automasi, sangat-sangat membantu pelayanan sirkulasi. Tapi yah namanya saja penerapan serba komputer pada Perpustakaan ini masih tergolong baru, kan realisasinya baru dimulai pada pertengahan tahun 2010 kalo saya tidak salah, jadi masih ada kendala. Kendalanya yah itu tadi, karena belum semua koleksi ada barcode nya. Perpustakaan ini sepertinya terbentur dana, makanya jadi begini. Kalau dana banyak, pegawai yang dipengolahan buku yang telah mengikuti pembelajaran Universitas Sumatera Utara tentang sistim automasi ini diperbanyak, kan semua pemberian barcode dan pemberian label buku–buku ini bisa dikerjakan dengan cepat. P : Ooh begitu yah Pak, pada dasarnya dengan adanya automasi ini, bagian pelayanan sirkulasi menjadi sangat terbantu, tapi masih ada kendala yang seperti Bapak sebutkan tadi yah Pak? I 1 : Iya iya..dengan adanya automasi ini, pengguna bisa meminjam buku dengan cepat, tidak perlu lama-lama berdiri menunggu saya atau rekan yang lain nya mencatat semua kolom kolom dalam blanko peminjaman ini kan. Saya pun jadi sangat terbantu, karna tak perlu capek mencatat, tingal scan lalu klik, selesai satu transaksi. P : Bagaimana dengan proses pengembalian buku nya Pak? I 1 : Ya sama dengan peminjaman, pengembalian dan begitu juga dengan perpanjangan waktu. Kalo yang dikembalikan buku baru yg sudah di barcode, maka saya jadi mudah, sangat terbantu, prosesnya cepat, gak perlu lama-lama. Tapi kalo yang dikembalikan itu adalah buku lama, yah saya terpaksa lagi mencari blangko si peminjam dan mencoretnya atau menstobilo sebagai tanda buku telah dikembalikan Kalo perpanjangan juga begitu. P : Selalu saja kendalanya harus berhadapan dengan masalah yang ditimbulkan si buku lama ya Pak? Hehehehhe… I 1 : Iya, makanya saya berharap semua koleksi yang ada di Perpustakaan ini sudah di barcode-kan, supaya saya senang bekerjanya, karena dengan mengandalkan komputer ini semua pekerjaan jadi cepat, gak perlu waktu lama, gak perlu capek mencatat, pokoknya membantu saya lah. P : Iya Pak, saya harap juga begitu, kan selain memudahkan, seperti yang bapak bilang di awal pembicaraan kita, perpustakaan kalau udah pakai sistem automasi jadi naik gengsinya. Iya kan Pak? Universitas Sumatera Utara I 1 : Iya, betul itu, terus terang kalau ada teman dari perpustakaan lain datang kesini saya jadi merasa bangga saja menunjukan pekerjaan transaksi yang menggunakan komputer ini, hahahaha. P : Oke lah Pak, semoga semua yang bapak inginkan dapat terealisasikan. Bicara tentang perpanjangan waktu tadi, di Perpustakaan Bung Hatta ini prosesnya gimana yah pak? I 1 : sebelum bercerita tentang prosesnya, di Perpustakaan Bung Hatta ini si peminjam berhak memanfaatkan koleksi yang dipinjam selama 7 hari, lewat dari itu jika buku masih diperlukan maka sipeminjam harus melakukan proses perpanjangan waktu. Dalam perpanjangan waktu, si peminjam diberi 4 kali kesempatan terhadap koleksi yang sama. Setelah itu, koleksi harus segera dikembalikan ke Perpustakaan. Kalau prosesnya yah mengikuti proses peminjaman. Jika buku yang ingin diperpanjang masa waktu pinjamnya adalah buku lama, maka pencatatan perpanjangan dilakukan secara manual. Saya akan mencari data tentang buku yang dipinjam pada blanko kuning, lalu memberikan tanggal tambahan sebagai bukti bahwa si peminjam melakukan proses perpanjangan waktu pinjam. Sebaliknya, jika buku yang ingin diperpanjang masa pinjamnya merupakan buku baru yang sudah ada barcodenya maka proses perpanjangan waktu dilakukan secara otomatis, proses perpanjangan waktu pinjam pun menjadi lebih ringkas, cepat dan tepat. P : Makasih banyak yah Pak atas bantuannya I 1 : Iya sama sama Nak, lagian saya juga senang menjawab pertanyaannya, kan saya lagi gak sibuk juga, jadi enak ada kawan bicara. Hahahhaha P : hahaha, galak ka galak se karajo Apak mah,,,, sakali lai Mokasi banyak yo Pak Universitas Sumatera Utara

2.2 Wawancara dengan Informan II