BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Definisi Ekonomi Pertanian
Ekonomi pertanian merupakan gabungan dari ilmu ekonomi dengan ilmu pertanian yang memberikan arti sebagai berikut: suatu ilmu yang
mempelajari dan membahas serta menganalisis pertanian secara ekonomi, atau ilmu ekonomi yang diterapkan pada pertanian Daniel, 2002; 9. Ilmu ini menjadi
satu ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses pembangunan dan pemacu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekonomi
pertanian mencakup analisis ekonomi dari proses teknis produksi dan hubungan- hubungan sosial dalam produksi pertanian, hubungan antar faktor produksi, serta
hubungan antara faktor produksi dan produksi itu sendiri. Dalam kebijakan pembangunan nasional, pembangunan pertanian merupakan langkah awal dan
mendasar bagi pertumbuhan industri. Salah satu sub sektor pertanian yang berkembang adalah sub sektor perkebunan.
2.1.1 Sejarah Ekonomi Pertanian
Ekonomi pertanian mula-mula berkembang di daratan Eropa. Muncul dan berkembangnya ekonomi pertanian di Eropa sangat berkaitan dengan lahir dan
berkembangnya ilmu pertanian. Pada zaman Romawi, Cato, Varo, Palladus, dan Columela mulai melihat dan meninjau pertanian secara ilmu. Kemudian muncul
tulisan tentang ilmu pertanian yang dikarang oleh Justur Moser, J.C. Schubart, dan J.C.Bergen. Awal abad ke-18, ilmu pertanian semakin berkembang, dan
Universitas Sumatera Utara
bahkan sudah mulai membahas tentang hak dan kepemilikan tanah Daniel, 2002; 3.
Di Amerika Serikat, ekonomi pertanian pertama kali diajarkan pada tahun 1892 di Universitas Ohio. Di Indonesia, Ilmu Ekonomi Pertanian baru
dikembangkan mulai tahun 1950-an yang dipelopori oleh Iso Reksohadiprodjo dan Teko Sumardiwirjo, masing-masing dosen di Universitas Indonesia dan
Universitas Gajah Mada Daniel, 2002; 4. Pada akhir dekade 1960-an, tepatnya tahun 1969 didirikan organisasi yang menghimpun para ahli ilmu ekonomi
pertanian, organisasi tersebut diberi nama PERHEPI Perhimpunan Ekonomi
Pertanian Indonesia.
2.1.2 Fungsi Ekonomi Pertanian
Ekonomi pertanian bukan sekedar gabungan antara ilmu ekonomi dengan ilmu pertanian, tetapi mempunyai arti yang sangat penting bagi pertanian dan juga
bagi ekonomi. Ilmu ekonomi pertanian mempelajari faktor sumber daya atau
faktor produksi dilengkapi dengan permasalahan, potensi, dan kebijakan serta kemitraan, kelembagaan, dan faktor pendukung lainnya. Sebelum proses produksi
atau usaha tani dijalankan baik dalam subsektor tanaman pangan dan holtikultura, subsektor perkebunan, subsektor peternakan, maupun subsektor
perikanan perlu dilakukan perencanaan yang matang. Dalam pelaksanaan dilapangan, pertanian juga membutuhkan ilmu
ekonomi pertanian. Kalau pupuk diberikan sekian banyak, berapa hasil yang akan diterima, bila pupuk dikurangi atau ditambah berapa keuntungan yang akan
diperoleh. Begitu juga dengan pengaturan tenaga kerja dan obat-obatan. Dalam
Universitas Sumatera Utara
ekonomi pertanian, semua itu akan diperhitungakan dan dipelajari secara mendalam Daniel, 2002; 6.
2.2 Pengertian Perkebunan